Hasto Kristiyanto: Tidak Ada Untungnya Kami Mengganggu Demokrat

Reporter

Fikri Arigi

Sabtu, 22 Desember 2018 19:45 WIB

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristianto dalam rapat koordinasi nasional ketiga bidang kemaritiman di kantor lama DPP PDI Perjuangan, Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, 8 April 2018. Tempo / Friski Riana

TEMPO.CO, Jakarta-Sekertaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan partainya tidak mendapat keuntungan apa-apa dengan mengganggu Partai Demokrat. Pasalnya, menurut hasil survei internalnya, PDIP tidak beririsan langsung dengan Demokrat.

“Sekali lagi tidak ada untungnya bagi kami untuk mengganggu pihak Demokrat,” ucap Hasto dalam konferensi pers di Media Center Jokowi - Ma’ruf, Jalan Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu, 22 Desember 2018.

Baca: Setelah Bertemu Prabowo, SBY: Tolong Kami Jangan Diganggu

Sebaliknya, menurut Hasto yang beririsan dengan Partai Demokrat justru Partai Gerindra. Ia mengatakan turun naiknya salah satu dari kedua partai ini akan saling memengaruhi. “Dengan demikian semakin bersinar Demokrat semakin turun Gerindra,” ujar dia.

Selain dengan Gerindra, menurut survei internal Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Ma’ruf Amin, Demokrat juga beririsan dengan Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Nasional Demokrat (NasDem). Dinamika kelima partai ini, menurut Hasto, akan saling berhubungan.

Karena tidak adanya irisan langsung inilah, kata Hasto, motif PDIP untuk mengganggu Demokrat sangat lemah. Ia pun meminta agar semua pihak untuk meningkatkan kedewasaan dalam berpolitik. Baik kubu yang ada di dalam pemerintah, maupun yang berada di luar pemerintah.

Simak: Menangkan Demokrat dan Prabowo, SBY Gunakan Strategi Double ...

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) usai menggelar pertemuan dengan Prabowo dan tim Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga di kediamannya, Jumat, 21 Desember, meminta agar tidak ada pihak yang mengganggu partainya dan partai koalisi Prabowo - Sandiaga.

SBY mengatakan pihaknya telah berjuang sesuai konstitusi dan secara baik-baik. Ia pun mengatakan bahwa semua pihak bisa berikhtiar dan berjuang dengan jalan masing-masing. "Tolong kami jangan diganggu, karena kami tidak akan pernah mengganggu siapapun," kata Presiden Indonesia ke-6 ini.

Lihat: Beberkan Dalang Perusakan Bendera, Demokrat Sebut Pejabat A, B, C

Adapun menurut klaim Hasto, partai politik dalam Koalisi Indonesia Kerja (KIK) pendukung Jokowi - Ma’ruf Amin justru dapat saling melengkapi karena basis pemilih yang tidak homogen. Hasto mencontohkan Golkar kuat di kalangan pekerja kelas menengah, PDIP banyak didukung kaum perempuan dan anak muda. Karyawan swasta, menurut Hasto, banyak yang menjadi basis suara NasDem, adapun di basis NU ada PKB dan PPP.

Karena hal inilah, kata Hasto tak ada ketegangan dalam koalisinya. Ia pun menjanjikan pemerintahan yang efektif dari harmoni ini. “Sehingga tawaran kami untuk menghasilkan pemerintahan yang efektif, narasi pemerintahan efektif itu akan tercipta,” tutur dia.

Berita terkait

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

11 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Demokrat Bilang Prabowo Sedang Mendesain Struktur Kabinet, Sebut Ada Rencana Pemisahan Kementerian

12 jam lalu

Demokrat Bilang Prabowo Sedang Mendesain Struktur Kabinet, Sebut Ada Rencana Pemisahan Kementerian

Partai Demokrat sedang menyiapkan kadernya untuk menjadi menteri di kabinet Prabowo.

Baca Selengkapnya

Demokrat Wanti-wanti Jangan Ada Partai di Pemerintahan Prabowo tapi Terasa Oposisi

15 jam lalu

Demokrat Wanti-wanti Jangan Ada Partai di Pemerintahan Prabowo tapi Terasa Oposisi

Demokrat mewanti-wanti agar tak ada partai di pemerintahan rasa oposisi.

Baca Selengkapnya

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

17 jam lalu

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

PDIP menilai oposisi diperlukan dalam sistem pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

1 hari lalu

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

Politikus Senior PDIP, Andreas Hugo Pareira, merespons soal keinginan Prabowo Subianto yang membentuk presidential club atau klub kepresidenan.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

1 hari lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

1 hari lalu

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

Partai Demokrat menyoroti mimpi SBY setahun lalu yang serupa dengan keinginan Prabowo membuat presidential club.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

1 hari lalu

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

Politikus Demokrat anggap gagasan Prabowo Subianto yang ingin membentuk Presidential Club sebagai politik tingkat tinggi.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

1 hari lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

1 hari lalu

Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

Sebelum PDIP masuk, Khofifah telah lebih dahulu didukung Partai Golkar, Gerindra, Demokrat dan PAN sejak sebelum Pemilu 2024 berlangsung.

Baca Selengkapnya