Tanggapi JK, Ketua KPU: Tak Semua Pertanyaan Debat Capres Dibuka

Reporter

Syafiul Hadi

Editor

Juli Hantoro

Selasa, 8 Januari 2019 20:30 WIB

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman membuka rapat validasi dan approval surat suara DPR RI serta presiden dan wakil presiden Pemilu 2019 di Gedung KPU, Jakarta, Jumat 4 Januari 2019. Pasca proses penandatanganan, tahapan dilanjutkan dengan kesepakatan kontrak antara KPU dengan penyedia atau produsen. Baru setelah itu surat suara akan mulai diproduksi. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman menanggapi kritikan Wakil Presiden Jusuf Kalla alias JK soal kisi-kisi debat capres yang dibuka. Menurut Arief, dalam debat nanti tak semua pertanyaan yang disiapkan akan diberikan ke pasangan calon.

Baca juga: JK Sarankan Visi Misi Disampaikan Capres-Cawapres, Bukan Timses

"Hanya pertanyaan dari dua segmen debat yang diberikan ke pasangan calon," ujar Arief di kantor KPU, Jakarta, Selasa, 8 Januari 2019.

Sebelumnya, JK tak setuju dengan langkah KPU yang berencana memberikan kisi-kisi materi debat pemilihan presiden sebelum acara tersebut dimulai. Jawaban yang akan diberikan, menurut JK, tidak menandakan jawaban yang asli.

JK menuturkan, ajang debat bertujuan untuk mengukur pengetahuan capres dan cawapres saat menghadapi masalah. Mereka harus memutuskan sendiri langkah yang akan ditempuh ketika menghadapi masalah. Dari jawaban itulah masyarakat mengetahui kemampuan calon pemimpin mereka dan menentukan pilihannya.

Advertising
Advertising

Arief mengatakan dalam debat pertama pilpres pada 17 Januari nanti, akan ada enam segmen. Segmen kedua dan ketiga, yakni akan diisi dengan pertanyaan dari moderator ke pasangan calon. Pertanyaan ini yang sebelumnya diberikan ke setiap capres-cawapres sepekan sebelum debat. "Itu pertanyaan yang dibikin panelis. Dan, pasangan calon pun tak tahu pertanyaan nomor berapa yang diberikan," katanya.

Selanjutnya, kata Arief, pada segmen keempat dan kelima, akan ada pertanyaan yang dilemparkan antarpasangan calon. Dia mengatakan pada segmen ini setiap pasangan calon tak akan tahu pertanyaan yang diberikan pasangan lain. "Dua segmen berikutnya ini kan pertanyaannya tertutup," ucapnya. "Jadi sebetulnya ya masih setengah-setengahlah. Setengah terbuka."

Baca juga: JK: Tak Ada Visi Misi Capres, Tak Ada Bahan Kritik

Arief menilai, dengan konsep pertanyaan terbuka dan tertutup ini tak akan mengurangi substansi debat capres. Meski ada pertanyaan terbuka, kata dia, setiap pasangan calon akan menanggapi jawaban lawannya. Hal ini, menurut Arief, akan membuat ada interaksi dan saling lempar argumen antarpasangan. "Nanti ada pasangan menanggapi. Tanggapannya nanti seperti apa, kemudian atas tanggapan itu bisa ditanya lagi," tutur Arief. "Jadi sebetulnya rasanya tetap rasa debat."

Berita terkait

DPR Evaluasi Penyelenggaraan Pemilu 2024 pada 15 Mei, KPU Siapkan Ini

22 jam lalu

DPR Evaluasi Penyelenggaraan Pemilu 2024 pada 15 Mei, KPU Siapkan Ini

Komisi II DPR juga akan mengonfirmasi isu yang menerpa Ketua KPU Hasyim Asy'ari.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai KPU dan Bawaslu Kurang Prioritaskan Sidang Sengketa Pileg di MK

1 hari lalu

Pengamat Nilai KPU dan Bawaslu Kurang Prioritaskan Sidang Sengketa Pileg di MK

Direktur Eksekutif Lingkar Madani, Ray Rangkuti, menyoroti peran KPU dan Bawaslu dalam sengketa pileg di MK.

Baca Selengkapnya

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

1 hari lalu

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

KPU sebelumnya tidak menghadiri undangan rapat Komisi II DPR karena bertepatan dengan masa agenda sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Alasan Mendagri Sebut Pilkada 2024 Tetap Digelar Sesuai Jadwal

1 hari lalu

Alasan Mendagri Sebut Pilkada 2024 Tetap Digelar Sesuai Jadwal

Pilkada 2024 digelar pada 27 November agar paralel dengan masa jabatan presiden terpilih.

Baca Selengkapnya

Kata KPU Soal Gugatan Alihkan Suara PPP di 35 Dapil

1 hari lalu

Kata KPU Soal Gugatan Alihkan Suara PPP di 35 Dapil

KPU menanggapi permohonan sengketa pileg yang dilayangkan oleh PPP. Partai ini menuding KPU mengalihkan suara mereka di 35 dapil.

Baca Selengkapnya

Respons KPU Saat Mendagri Minta Cegah Kebocoran Data Pemilih Pilkada 2024

1 hari lalu

Respons KPU Saat Mendagri Minta Cegah Kebocoran Data Pemilih Pilkada 2024

Tito Karnavian mengingatkan KPU tentang potensi pidana jika terjadi kebocoran data pemilih Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

1 hari lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Tim Hukum TKN Sebut Gugatan PDIP di PTUN Tak Pengaruhi Pelantikan Prabowo-Gibran

1 hari lalu

Tim Hukum TKN Sebut Gugatan PDIP di PTUN Tak Pengaruhi Pelantikan Prabowo-Gibran

Tim Prabowo-Gibran mengatakan gugatan PDIP ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) terhadap KPU RI tidak akan mempengaruhi pelantikan pemenang Pilpres

Baca Selengkapnya

Dianggap Tak Serius Hadapi Sidang Sengketa Pileg oleh MK, Komisioner KPU Kompak Membantah

1 hari lalu

Dianggap Tak Serius Hadapi Sidang Sengketa Pileg oleh MK, Komisioner KPU Kompak Membantah

Komisioner KPU menegaskan telah mempersiapkan sidang di MK dengan sungguh-sungguh sejak awal.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Serahkan DP4 ke KPU untuk Susun DPT Pilkada 2024

2 hari lalu

Mendagri Tito Serahkan DP4 ke KPU untuk Susun DPT Pilkada 2024

Penyerahan DP4 ini dilakukan secara simbolis oleh Mendagri Muhammad Tito Karnavian kepada Ketua KPU Hasyim Asy'ari.

Baca Selengkapnya