Kubu Prabowo Fokus ke Jateng, Ganjar: Pilgub yang Menang Saya

Selasa, 11 Desember 2018 13:48 WIB

Presiden Joko Widodo berbincang dengan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo sebelum berangkat ke Palu, Sulawesi Tengah, dari Pangkalan TNI AU Adi Soemarmo, Surakarta Ahad, 30 September 2018. Foto: Biro Pers Setpres

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meyakini rencana pemindahan markas Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, ke daerahnya tidak berpengaruh terhadap elektabilitas kandidat nomor urut 01, Joko Widodo atau Jokowi - Ma'ruf Amin di sana.

Baca juga: Markas BPN Prabowo Mau Pindah ke Jateng, PDIP: Justru Blunder

"Biasa saja. Kan asumsi yang dibangun berdasarkan pilgub (pemilihan gubernur) dulu toh? maka pada saat pilgub perolehan suaranya seperti itu dan di pilgub yang menang saya," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 11 Desember 2018.

Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini menuturkan Jawa Tengah memang dikenal sebagai basis dari partainya. Sebabnya ia meyakini kader-kader PDIP di sana solid untuk memenangkan Jokowi - Ma'ruf.

Menurut Ganjar, Jawa Tengah yang dikenal sebagai basis PDIP ini memang menarik untuk diincar demi memenangkan pemilihan presiden. Terlebih kader-kader PDIP di sana yang solid. "Karena Jateng paling solid, maka Jateng paling seksi untuk digembor, karena kami solid sekali," ucapnya.

Advertising
Advertising

Ganjar berujar ia sendiri telah memiliki langkah untuk mengantisipasi rencana pemindahan markas BPN Prabowo - Sandiaga itu. "Ada, (tapi) rahasia. Kalau diomongin ya ketahuan," ucapnya.

Selain itu, kata Ganjar, pihaknya tetap tidak akan menganggap remeh rencana pemindahan markas kubu oposisi tersebut. "Gak boleh meremehkan siapapun, apapun yang diikhtiarkan oleh pihak lawan adalah bagian dari warning buat kami. Jadi kami gak boleh menyepelekan, gak boleh overconfidence dan semua harus kerja keras," tuturnya.

Ia tak menampik jika pada pemilihan presiden 2009 Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri justru kalah oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Jawa Tengah. Namun hal itu tidak bisa disamakan dengan saat ini. "Kalau argumentasi semua boleh, argumentasi apapun yang dibangun boleh, tapi itu semua asumsi," ujarnya.

Menurut Ganjar, ketimbang meributkan pemindahan markas BPN, yang paling penting adalah setiap kubu mau komitmen menjaga kondisi sosial masyarakat

"Yuk kita jaga agar tidak ada politik pecah belah, politik SARA, saling benci, tunjukan kehebatan dua calon presiden ini bukan kejelekannya, daripada bicara jelek kan seolah gak punya konsep," katanya.

Baca juga: Jubir Klaim Elektabilitas Prabowo-Sandiaga di Jateng 43 Persen

Sebelumnya, Kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno ingin memecah perolehan suara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Jawa Tengah. Juru bicara BPN Prabowo - Sandiaga, Ferdinand Hutahaean, mengatakan upaya pemindahan markas ini agar jagoan mereka bisa memenangi pemilihan presiden 2019. Secara spesifik, politikus Partai Demokrat ini membeberkan target perolehan suara Prabowo - Sandiaga di Jawa Tengah adalah 35-40 persen.

Adapun Direktur Materi dan Debat BPN Prabowo-Sandiaga, Sudirman Said, mengatakan pemindahan itu akan dilakukan per Januari 2019. Ia menyebut Jawa Tengah merupakan provinsi penting yang harus dimenangkan pasangan Prabowo-Sandiaga. "Kemenangan di Jateng besar pengaruhnya secara nasional," ujarnya, Ahad, 9 Desember 2018.

Berita terkait

Begini Jawaban Anies saat Ditanya Kemungkinan Merapat ke Kubu Prabowo

43 menit lalu

Begini Jawaban Anies saat Ditanya Kemungkinan Merapat ke Kubu Prabowo

Anies Baswedan menanggapi soal kemungkinan dirinya bergabung dengan kubu Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Begini Respons Gibran soal Peluang PKS Gabung ke Koalisi Prabowo

1 jam lalu

Begini Respons Gibran soal Peluang PKS Gabung ke Koalisi Prabowo

Gibran Rakabuming Raka memberikan respons soal peluang bergabungnya Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan koalisi pemerintahan

Baca Selengkapnya

NasDem dan PKB Bilang Begini soal Jatah Kursi Menteri di Kabinet Prabowo

2 jam lalu

NasDem dan PKB Bilang Begini soal Jatah Kursi Menteri di Kabinet Prabowo

NasDem dan PKB angkat bicara soal jatah kursi menteri jika kelak jadi bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran. Apa kata mereka?

Baca Selengkapnya

Prabowo Hadiri HUT ke-72 Kopassus, Dinyanyikan Lagu Ksatria Kusuma Bangsa oleh Prajurit

3 jam lalu

Prabowo Hadiri HUT ke-72 Kopassus, Dinyanyikan Lagu Ksatria Kusuma Bangsa oleh Prajurit

Sekitar 11 prajurit Kopassus mempersembahkan lagu Ksatria Kusuma Bangsa untuk Prabowo, yang merupakan Danjen Kopassus ke-15. L

Baca Selengkapnya

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Pengamat: Sampai Kiamat Sulit Disatukan

3 jam lalu

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Pengamat: Sampai Kiamat Sulit Disatukan

Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno, mengatakan bahwa PKS adalah musuh bebuyutan Partai Gelora.

Baca Selengkapnya

PKB Klaim Tak Minta Jatah Kursi Menteri Jika Gabung Pemerintahan Prabowo

4 jam lalu

PKB Klaim Tak Minta Jatah Kursi Menteri Jika Gabung Pemerintahan Prabowo

PKB mengklaim tak minta jatah kursi menteri jika kelak bergabung dengan pemerintahan Prabowo. Soal menteri, kata PKB adalah hak prerogatif presiden.

Baca Selengkapnya

PPP Akui Rencana Pertemuan dengan Prabowo dalam Waktu Dekat

4 jam lalu

PPP Akui Rencana Pertemuan dengan Prabowo dalam Waktu Dekat

PPP mengkonfirmasi pihaknya akan menemui Prabowo Subianto usai pilpres 2024 selesai. Namun PPP menegaskan arah politiknya akan dibahas dalam Rapimnas.

Baca Selengkapnya

Dosen Filsafat UGM Sebut Pentingnya Partai Oposisi: Jika Tidak Ada, Maka Demokrasi Tambah Merosot Jauh

5 jam lalu

Dosen Filsafat UGM Sebut Pentingnya Partai Oposisi: Jika Tidak Ada, Maka Demokrasi Tambah Merosot Jauh

Keberadaan partai oposisi sangat penting untuk memberikan pengawasan dan mengontrol jalannya pemerintahan. Ini pendapat dosen filsafat UGM.

Baca Selengkapnya

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Prabowo, Alasan yang Mengemuka dan Luka Konflik Internal Masa Lalu

9 jam lalu

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Prabowo, Alasan yang Mengemuka dan Luka Konflik Internal Masa Lalu

Waketum Partai Gelora Fahri meminta PKS mempertimbangkan dengan matang keputusan bergabung atau tidak dengan pemerintahan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Kubu Prabowo, PKB Ogah Ikut-ikutan

19 jam lalu

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Kubu Prabowo, PKB Ogah Ikut-ikutan

Aboe Bakar mengatakan PKS ingin berbuat sesuatu bagi bangsa Indonesia setelah dua periode atau 10 tahun berada di luar pemerintahan.

Baca Selengkapnya