Debat Capres, Kubu Jokowi Akan Tanya Pelanggaran HAM ke Prabowo

Reporter

Dewi Nurita

Selasa, 15 Januari 2019 08:35 WIB

Bakal calon Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo dan Maruf Amin tiba untuk mengikuti pengundian dan penetapan nomor urut pada Pemilihan Presiden 2019 di kantor KPU, Jakarta, Jumat 21 September 2018. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

TEMPO.CO, Jakarta - Gaya debat calon presiden, Joko Widodo atau Jokowi, tak akan jauh berbeda dengan saat debat capres pada Pemilihan Umum 2014. Kali ini, Jokowi maju pemilihan presiden menggandeng Ma'ruf Amin.

Baca: Kubu Jokowi - Ma'ruf: Kami Siap 99,9 Persen Hadapi Debat Capres

Direktur Komunikasi Politik TKN Jokowi-Ma'ruf, Usman Kansong mengatakan Jokowi akan memanfaatkan momen debat ini untuk beradu komitmen soal hak asasi manusia (HAM) dengan penantangnya, Prabowo Subianto.

"Saya kira enggak beda dengan 2014. Saat itu Pak JK juga tanya soal pelanggaran HAM (ke Prabowo)," ujar Usman Kansong kepada Tempo di bilangan Menteng, Jakarta pada Senin, 14 Januari 2019.

JK yang dimaksud adalah Wakil Presiden Jusuf Kalla. Saat mendampingi Jokowi dalam debat kandidat 2014, JK cukup keras bertanya kepada Prabowo soal komitmen menyelesaikan pelanggaran HAM masa lalu dan menjaga HAM di masa mendatang.

Baca: Persiapan Materi Debat Jokowi Dibantu Yusril hingga Mahfud MD

Debat pertama pilpres akan digelar pada 17 Januari 2019. Debat capres perdana ini bertema seputar isu hukum, korupsi, HAM, dan terorisme.

Advertising
Advertising

Direktur Eksekutif Lokataru Foundation Haris Azhar memprediksi debat pertama capres-cawapres akan berlangsung canggung. Sebab, kata dia, kedua pasangan, yakni Joko Widodo - Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno tak akan saling singgung soal kasus isu HAM masing-masing kubu dalam debat capres ini.

"Dua-duanya akan sama-sama jaga aibnya," ujar Haris dalam diskusi di MMD Inisiatif, Kramat, Jakarta, Senin, 14 Januari 2019.

Menurut Haris, baik Jokowi maupun Prabowo akan saling menjaga diri untuk tak menyerang isu HAM lawannya. Hal ini, kata dia, bertujuan agar lawan tak juga menyerang balik untuk isu yang sama. "Soalnya kalau satu buka kartu nanti yang lain akan mengegas. Nanti akan saling buka semuanya, saling tuding."

Baca: 11 Tokoh di Balik Persiapan Debat Capres Jokowi - Ma'ruf

Haris menilai saling jaga aib soal HAM ini tak akan baik dalam debat. Sebab, publik tak akan mendapat pandangan penyelesaian kasus HAM yang menyeluruh dari kedua kubu. Hal ini, kata Haris, membuat debat berjalan normatif. "Nanti akan saling sopan, seperti masa temu kangen. Karena sama-sama saling mengunci," kata dia.

Kendati demikian, Haris berharap nantinya ada yang mempertanyakan kasus HAM lawannya. Hal ini akan membuat debat berkembang panas. "Saya berharap begitu. Biar semua orang tahu, dua-duanya tak pantas jadi presiden," kata Haris. "Jokowi dan Prabowo ini 11-12 kalau soal isu HAM."

SYAFIUL HADI

Berita terkait

Ma'ruf Amin Sebut Menteri di Kabinet Prabowo Bisa Lebih Banyak Kalau Ada Keperluan

4 menit lalu

Ma'ruf Amin Sebut Menteri di Kabinet Prabowo Bisa Lebih Banyak Kalau Ada Keperluan

Wakil Presiden Ma'ruf Amin menanggapi soal rencana Presiden terpilih Prabowo membentuk kabinet gemuk.

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Sebut Prabowo Perlu Berupaya Lebih Keras Bikin Presidential Club

5 menit lalu

Ma'ruf Amin Sebut Prabowo Perlu Berupaya Lebih Keras Bikin Presidential Club

Wapres mengatakan presidential club ini bisa dalam bentuk konsultasi baik secara personal maupun informal, jika sulit diformalkan

Baca Selengkapnya

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

15 menit lalu

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

Jerry Sambuaga mengatakan baik Jerman maupun Indonesia memegang posisi penting di regional masing-masing.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan PPDS: Pendidikan Dokter Spesial Gratis, Dapat Gaji Lagi

17 menit lalu

Jokowi Resmikan PPDS: Pendidikan Dokter Spesial Gratis, Dapat Gaji Lagi

Kementerian Kesehatan membuka Program Pendidikan Dokter Spesialis atau PPDS berbasis rumah sakit pendidikan gratis.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Pakar Hukum: Kayak Klub Golf Aja

37 menit lalu

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Pakar Hukum: Kayak Klub Golf Aja

Juru bicara Prabowo mengatakan ide presidential club Prabowo ditujukan untuk menjaga silaturahmi kebangsaan dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Soal Gugatan PDIP ke PTUN, Gibran: Biar Berproses Dulu

44 menit lalu

Soal Gugatan PDIP ke PTUN, Gibran: Biar Berproses Dulu

Gibran tak banyak menanggapi soal gugatan PDIP ke PTUN yang putusannya bisa saja berimbas pada pelantikannya sebagai wakil presiden.

Baca Selengkapnya

Peneliti ICW Bilang Rencana Tambah Kementerian Kabinet Prabowo Demi Bagi-bagi Jabatan

1 jam lalu

Peneliti ICW Bilang Rencana Tambah Kementerian Kabinet Prabowo Demi Bagi-bagi Jabatan

Majalah Tempo melaporkan bahwa Prabowo berupaya membangun koalisi besar di pemerintahannya.

Baca Selengkapnya

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

2 jam lalu

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

Bea Cukai menanggapi unggahan video Tiktok yang mengaku mengirim cokelat dari luar negeri senilai Rp 1 juta dan dikenakan bea masuk Rp 9 juta.

Baca Selengkapnya

Daftar 12 Laboratorium di Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

2 jam lalu

Daftar 12 Laboratorium di Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

Indonesia Digital Test House menjadi laboratorium uji perangkat digital terbesar di Asia Tenggara. Simak pesan peresmian Jokowi.

Baca Selengkapnya

Pabrik Bata di Purwakarta Ditutup, Ini Komentar dari Jokowi hingga Pj. Gubernur Jabar

3 jam lalu

Pabrik Bata di Purwakarta Ditutup, Ini Komentar dari Jokowi hingga Pj. Gubernur Jabar

Presiden Jokowi menilai tutupnya pabrik sepatu Bata karena pertimbangan efisiensi dan tidak menggambarkan kondisi perekonomian Indonesia.

Baca Selengkapnya