TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta agar tidak ada pihak yang mengganggu partai dan koalisi pengusung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Ia mengatakan kubu mereka berjuang secara baik dan menjalankan politik sesuai koridor konstitusi.
Baca: Tujuh Materi Rapat SBY - Prabowo Menurut Andi Arief
Selepas pertemuan tertutup dengan Prabowo dan pimpinan partai Gerindra serta Demokrat, di kediamannya Jalan Mega Kuningan VII, Jakarta Selatan, Jumat 21 Desember 2018, SBY mengadakan konferensi pers di halaman rumahnya.
Sebelum menutup perjumpaan dengan awak media, tepat setelah Prabowo mengakhiri pidatonya, tanpa menyebut siapa yang dimaksud, SBY mengatakan “Tolong kami jangan diganggu, karena kami tidak akan pernah mengganggu siapa pun.”
Menurut SBY, pihaknya berjuang sesuai konstitusi, dan secara baik-baik. Ia mengatakan semua pihak harus berikhtiar berjuang dengan jalan masing-masing. Ia menambahkan pemilu indah, pemilu damai adalah dambaan dari masyarakat.
Kalau pemilu semacam ini terjadi, menurut SBY, rakyat pasti dapat menerima dengan ikhlas siapapun presiden yang terpilih. Tetapi kalau tidak, keikhlasan masyarakat diklaim akan berkurang.
“Demikian rekan-rekan, kami minta restu Gerindra, Demokrat, Prabowo, dan kami semua untuk berikhtiar masing-masing,” ujar dia.
Setelah kurang lebih tiga bulan SBY dan Prabowo tidak mengadakan pertemuan karena mengaku sama-sama sibuk, SBY mengatakan pertemuan kali ini adalah saat yang tepat dan bentuk komitmen mereka terhadap pemenangan Pilpres dan Pileg. Untuk itu, kata SBY, diperlukan sinergi dan koordinasi yang baik untuk menyukseskan laga kali ini.
Simak: SBY Dianggap Kunci Pendulangan Suara Prabowo di Jawa Tengah
Senada dengan SBY, Prabowo mengatakan bulan-bulan awal kampanye sengaja digunakan untuk menghidupkan mesin partai sehingga sulit menyesuaikan jadwal untuk bertemu. "Saya yakin dengan komitmen Pak SBY," kata Prabowo.