Riset soal Kampanye Capres: Prabowo Agresif, Jokowi Menunggu

Selasa, 18 Desember 2018 19:09 WIB

Dua calon presiden, Joko Widodo alias Jokowi dan Prabowo Subianto, menyapa hadirin dalam acara Deklarasi Kampanye Damai di halaman Tugu Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Ahad, 23 September 2018. Dua pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) tampil kompak mengenakan pakaian adat. REUTERS/Darren Whiteside

TEMPO.CO, Sleman – Lembaga riset HICON-Law & Policy Strategic merilis hasil riset dan mapping mengenai pasangan capres dan pilpres 2019 pascapenetapan Komisi Pemilihan Umum (KPU) sejak September hingga Desember 2018.

Dari hasil riset tersebut, Kepala Departemen Politik HICON-Law & Policy Strategic, Puguh Windrawan mengatakan strategi kampanye pasangan capres nomor urut 01 Joko Widodo-Ma’ruf Amin dengan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno saling bertolak belakang.

Baca: Survei Internal: Ma'ruf Amin Belum Kerek Elektabilitas Jokowi

"Prabowo-Sandi cenderung agresif, sedangkan Jokowi-Ma’ruf cenderung menunggu," kata Puguh dalam Diskusi Media dan Konferensi Pers Hasil Paparan Riset dan Mapping bertema “Memprediksi Golput daari Visi Misi Capres dan Cawapres pada Pemilu 2019” di Linglung Coffee & Eatery, Sleman pada Selasa, 18 Desember 2018.

Puguh mengatakan keagresifan elit politik paslon nomor urut 02 terlihat dalam mengkritik isu-isu perekonomian dan pembangunan infrastruktur calon inkumben. Sedangkan masyarakat bawah, menurut dia, mengkritik apapun yang bisa dikritik dari kebijakan inkumben. “Grass root-nya lebih sporadis. Bisa dilihat dari diskusi di grup-grup Whatsapp,” ujarnya.

Advertising
Advertising

Sementara itu, kata Puguh, kubu inkumben cenderung menunggu isu-isu yang dilontarkan pihak lawan. “Ketika ada isu dari lawan, petahana sibuk mengklarifikasi isu dengan cara reaktif,” ujarnya.

Baca: Prabowo Sebut Indonesia Punah Jika Kalah, PPP: Semprotan Bohong

Sedangkan massa bawahnya, menurut Puguh, cenderung lebih suka mengglorifikasi infrastruktur yang dibangun dari kebijakan inkumben. Hal itu tampak nyata ketika massa akar rumput membanggakannya di media-media sosial.

Hasil riset juga mengungkapkan perbedaan dari sisi gaya kampanye. Puguh mengatakan kubu Prabowo-Sandiaga lebih propagandis dan beberapa kali ditemukan gaya menyerang pribadi inkumben. “Seperti penggunaan terminologi plonga-plongo,” kata dia.

Sementara itu, menurut Puguh, Jokowi secara pribadi memainkan personal branding dengan menarasikan selaku keluarga harmonis. Seperti cara Jokowi berkomunikasi dengan istrinya, cucunya dan anak-anaknya di berbagai acara. “Dan itu dipamerkan di media sosial. Narasinya jelas secara simbolis menyerang Prabowo,” kata Puguh.

Baca: Prabowo Lontarkan Gagasan Membentuk Fusi ke Elite Partai Koalisi

Sayangnya, Puguh menilai timnya kurang masif mengkampanyekan situasi tersebut. Begitu pula ketika Jokowi blusukkan ke pondok-pondok pesantren di wilayah Jawa Timur. “Kalau kemudian Jokowi bilang dia merasa sendiri, mungkin ada benarnya,” kata Puguh.

Hal tersebut, kata Puguh, berbeda dengan tim kampanye Prabowo yang dinilai lebih militan. Mereka menyebarkan informasi di grup-grup Whatsaap juga media sosial terutama Instagram, Twitter dan Facebook tanpa perlu diskusi panjang.

Namun, Puguh mengatakan sosok Prabowo cenderung mempunyai gaya bahasa lisan dan gaya bahasa tubuh yang acapkali kurang tepat. Celetukan dan kritikan Prabowo terhadap inkumben maupun kelompok-kelompok publik seringkali memunculkan kontroversi dan meramaikan media sosial.

Baca: Kubu Jokowi Akan Ubah Gaya Komunikasi Ma'ruf Amin Jadi Bervariasi

“Tapi kelemahan Prabowo ditutupi strategi kampanye Sandi yang santun. Bahkan cenderung menduplikasi gaya Jokowi,” kata Puguh. Seperti gaya kampanye blusukan ke pasar-pasar tradisional, lebih mudah mendekati dan diterima banyak orang.

Dari sisi calon inkumben, Puguh menyebut kelemahannya adalah keberadaan cawapres Ma’ruf Amin yang dinilai belum maksimal melakukan kampanye ketimbang Sandiaga. Namun HICON memprediksi akan ada perubahan gaya dari Ma’ruf mulai Januari 2019 hingga menjelang pemungutan suara pada April 2019. “Ma’ruf akan agresif merangkul pemilih muslim tradisional. Bagaimana pun dia politisi berpengalaman,” kata Puguh.

Riset yang dilakukan HICON tersebut menggunakan metodologi kualitatif yang berperspektif sosiologis dan menggunakan pendekatan nalar fenomenologis. Dari pendekatan itu, mereka memotret para capres dan cawapres lewat pola dan strategi kampanyenya.

Berita terkait

Siapa Sosok David Tobing yang Gugat Rocky Gerung?

16 menit lalu

Siapa Sosok David Tobing yang Gugat Rocky Gerung?

Rocky Gerung dinyatakan tidak bersalah dalam gugatan penghinaan presiden yang diajukan David Tobing. Bagaimana kilas baliknya?

Baca Selengkapnya

PAN Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang Jika PKB dan Nasdem Gabung Koalisi

2 jam lalu

PAN Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang Jika PKB dan Nasdem Gabung Koalisi

Partai Nasdem dan PKB menyatakan akan mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Prabowo Dikenalkan Ke PM Singapura Terpilih Lawrence Wong

8 jam lalu

5 Fakta Prabowo Dikenalkan Ke PM Singapura Terpilih Lawrence Wong

Wakil Perdana Menteri sekaligus pengganti PM Singapura Lawrence Wong mengajak Prabowo Subianto untuk foto bersama di Istana Bogor, Senin.

Baca Selengkapnya

Kata Gibran Soal Persentase Komposisi Susunan Menteri di Kabinet Prabowo

10 jam lalu

Kata Gibran Soal Persentase Komposisi Susunan Menteri di Kabinet Prabowo

Sejumlah partai di luar koalisi pengusung Prabowo-Gibran telah menyatakan akan bergabung dengan pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Ragam Pendapat Pakar Soal Komposisi Kabinet Prabowo-Gibran

12 jam lalu

Ragam Pendapat Pakar Soal Komposisi Kabinet Prabowo-Gibran

Prabowo-Gibran diminta memperhatikan komposisi kalangan profesional dan partai politik dalam menyusun kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Kata Presiden PKS Saal Penolakan dari Partai Gelora untuk Masuk Koalisi Prabowo

13 jam lalu

Kata Presiden PKS Saal Penolakan dari Partai Gelora untuk Masuk Koalisi Prabowo

Presiden PKS Ahmad Syaikhu menanggapi penolakan dari Partai Gelora untuk bergabung ke koalisi Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

13 jam lalu

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Redistribusi Tanah Rampung Tahun Depan: Presiden Baru Hanya Urus Sedikit

14 jam lalu

Jokowi Sebut Redistribusi Tanah Rampung Tahun Depan: Presiden Baru Hanya Urus Sedikit

Jokowi mengatakan selama 10 tahun dia menjabat sebagai presiden urusan konflik tanah selalu menjadi keluhan utama warga.

Baca Selengkapnya

Warga Desa Temurejo Tagih Sertifikat Tanah ke Jokowi: Mohon Diselesaikan Sebelum Turun Jabatan

14 jam lalu

Warga Desa Temurejo Tagih Sertifikat Tanah ke Jokowi: Mohon Diselesaikan Sebelum Turun Jabatan

Presiden Jokowi ditagih sertifikat tanah oleh warga dalam kunjungan kerja ke Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Ma'ruf Amin Dukung Timnas U-23 Indonesia Lolos ke Olimpiade Paris 2024 Usai Gagal ke Final Piala Asia U-23 2024

15 jam lalu

Jokowi dan Ma'ruf Amin Dukung Timnas U-23 Indonesia Lolos ke Olimpiade Paris 2024 Usai Gagal ke Final Piala Asia U-23 2024

Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin tetap memberikan dukungan semangat kepada Timnas U-23 Indonesia bisa lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya