TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Tim Kampanye Nasional Jokowi - Ma'ruf, Abdul Kadir Karding, mengatakan timnya tak akan menggarap daerah-daerah yang merupakan basis 'wilayah keras' calon presiden Prabowo Subianto pada 2014.
Baca: Mengutip Deklarasi Kemerdekaan Amerika, Prabowo: Saya Bukan Antek
"Ya kalau di basis yang sudah keras, ngapain digarap. Itu namanya menggarami laut. Enggak perlu. Kami lebih baik menggarap daerah yang banyak swing voters saja," ujar Karding di Hotel Grand Sahid Jaya pada Sabtu, 8 Desember 2018.
Karding enggan membeberkan wilayah mana saja yang dimaksud. Jika melihat peta dukungan Prabowo dan Jokowi pada 2014, dari kategori sebaran wilayah Jawa dan luar Jawa, suara Prabowo-Hatta kalah telak dari suara Jokowi-JK.
Kantong suara Jokowi-JK di Pulau Jawa mencapai 55,4 persen, sedangkan Prabowo-Hatta 33,8 persen. Di luar Jawa, Jokowi-JK mendapat 42,7 persen suara dan Prabowo-Hatta 40 persen.
Baca: Prabowo Terima Dukungan dan Keluhan dari Pengemudi Ojek Online
Jika ditilik dari persebaran dukungan berdasarkan provinsi, Prabowo-Hatta meraup pundi-pundi suara yang tersebar di beberapa provinsi, seperti Sumatera Utara (46,7 persen), Sumatera Barat (56,7 persen), dan Jawa Barat (45,7 persen). Adapun Jokowi menguasai mutlak wilayah Jawa, yakni seperti Jawa Tengah (68,1 persen), Jawa Timur (64,2 persen), Banten (50 persen), DKI Jakarta (48 persen). Jokowi-JK juga unggul telak di Sulawesi Selatan (67,5 persen).
"Dengan teknologi sekarang, kami tahu kok mana daerah yang bisa digarap dan mana yang sudah tidak bisa lagi digarap," ujar dia.