Bahas Pilpres, Djoko Santoso Singgung Kisah Nabi Musa vs Firaun

Jumat, 28 Desember 2018 01:29 WIB

Ketua Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Djoko Santoso, dalam acara Ngobrol Bareng Bersama Joksan di Kopi Bos, Jalan Asem Baris, Tebet, Jakarta Selatan. Kamis, 20 Desember 2018. TEMPO/Fikri Arigi.

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Djoko Santoso, menyinggung kisah Nabi Musa melawan Firaun saat berbicara mengenai pemilihan presiden 2019. Kisah itu disampaikan Djoko menanggapi hasil sejumlah lembaga survei yang menempatkan pasangan calon Prabowo - Sandi dengan elektabilitas di bawah Joko Widodo atau Jokowi dan Ma'ruf Amin.

Baca: Djoko Santoso Jelaskan Hubungan Prabowo dengan Kelompok Islam

Menurut mantan Panglima TNI itu, kemenangan dalam setiap pertandingan atau sebuah pemilihan pemimpin ditentukan oleh perjuangan dan doa.

"Saya ingat cerita tentang Nabi Musa. Nabi Musa membawa bani Israel dari serangan Firaun yang mengejar. Dan ketika sudah seakan tidak ada harapan, Tuhan memerintahkan Musa membelah laut dengan tongkatnya. Dan Firaun yang tenggelam," ujar Djoko seperti dalam keterangan persnya, Kamis, 27 Desember 2018.

Djoko lalu mengatakan tak ambil pusing dengan hasil sejumlah lembaga survei yang tak mengunggulkan paslon Prabowo - Sandi. Menurut dia, kredibilitas lembaga survei saat ini juga patut dipertanyakan.

Baca: Alasan Kubu Prabowo Tak Khawatir Tema HAM di Debat Pilpres

Ia lalu mengingatkan masyarakat pada hasil Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu. Pasangan Anies Baswedan - Sandiaga Uno yang akhirnya terpilih, kata dia, elektabilitasnya selalu berada di bawah kandidat lain dalam berbagai hasil lembaga survei pilkada tersebut.

Advertising
Advertising

"Bahkan sampai malamnya sebelum pencoblosan juga begitu. Tapi karena doa dan usaha kita, Tuhan mendengar dan akhirnya Anies-Sandi yang menang," ujar dia.

Djoko kemudian mengimbau masyarakat agar menjaga suasana demokrasi yang berlangsung saat ini dengan rasa damai. Menurut dia, semua warga negara Indonesia adalah saudara.

"Karena kita ini saudara. Kita harus jaga NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) ini jangan sampai terpecah. Ancaman utama kita itu yang harus kita lawan," tutur dia.

Berita terkait

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

8 jam lalu

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

Politikus Senior PDIP, Andreas Hugo Pareira, merespons soal keinginan Prabowo Subianto yang membentuk presidential club atau klub kepresidenan.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

9 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

9 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

10 jam lalu

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

Partai Demokrat menyoroti mimpi SBY setahun lalu yang serupa dengan keinginan Prabowo membuat presidential club.

Baca Selengkapnya

NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

13 jam lalu

NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

Zulhas menganggap dukungan dari NasDem dan PKB ke Prabowo sebagai sesuatu yang biasa saja. Ia mengimbau masyarakat tak baper.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

14 jam lalu

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

Politikus Demokrat anggap gagasan Prabowo Subianto yang ingin membentuk Presidential Club sebagai politik tingkat tinggi.

Baca Selengkapnya

Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

14 jam lalu

Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

Ni'matul Huda, menilai pernyataan hakim MK Arsul Sani soal dalil politisasi bansos tak dapat dibuktikan tak bisa diterima.

Baca Selengkapnya

Zulhas Dukung Presidential Club Usulan Prabowo

17 jam lalu

Zulhas Dukung Presidential Club Usulan Prabowo

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan alias Zulhas mendukung usulan pembentukan presidential club dari presiden terpilih Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran: Soal Kabinet hingga Pesan dari Luhut

17 jam lalu

Prabowo-Gibran: Soal Kabinet hingga Pesan dari Luhut

Luhut menyampaikan pesannya kepada Prabowo Subianto selaku presiden terpilih periode 2024-2029, untuk tidak membawa orang toxic ke dalam kabinet

Baca Selengkapnya

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

18 jam lalu

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

Dengan perolehan 12 kursi di Pileg, Gerindra bisa mengusung pasangan calon sendiri di Pilkada 2024 Kabupaten Bogor.

Baca Selengkapnya