Dituduh Mau Delegitimasi KPU, Kubu Prabowo Bicara Sikap Gentleman

Selasa, 8 Januari 2019 20:28 WIB

Mardani Ali Sera. Dok TEMPO

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) kubu Prabowo - Sandiaga, Mardani Ali Sera, mengatakan semua peserta pemilu 2019 harus mempunyai gentleman attitude, yaitu mengerjakan sesuai dengan apa yang telah dikatakan. Pernyataan ini dilontarkan menanggapi ucapan Ace Hasan Syadzily, jubir kubu Jokowi, yang mengatakan kubu Prabowo mempermasalahkan putusan KPU soal debat pilpres yang sebelumnya telah disepakati bersama.

Baca: Kubu Jokowi Tuding Kubu Prabowo Berupaya Mendelegitimasi KPU

"Semua harus mempunyai gentleman attitude, apa yang kita sudah katakan, itu yang dikerjakan," kata Mardani di Kompleks Parlemen, Senayan, 8 Januari 2019

Sebelumnya, Ace curiga ada upaya dari kubu Prabowo untuk mendelegitimasi Komisi Pemilihan Umum (KPU). Kecurigaan Ace didasarkan pada pernyataan-pernyataan kubu Prabowo seperti hoaks 7 kontainer surat suara tercoblos, hilangnya pemaparan visi-misi dalam debat pilpres 2019, dan tudingan bahwa kisi-kisi pertanyaan debat adalah usulan dari kubu Jokowi.

Menurut Ace, semua keputusan KPU soal debat pilpres telah diperoleh melalui kesepakatan antara dua kubu. Sehingga, kata dia, pernyataan-pernyataan kubu Prabowo memiliki maksud untuk membuat KPU seolah-olah berpihak pada kubu Jokowi.

Advertising
Advertising

Baca: Statemen Saling Tuding Tim Jokowi dan Prabowo Soal Debat Pilpres

Menurut Mardani, perbedaan pandangan antara kubu Jokowi dan kubu Prabowo atas putusan KPU itu disebabkan karena keduanya tengah bertanding di medan politik. Oleh karena itu, kata dia, penafsiran akan setiap keputusan bisa berbeda-beda. "Contohnya, kita sepakat nanti bakal ada penjelasan tentang kisi-kisi, tetapi bentuknya ternyata menyerahkan pertanyaan, kan jelas beda (penafsiran)," ujar Mardani.

Mardani mengimbau KPU agar memberi kesimpulan di akhir setiap pertemuan dengan kedua kubu pasangan calon dalam pembahasan debat. "Ke depannya, KPU diharapkan harus ada kesimpulan di ujungnya. Agar tidak ada polemik, karena (sekarang) sebelum debat aja sudah banyak kontroversi," ujar Mardani.

Berita terkait

NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

56 menit lalu

NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

Zulhas menganggap dukungan dari NasDem dan PKB ke Prabowo sebagai sesuatu yang biasa saja. Ia mengimbau masyarakat tak baper.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

1 jam lalu

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

Politikus Demokrat anggap gagasan Prabowo Subianto yang ingin membentuk Presidential Club sebagai politik tingkat tinggi.

Baca Selengkapnya

Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

1 jam lalu

Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

Ni'matul Huda, menilai pernyataan hakim MK Arsul Sani soal dalil politisasi bansos tak dapat dibuktikan tak bisa diterima.

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

2 jam lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

3 jam lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Zulhas Dukung Presidential Club Usulan Prabowo

4 jam lalu

Zulhas Dukung Presidential Club Usulan Prabowo

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan alias Zulhas mendukung usulan pembentukan presidential club dari presiden terpilih Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran: Soal Kabinet hingga Pesan dari Luhut

4 jam lalu

Prabowo-Gibran: Soal Kabinet hingga Pesan dari Luhut

Luhut menyampaikan pesannya kepada Prabowo Subianto selaku presiden terpilih periode 2024-2029, untuk tidak membawa orang toxic ke dalam kabinet

Baca Selengkapnya

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

5 jam lalu

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

Dengan perolehan 12 kursi di Pileg, Gerindra bisa mengusung pasangan calon sendiri di Pilkada 2024 Kabupaten Bogor.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

6 jam lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

6 jam lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya