Koordinator juru bicara Badan Pemenangan Nasional Dahnil Anzar Simamjuntak, calon presiden Prabowo Subianto, dan calon wakil presiden Sandiaga Uno mengenakan rompi jins kostum baru mereka di rumah Prabowo, Jalan Kertanegara 4, Jakarta Selatan, Selasa, 23 Oktober 2018. Istimewa
TEMPO.CO, Jakarta-Koordinator juru bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak, mengklaim elektabilitas calon presiden-calon wakil presiden jagoannya di Jawa Tengah mencapai 43 persen.
Dahnil mengklaim angka itu merupakan hasil survei internal tim Prabowo-Sandiaga baru-baru ini. "Di atas 43 persen, jadi kami progresif sekali," kata Dahnil di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Ahad, 9 Desember 2018.
Dahnil optimistis angka ini akan terus meningkat hingga bisa mencapai 50 persen pada pemilihan presiden April 2019. Dia meyakini hal tersebut kendati Jawa Tengah merupakan provinsi yang menjadi basis massa Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
Menurut Dahnil, pemilihan gubernur Jawa Tengah 2018 menjadi miniatur potensi kemenangan Prabowo - Sandiaga. Dia mengungkit elektabilitas Sudirman Said dan Ida Fauziyah yang sebelumnya diprediksi tak lebih dari 20 persen berhasil mencapai 41 persen saat pemilihan.
Dahnil tak menampik perolehan suara Sudirman kala itu juga disokong Ida Fauziyah yang diusung Partai Kebangkitan Bangsa. Perihal ini, Dahnil berujar Prabowo - Sandiaga terus menjalin komunikasi dengan masyarakat akar rumput di Jawa Tengah. "Makanya komunkasi dengan basis itu masih kami lakukan dengan baik," ujar mantan Ketua Pengurus Pusat Pemuda Muhammadiyah ini.
Dahnil berujar Jawa Tengah bakal menjadi fokus Prabowo dan Sandiaga di sisa masa kampanye pilpres 2019 ini. Salah satu caranya ialah memperbanyak posko-posko pemenangan di provinsi dengan jumlah daftar pemilih tetap sebanyak 26 juta itu. "Memang Jateng dalam tanda kutip menjadi battle ground Prabowo dan Sandi," kata Dahnil. "Di banyak tempat kami banyak menang, di Jateng tipis."
Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran
13 jam lalu
Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran
Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.