Kubu Jokowi Heran Prabowo Marah Soal Pemberitaan Reuni Akbar 212

Reporter

Dewi Nurita

Rabu, 5 Desember 2018 17:54 WIB

Abdul Kadir Karding, narasumber dalam training of trainers (ToT) Empat Pilar MPR, Banda Aceh, (30/9), (Dok. MPR)

TEMPO.CO, Jakarta-Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding, menilai pernyataan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto yang geram kepada media soal pemberitaan Reuni Akbar 212 yang dinilai minim tidaklah pantas.

"Statement ini tidak sepantasnya diucapkan, apalagi dengan nada emosi menuding pemberitaan media tidak objektif," ujar Karding di Posko Cemara, Jakarta, Rabu, 5 Desember 2018.

Baca: Geram Pemberitaan Reuni 212, Prabowo Omeli Media dan Jurnalis

Prabowo mengungkapkan kegeramannya terhadap media-media di Indonesia karena tidak meliput Reuni Akbar 212 di Monas, Jakarta, Ahad lalu. Prabowo memprotes media yang tidak menyebutkan bahwa massa yang hadir mencapai belasan juta dalam pidatonya di acara peringatan Hari Disabilitas Internasional ke-26 di Jakarta, Rabu, 5 Desember 2018.

Menurut Ketua Umum Partai Gerindra itu media-media besar dan kondang tidak meliput. Dia tidak terima dengan pemberitaan media yang menyatakan bahwa massa Reuni Akbar 212 hanya belasan ribu. Prabowo menuding media-media itu telah memanipulasi demokrasi. Tak hanya media, Prabowo juga menuding wartawan. Dia menyebut jurnalis mengkhianati tugasnya lantaran tidak memberitakan acara Reuni 212.

Simak: Pengamat: Reuni 212 Belum Tentu Berdampak Elektoral untuk Prabowo

Karding heran dengan sikap Prabowo yang sampai demikian emosi. "Kenapa Pak Prabowo yang marah-marah? Harusnya panitianya atau pesertanya yang marah. Kalau Pak Prabowo marah, itu pertanda memang aksi 212 ini nyata-nyata memang digerakan oleh beliau," ujar dia.

Menurut Karding, Prabowo seharusnya menghormati pers ini sebagai satu pilar demokrasi. Sehingga saat ini Indonesia mengenyam alam demokratis dan wartawan bisa meliput tanpa tekanan serta memiliki independensi. "Wartawan sekarang bebas meliput apa saja sepanjang sesuai kaidah-kaidah jurnalisme," ujar dia.

Lihat: Sambutan Lengkap Prabowo Subianto di Reuni Akbar 212

Toh, jika berbicara jumlah peserta, klaim dia, acara peringatan Hari Santri yang digelar Nahdlatul Ulama di Sidoarjo pada 28 Oktober lalu jumlahnya lebih besar daripada yang ada di Monas. "Tetapi temen-temen NU sampai hari ini tidak pernah keberatan karena tidak diliput," ujar dia.

Jadi, ujar Karding, jika Prabowo kebakaran jenggot dan protes berita Reuni 212 tak terpublikasi dengan masif, maka patut dipertanyakan bahwa itu ada unsur-unsur yang sangat kuat dan politis. "Sikap Pak Prabowo harus dijadikan indikasi dugaan awal salah satu bukti oleh Bawaslu bahwa reuni 212 mengandung unsur-unsur kampanye dan pencitraan diri," ujar dia.

Berita terkait

PSI Sambut Baik Partai Luar Koalisi Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran

9 jam lalu

PSI Sambut Baik Partai Luar Koalisi Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyambut baik partai-partai non-Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang ingin bergabung pasca penetapan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih. Menurut Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie, sikap tersebut mencontoh Presiden Joko Widodo alias Jokowi.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Singgung Peluang Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

9 jam lalu

Anies Baswedan Singgung Peluang Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Anies Baswedan mengakui dirinya masih kerap ditanya apakah akan masuk kabinet pemerintahan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ungkap Restu Jokowi Jadi Alasan Dia Maju Pilpres 2024

11 jam lalu

Prabowo Ungkap Restu Jokowi Jadi Alasan Dia Maju Pilpres 2024

Prabowo menjelaskan alasan mengapa dia maju dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Halalbihalal di PBNU, Gus Yahya: Kehadiran Prabowo-Gibran Ada Konteks Khusus

12 jam lalu

Halalbihalal di PBNU, Gus Yahya: Kehadiran Prabowo-Gibran Ada Konteks Khusus

Ketua PBNU mengatakan kehadiran Prabowo dan Gibran ada konteks khusus.

Baca Selengkapnya

Prabowo Mengaku Disiapkan Jokowi dengan Matang untuk Jadi Presiden

13 jam lalu

Prabowo Mengaku Disiapkan Jokowi dengan Matang untuk Jadi Presiden

Prabowo mengungkapkan hal itu di acara PBNU.

Baca Selengkapnya

PBNU Pastikan Kerja Sama dengan Pemerintah Prabowo-Gibran, Yahya Staquf: Ini Soal Politik

14 jam lalu

PBNU Pastikan Kerja Sama dengan Pemerintah Prabowo-Gibran, Yahya Staquf: Ini Soal Politik

Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf, memastikan, PBNU akan bekerja sama dengan pemerintah Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Golkar Klaim Tak Ada Penolakan untuk PKS Jika Ingin Gabung Kubu Prabowo

15 jam lalu

Golkar Klaim Tak Ada Penolakan untuk PKS Jika Ingin Gabung Kubu Prabowo

Golkar bilang KIM tidak pernah membahas penolakan terhadap PKS jika ingin bergabung dengan pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Prabowo Tiba di Kantor PBNU, Karpet Merah Digelar

16 jam lalu

Prabowo Tiba di Kantor PBNU, Karpet Merah Digelar

Prabowo disambut oleh Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf dan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas.

Baca Selengkapnya

Gibran Tiba di PBNU, Disambut Yahya Cholil dengan Karpet Merah

16 jam lalu

Gibran Tiba di PBNU, Disambut Yahya Cholil dengan Karpet Merah

Gibran lalu disambut Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf dan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas.

Baca Selengkapnya

Respons Gerindra soal Keinginan PKS Dikunjungi Prabowo seperti PKB dan NasDem

17 jam lalu

Respons Gerindra soal Keinginan PKS Dikunjungi Prabowo seperti PKB dan NasDem

Dasco mengatakan Gerindra terbuka untuk melakukan dialog mengenai keinginan PKS bergabung ke kubu Prabowo.

Baca Selengkapnya