TEMPO.CO, Jakarta - Dalam rapat koordinasi di kediaman pribadi Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, gaya komunikasi Ma'ruf Amin menjadi salah satu yang dibahas. Rapat itu digelar pada Senin malam, 17 Desember 2018.
Baca: Luhut Bantah Ma'ruf Amin Tak Menambah Elektabilitas Jokowi
Anggota Dewan Penasihat Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf M. Romahurmuziy mengatakan, pernyataan-pernyataan Ma'ruf selama kampanye di daerah, dinilai kurang bervariasi. "Jadi, gaya komunikasi politik Kiai Ma'ruf akan kita buat sedemikian rupa agar lebih bervariasi," ujar pria yang akrab disapa Rommy itu ditemui seusai rapat koordinasi tersebut.
Menurut Rommy, ke depan, Ma'ruf tidak hanya akan berbicara soal isu-isu yang selama ini spesifik disampaikan di beberapa daerah seperti ekonomi syariah dan arus baru ekonomi saja. "Tetapi beliau akan berbicara tentang hal-hal yang lebih luas ke depannya," ujar Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini.
Saat Tempo berkesempatan mengikuti Ma'ruf berkampanye ke beberapa daerah, tema pidato yang disampaikan calon wakil presiden pendamping Jokowi ini memang relatif sama. Misalnya, saat ke Banyuwangi pada Oktober lalu, Ma'ruf mengatakan khilafah harus ditolak karena bisa meruntuhkan Indonesia. Pernyataan serupa dilontarkan Ma'ruf saat berkunjung ke Pontianak dan berbagai daerah yang dikunjungi Ma'ruf selama nyaris tiga bulan masa kampanye.
Baca: Strategi Dongkrak Suara Jokowi - Ma'ruf di Daerah Rawan Kalah
Ma'ruf juga kerap berbicara soal ekonomi syariah dan arus baru ekonomi menjadi salah satu gagasan yang dia tawarkan. Ketika memberikan pembekalan bagi calon anggota legislatif Partai NasDem dan Partai Solidaritas Indonesia, ia pun menyampaikan hal yang sama.
Menurut Sekretaris TKN Jokowi-Ma'ruf, Hasto Kristiyanto, seragamnya topik pidato itu lantaran Ma'ruf ingin dikenal konsisten dalam berbicara. Belakangan, timses Jokowi-Ma'ruf menilai gaya komunikasi tersebut perlu diperbaiki agar faktor berdampak positif terhadap elektabilitas pasangan calon nomor urut 01 itu.