Kubu Prabowo - Sandiaga Ingin Memecah Suara PDIP di Jawa Tengah

Minggu, 9 Desember 2018 20:22 WIB

Calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto (memegang mikrofon) dan Sandiaga Uno (samping kanan Prabowo) menyampaikan pernyataan ihwal pelemahan rupiah. Konferensi pers ini berlangsung di rumah Prabowo, Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan, Jumat, 7 September 2018. TEMPO/Budiarti Utami Putri

TEMPO.CO, Jakarta - Kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno ingin memecah perolehan suara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Jawa Tengah. Juru bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga, Ferdinand Hutahaean mengatakan, upaya itu dilakukan agar pasangan calon nomor urut 02 itu bisa memenangi pemilihan presiden 2019.

Baca: Sandiaga Berencana Pindahkan Markas Pemenangan ke Jawa Tengah

Secara spesifik, Ferdinand membeberkan target perolehan suara Prabowo-Sandiaga di Jawa Tengah. "Betul sekali (memecah suara). Di sana basis merah jelas, siapa pun mengetahui peta politiknya basis PDIP. Maka kami menargetkan 35-40 persen," kata Ferdinand di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Ahad, 9 Desember 2018.

Hal ini disampaikan Ferdinand saat ditanya ihwal pemindahan markas pemenangan Prabowo-Sandiaga dari Jakarta ke Jawa Tengah. Sebelumnya, Direktur Materi dan Debat Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga, Sudirman Said mengatakan pemindahan itu akan dilakukan per Januari 2019.

Sudirman menyebut Jawa Tengah merupakan provinsi penting yang harus dimenangkan pasangan Prabowo-Sandiaga. "Kemenangan di Jateng besar pengaruhnya secara nasional," kata Sudirman melalui keterangan tertulis yang diterima Tempo pada Ahad, 9 Desember 2018.

Baca: Jubir Klaim Elektabilitas Prabowo-Sandiaga di Jateng 43 Persen

Ferdinand mengakui akan sulit memenangkan pilpres 2019 di Jawa Tengah mengingat provinsi tersebut merupakan basis PDIP, yang merupakan partai pengusung Joko Widodo. Menurut dia, koalisi memang tak muluk menginginkan unggul di provinsi tersebut.

Advertising
Advertising

Kendati begitu, politikus Partai Demokrat ini berujar koalisi ingin memastikan kemenangan mutlak untuk Prabowo-Sandiaga. Dengan perolehan suara 35-40 persen di Jawa Tengah, Ferdinand berujar Prabowo-Sandiaga diperkirakan mendapat 55 persen suara di pilpres 2019.

Ferdinand menambahkan, koalisi akan gencar bergerak di akar rumput untuk memggaet suara masyarakat Jawa Tengah. Salah satu cara yang digunakan ialah berkumpul bersama masyarakat dalam skala 300-500 orang, kemudian menggunakan pola multi level marketing untuk menarik massa lebih banyak.

"Satu orang kami harapkan bisa mengajak dua orang, yang dua orang mengajak tiga, sehingga semakin besar nanti gerakannya," ujarnya.

Berita terkait

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Kubu Prabowo, PKB Ogah Ikut-ikutan

2 menit lalu

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Kubu Prabowo, PKB Ogah Ikut-ikutan

Aboe Bakar mengatakan PKS ingin berbuat sesuatu bagi bangsa Indonesia setelah dua periode atau 10 tahun berada di luar pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

1 jam lalu

Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

Darmaningtyas mengatakan tak masalah jika Mendikbud era Prabowo dari Muhammadiyah, asal tokoh tersebut berlatar belakang dunia pendidikan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bertemu Calon PM Singapura, Diperkenalkan oleh Jokowi

2 jam lalu

Prabowo Bertemu Calon PM Singapura, Diperkenalkan oleh Jokowi

Jokowi mempertemukan Prabowo dengan calon PM Singapura yang akan dilantik Lawrence Wong.

Baca Selengkapnya

Alasan Partai Gelora Minta PKS Timbang Ulang Rencana Gabung ke Kubu Prabowo

3 jam lalu

Alasan Partai Gelora Minta PKS Timbang Ulang Rencana Gabung ke Kubu Prabowo

Partai Gelora meminta PKS mempertimbangkan dengan matang keputusan bergabung atau tidak dengan pemerintahan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Safari Politik Prabowo Usai KPU Menetapkan sebagai Presiden Terpilih

3 jam lalu

Safari Politik Prabowo Usai KPU Menetapkan sebagai Presiden Terpilih

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto melakukan safari politik setelah ditetapkan KPU sebagai presiden terpilih Pilpres 2024. Ke mana saja?

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

3 jam lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Percaya Prabowo akan Perkuat Kerja Sama Indonesia-Singapura

3 jam lalu

Jokowi Percaya Prabowo akan Perkuat Kerja Sama Indonesia-Singapura

Presiden Jokowi menyoroti pergantian posisi Perdana Menteri Singapura, dari Lee Hsien Loong ke Lawrence Wong.

Baca Selengkapnya

Silang Pendapat Politikus PKS soal Peluang Gabung ke Kubu Prabowo-Gibran

4 jam lalu

Silang Pendapat Politikus PKS soal Peluang Gabung ke Kubu Prabowo-Gibran

Soal PKS berada di luar atau dalam pemerintahan Prabowo-Gibran mendapatkan respons berbeda dari internal PKS.

Baca Selengkapnya

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

4 jam lalu

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

Standard Chartered menurunkan perkiraan pertumbuhan produk domestik bruto atau PDB Indonesia tahun 2024 dari 5,2 persen menjadi 5,1 persen.

Baca Selengkapnya

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

4 jam lalu

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

Sejumlah partai politik yang tergabung dalam KIM membuka peluang PKS untuk bergabung ke Prabowo, kecuali Gelora. Apa alasan Gelora menolak PKS?

Baca Selengkapnya