Ma'ruf Amin Anggap Ucapan Prabowo soal Haiti Tak Mendidik

Reporter

Dewi Nurita

Editor

Amirullah

Kamis, 27 Desember 2018 14:41 WIB

Ma'ruf Amin bersama Relawan Milenial Jokowi Maruf (Remaja) dalam acara Pelepasan Bantuan dari Remaja Tanggap Darurat Bencana Banten dan Lampung di kediamannya, Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat. Senin 24 Desember 2018. Tempo/ Fikri Arigi.

TEMPO.CO, Jakarta - Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma’ruf Amin menyebut pernyataan capres Prabowo Subianto bahwa Indonesia adalah bangsa miskin yang sejajar dengan Haiti dan Rwanda, tidak mendidik. Menurut Ma’ruf, saat ini pertumbuhan ekonomi Indonesia cukup baik dan tidak mungkin sama dengan negara-negara itu. Bahkan, ujar Ma'ruf, pertumbuhan ekonomi Indonesia nomor tiga setelah India dan Cina.

Baca: Tiga Ucapan Ma'ruf Amin yang Kontroversi di 2018

"Pernyataan seperti itu tak mendidik. Pernyataan itu tak memberikan optimisme, bahkan memberikan rasa takut dan kekhawatiran, seharusnya pemimpin itu memberikan optimisme," ujar Ma'ruf Amin di kediamannya di Menteng, Jakarta, pada Kamis, 27 Desember 2018.

Prabowo Subianto sebelumnya menyebut kondisi Indonesia saat ini berada setingkat dengan negara-negara miskin seperti Rwanda dan Haiti. "Kita (Indonesia) setingkat dengan negara miskin di benua Afrika: ada Rwanda, Haiti dan pulau-pulau kecil Kiribati, yang kita tidak tahu letaknya di mana," kata Prabowo saat berpidato di gedung Majelis Tafsir Al Quran (MTA) Solo Ahad pekan lalu, 23 Desember 2018.

Prabowo kala itu tengah berbicara soal setengah pendapatan bangsa Indonesia yang menurutnya hanya dinikmati oleh satu persen masyarakat. Jika satu persen masyarakat atau setengah pendapatan itu dicabut, kata Prabowo, penghasilan rata-rata rakyat Indonesia ialah US$ 1.900, kurang dari Rp 30 ribu per hari atau kurang dari Rp 1 juta dalam satu bulan. Ia pun menyinggung pemerintah yang dianggap melakukan kebijakan ekonomi yang salah.

Baca: Ngabalin Bela Ma'ruf Ucapkan Natal: Jangan Mempolitisir Agama

Ma’ruf mengatakan Indonesia juga sudah melakukan pemerataan melalui infrastruktur dan fasilitas. Selain itu, jumlah kemiskinan sudah berkurang signifikan, ketika warisan yang diturunkan rezim sebelumnya pada Jokowi cukup besar

Menurut Ma’ruf, saat ini kemiskinan sudah berada di angka satu digit, yang berarti sudah terjadi perubahan. Pada periode kedua seandainya Jokowi terpilih kembali, kata Ma’ruf, mereka berdua akan melakukan banyak terobosan karena landasannya sudah rampung pada periode pertama ini.

"Pak Jokowi sudah meletakkan dasar-dasar yang kuat. Karena itu dalam kepemimpinan kedua ini, bila diberikan kesempatan, akan ada lompatan-lompatan yang lebih besar lagi. Saya menyebutnya sebagai periode maximize utility, artinya memaksimalkan manfaat yang sekarang sudah ada," ujar Ma'ruf Amin.

Berita terkait

Peluang PKB Masuk Koalisi Prabowo, Muhaimin Iskandar: Tunggu Sampai Oktober

3 jam lalu

Peluang PKB Masuk Koalisi Prabowo, Muhaimin Iskandar: Tunggu Sampai Oktober

Muhaimin Iskandar bakal menentukan sikap partainya bergabung atau tidak dalam koalisi Prabowo pada Oktober mendatang.

Baca Selengkapnya

Alasan PAN Siapkan Eko Patrio sebagai Calon Menteri Kabinet Prabowo

4 jam lalu

Alasan PAN Siapkan Eko Patrio sebagai Calon Menteri Kabinet Prabowo

Eko Patrio dianggap telah berhasil memimpin PAN untuk meraih kursi dalam DPRD DKI Jakarta dan DPR RI.

Baca Selengkapnya

Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

7 jam lalu

Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

Politikus Gerindra mengatakan belum ada komunikasi langsung dari PKS untuk bergabung dengan koalisi Prabowo.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Lengkap Jubir Prabowo Soal Presidential Club

7 jam lalu

Penjelasan Lengkap Jubir Prabowo Soal Presidential Club

Presidential club adalah istilah yang bisa disematkan untuk silaturahmi para mantan presiden dengan presiden yang sedang menjabat.

Baca Selengkapnya

Luhut Diminta Klarifikasi Soal Orang Toksik di Pemerintahan Prabowo: Agar Tak Ada Tuduhan

9 jam lalu

Luhut Diminta Klarifikasi Soal Orang Toksik di Pemerintahan Prabowo: Agar Tak Ada Tuduhan

Menurut pengamat politik Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin, ada kemungkinan Luhut merujuk kepada figur atau kelompok tertentu melalui pernyataan tersebut.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Jubir Luhut Soal Orang "Toxic" di Pemerintahan Prabowo-Gibran

9 jam lalu

Penjelasan Jubir Luhut Soal Orang "Toxic" di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Juru bicara Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan maksud dari orang toxic dalam pemerintahan. Sebelumnya, Luhut menyebut istilah itu saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

11 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Demokrat Bilang Prabowo Sedang Mendesain Struktur Kabinet, Sebut Ada Rencana Pemisahan Kementerian

12 jam lalu

Demokrat Bilang Prabowo Sedang Mendesain Struktur Kabinet, Sebut Ada Rencana Pemisahan Kementerian

Partai Demokrat sedang menyiapkan kadernya untuk menjadi menteri di kabinet Prabowo.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bentuk Presidential Club, Pengamat Sebut Ada Ketegangan dalam Transisi Kepemimpinan

13 jam lalu

Prabowo Bentuk Presidential Club, Pengamat Sebut Ada Ketegangan dalam Transisi Kepemimpinan

Pengamat politik menilai, gagasan Presidential Club Prabowo mungkin saja hasil dari melihat transisi kepemimpinan Indonesia yang seringkali ada ketegangan.

Baca Selengkapnya

Demokrat Wanti-wanti Jangan Ada Partai di Pemerintahan Prabowo tapi Terasa Oposisi

16 jam lalu

Demokrat Wanti-wanti Jangan Ada Partai di Pemerintahan Prabowo tapi Terasa Oposisi

Demokrat mewanti-wanti agar tak ada partai di pemerintahan rasa oposisi.

Baca Selengkapnya