Tim Jokowi Beberkan Penyebab Lebih Banyak Didukung Kalangan NU

Reporter

Fikri Arigi

Kamis, 29 November 2018 07:39 WIB

Sekertaris Jenderal PPP Arsul Sani usai menjadi pembicara dalam diskusi publik bertajuk "Memotret Kinerja KPK" di Bakoel Koffie, Cikini Raya, Jakarta, Senin, 4 Desember 2017. Tempo/Adam Prireza

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Ma’ruf Amin, Arsul Sani menjelaskan alasan perbedaan dukungan dari afiliasi organisasi keagamaan terhadap pasangan calon presiden menurut hasil survei Media Survei Nasional (Median).

Hasil survei Median menunjukkan dukungan dari kalangan Nahdlatul Ulama condong ke Jokowi-Ma’ruf Amin, sedangkan dari kalangan Muhammadiyah ke Prabowo-Sandiaga. Menurut Arsul, hal ini dapat ditarik dari sejarah dan aspek sosiologis dua ormas keagamaan ini.

Baca: Survei: Jokowi Unggul di Kalangan NU, Prabowo di Muhammadiyah

“Itu juga kuatnya karena dari sejarahnya memang,” kata Arsul di Media Center Jokowi-Ma’ruf, Jalan Cemara, Jakarta Pusat, Rabu, 28 November 2018.

Arsul mengatakan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, yang kini jadi partai Jokowi, sudah dekat dengan NU sejak dulu. Apalagi, menurut dia, pasangan Jokowi yang maju dalam pilpres 2019, Ma'ruf Amin, merupakan salah satu pentolan organisasi Islam tertua di Indonesia itu. Maka tak aneh bila Jokowi-Ma’ruf didukung oleh NU.

Advertising
Advertising

Sedangkan keluarga Prabowo, kata Arsul, sejak lama dekat dengan Masyumi. Maka, menurut dia, dukungan pada Prabowo datang dari kalangan muslim dari luar NU, yang berarti termasuk Muhammadiyah. “Keluarganya dekat dengan Masyumi. Dari dulu itu dekatnya dengan Masyumi, coba dilihat saja sejarahnya,” ujarnya.

Baca: Panitia Undang Jokowi Hadir ke Reuni Akbar 212

Dalam survei yang dirilis lembaga survei Median, sebanyak 47,6 persen pemilih NU mendukung capres Jokowi. Sedangkan 36,4 persen memilih Prabowo. Adapun 16 persen sisanya belum menyatakan dukungan. Selisih pemilih NU untuk Jokowi dan Prabowo tercatat sebesar 11,2 persen.

Kondisi ini berbanding terbalik dengan dukungan para pemegang hak pilih dari kalangan Muhammadiyah. Sebanyak 62 persen responden dari kelompok ormas itu menyatakan bakal memilih Prabowo. Sedangkan 23 persen lainnya mendukung Jokowi.

Arsul Sani menyampaikan strategi mereka untuk menggaet ketertinggalan di kalangan Muhammadiyah ini adalah dengan micro targeting dan micro canvasing, atau menjalin silaturahmi dengan target mereka. Ia menyebut timnya tengah gencar menyambangi ormas Islam di luar NU dengan tujuan ini. “Kan beliau hadir tidak hanya di NU, tapi juga di Muhammadiyah, dan di ormas islam lainnya,” ujarnya.

Baca: Hari Ini Prabowo Temui Warga Muhammadiyah, Sandiaga Jumpa Kiai NU

Berita terkait

Survei Pilwalkot Bogor 2024: Elektabilitas Sekpri Iriana Jokowi Buntuti Petahana Dedie A Rachim

5 jam lalu

Survei Pilwalkot Bogor 2024: Elektabilitas Sekpri Iriana Jokowi Buntuti Petahana Dedie A Rachim

Ada sejumlah tokoh yang didagang mau dalam Pilwalkot Bogor 2024, termasuk Sekpri Iriana Jokowi dan eks Wakil Wali Kota Bogor.

Baca Selengkapnya

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

8 jam lalu

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

Pemerintah memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061 setelah kontrak mereka berakhir pada 2041 dengan kompensasi penambahan saham 61%

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

8 jam lalu

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.

Baca Selengkapnya

Surya Paloh Tegaskan Dukungan ke Prabowo, Singgung Sportivitas NasDem

9 jam lalu

Surya Paloh Tegaskan Dukungan ke Prabowo, Singgung Sportivitas NasDem

Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, menegaskan posisi partainya yang mendukung pemerintahan baru Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Prabowo Bakal Libatkan Ketua Parpol dan Tokoh Senior dalam Susun Kabinet, Termasuk Megawati

9 jam lalu

Gibran Sebut Prabowo Bakal Libatkan Ketua Parpol dan Tokoh Senior dalam Susun Kabinet, Termasuk Megawati

Gibran rencana Prabowo yang akan melibatkan ketua parpol dan tokoh senior, tak terkecuali Ketua Umum PDIP Megawati dalam menyusun kabinet

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

10 jam lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

11 jam lalu

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

Pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport hingga 2061. Menteri Bahlil Lahadalia klaim Freeport sudah jadi perusahaan milik Indonesia.

Baca Selengkapnya

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

12 jam lalu

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

12 jam lalu

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

Apa pesan Presiden Jokowi dan Mendikburistek Nadiem Makarim dalam peringatan Hardiknas 2024?

Baca Selengkapnya

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

12 jam lalu

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.

Baca Selengkapnya