Kubu Prabowo Emoh Urusi Pengakuan La Nyalla

Reporter

Dewi Nurita

Editor

Amirullah

Minggu, 16 Desember 2018 08:07 WIB

La Nyalla Mattalitti. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo - Sandi, Ferry Juliantono, mengatakan kubunya tak ingin mengurusi atau memperkarakan pengakuan La Nyalla soal penyebaran Tabloid Obor Rakyat pada pemilihan presiden 2014.

Baca: Elektabilitas Naik, Kubu Prabowo Klaim Isu Harga Pangan Berhasil

"Kami ada urusan yang lebih penting. Kami ini lagi keliling, lagi sibuk. Pak Sandi juga keliling terus, ngapain mikirin yang kayak gituan," ujar Ferry usai menghadiri acara diskusi Polemik di bilangan Menteng, Jakarta, pada Sabtu, 15 Desember 2018.

Isu Tabloid Obor Rakyat kembali mengemuka setelah La Nyalla mengungkap pengakuan bahwa ia berperan dalam penyebaran tabloid itu pada pilpres 2014 untuk memfitnah Jokowi. Ia mengaku sudah meminta maaf kepada Jokowi berkaitan dengan hal tersebut.

Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Puyono mengatakan gaya kampanye dengan Obor Rakyat bukan sama sekali gaya seorang Prabowo Subianto. Justru Arief menilai sikap mantan ketua umum PSSI itu yang menyebabkan kekalahan Prabowo-Hatta di pilpres 2014. "Akibat La Nyalla yang membuat kampanye hoax, akhirnya Jokowi-JK dapat simpati masyarakat dari Obor Rakyat itu," ujar dia.

Baca: Pindahkan Markas ke Jateng, Kubu Prabowo Targetkan Ungguli Jokowi

Jumat malam lalu, anggota Dewan Penasihat Tim Kampanye Nasional Jokowi - Ma'ruf, Romahurmuziy menguak fakta-fakta di balik terbitnya tabloid Obor Rakyat pada pilpres 2014.

Romy, sapaan Romahurmuziy, yang pada pilpres 2014 merupakan Ketua Divisi Strategi tim kampanye Prabowo Subianto-Hatta Rajasa itu mengatakan penerbitan tabloid tersebut dilakukan oleh para simpatisan Prabowo-Hatta kala itu.

"Obor Rakyat itu dibuat simpatisan. Saya di tim resmi pak Prabowo pada waktu itu dan saya pastikan itu bukan diproduksi tim resmi," kata Romahurmuziy seusai menjadi narasumber dalam Rakornas Tim Hukum dan Advokasi Jokowi-Ma'ruf di Jakarta, Jumat malam, 14 Desember 2018. Meski begitu, menurut dia, tim resmi mengetahui keberadaan tabloid tersebut.

Romy mengatakan tim resmi Prabowo-Hatta saat itu disodorkan contoh tabloid Obor Rakyat yang akan diproduksi dan diminta untuk mengoreksi isi tabloid tersebut. "Kami disodorkan dummy tabloid itu dan diminta koreksi bagaimana menurut tim kampanye," ujar Ketua Umum PPP itu.

Baca: Kubu Prabowo Minta Pemantau Internasional Awasi Pilpres 2019

Saat itu, kata Romy, dirinya sebagai Ketua Divisi Strategi Tim Kampanye Prabowo-Hatta mengaku tak mau ikut-ikutan. "Saya katakan tidak ikut-ikut, karena ini hoax dan kalau kalah akan menjadi masalah," ujarnya.

Dari situ, kata Romy, dapat dipastikan penerbitan tabloid Obor Rakyat benar-benar dibuat oleh lawan politik Jokowi pada saat itu. "Isunya betul-betul made to order, difabrikasi khusus untuk Pilpres 2014. Saya menjadi saksi, bahwa isu antek komunis, antek asing, antek aseng dan anti-Islam itu adalah isu yang betul-betul difabrikasi lawan politik pak Jokowi," kata dia.

Menurut Romy, kala itu tabloid Obor Rakyat direncanakan dicetak delapan edisi. Namun yang berhasil terbit hanya tiga edisi dan dicetak sebanyak satu juta eksemplar. "Kemudian dibagikan kepada 242 ribu masjid dan 28 ribu pondok pesantren di seluruh Indonesia dengan isu yang memang dimakan kalangan agamawan," ujarnya.

DEWI NURITA | ANTARA

Berita terkait

Alasan PAN Siapkan Eko Patrio sebagai Calon Menteri Kabinet Prabowo

55 menit lalu

Alasan PAN Siapkan Eko Patrio sebagai Calon Menteri Kabinet Prabowo

Eko Patrio dianggap telah berhasil memimpin PAN untuk meraih kursi dalam DPRD DKI Jakarta dan DPR RI.

Baca Selengkapnya

Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

3 jam lalu

Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

Politikus Gerindra mengatakan belum ada komunikasi langsung dari PKS untuk bergabung dengan koalisi Prabowo.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Lengkap Jubir Prabowo Soal Presidential Club

3 jam lalu

Penjelasan Lengkap Jubir Prabowo Soal Presidential Club

Presidential club adalah istilah yang bisa disematkan untuk silaturahmi para mantan presiden dengan presiden yang sedang menjabat.

Baca Selengkapnya

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

3 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Luhut Diminta Klarifikasi Soal Orang Toksik di Pemerintahan Prabowo: Agar Tak Ada Tuduhan

5 jam lalu

Luhut Diminta Klarifikasi Soal Orang Toksik di Pemerintahan Prabowo: Agar Tak Ada Tuduhan

Menurut pengamat politik Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin, ada kemungkinan Luhut merujuk kepada figur atau kelompok tertentu melalui pernyataan tersebut.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Jubir Luhut Soal Orang "Toxic" di Pemerintahan Prabowo-Gibran

6 jam lalu

Penjelasan Jubir Luhut Soal Orang "Toxic" di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Juru bicara Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan maksud dari orang toxic dalam pemerintahan. Sebelumnya, Luhut menyebut istilah itu saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

7 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Demokrat Bilang Prabowo Sedang Mendesain Struktur Kabinet, Sebut Ada Rencana Pemisahan Kementerian

8 jam lalu

Demokrat Bilang Prabowo Sedang Mendesain Struktur Kabinet, Sebut Ada Rencana Pemisahan Kementerian

Partai Demokrat sedang menyiapkan kadernya untuk menjadi menteri di kabinet Prabowo.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bentuk Presidential Club, Pengamat Sebut Ada Ketegangan dalam Transisi Kepemimpinan

9 jam lalu

Prabowo Bentuk Presidential Club, Pengamat Sebut Ada Ketegangan dalam Transisi Kepemimpinan

Pengamat politik menilai, gagasan Presidential Club Prabowo mungkin saja hasil dari melihat transisi kepemimpinan Indonesia yang seringkali ada ketegangan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

11 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya