Sandiaga Klaim Bakal Didukung Ulama dan Jawara Banten
Reporter
Budiarti Utami Putri
Editor
Ninis Chairunnisa
Jumat, 23 November 2018 05:52 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Calon wakil presiden nomor urut 01 Sandiaga Uno mengklaim bakal memperoleh dukungan dari kelompok masyarakat, ulama, dan jawara Banten. Sandiaga mengklaim para pihak tersebut menyatakan siap memenangkan dirinya dan Prabowo Subianto di Banten.
"Mereka siap untuk memenangkan. Dari beberapa elemen masyarakat, mewakili forum mantan kepala desa dan beberapa perwakilan masyarakat, dari kalangan ulama dan jawara," kata Sandiaga di Sekretariat Nasional Prabowo Sandi, Menteng, Jakarta, Kamis, 22 November 2018.
Baca: Sandiaga Akui Butuh Bantuan Dana Kampanye dari Relawan
Sandiaga menyampaikan hal ini seusai ia menggelar pertemuan tertutup dengan sejumlah tokoh Banten. Ia menyebut tetamunya itu datang untuk memintanya berkunjung secara khusus ke Banten.
"Karena sampai hari ini juga saya belum sempat ke Pandeglang dan Lebak, mereka yang datang ke sini, meminta ada kunjungan khusus," kata Sandiaga.
Sandiaga enggan membeberkan siapa saja tokoh yang menemuinya. Dia hanya mengatakan mereka adalah tokoh-tokoh akar rumput, bukan tokoh-tokoh yang kondang di kancah nasional.
Baca: Sandiaga: Kami Tidak Anti-Asing, Boleh Kerja Sama dengan Asing
Menurut Sandiaga, para tetamunya itu menyatakan siap memenangkan dirinya dan Prabowo di Banten. Apalagi, pada pemilihan presiden 2014 lalu Prabowo juga unggul dari Joko Widodo di provinsi tersebut. Prabowo mendapatkan suara sebanyak 57,10 persen, unggul hampir 15 persen dari Jokowi.
Kendati begitu, Sandiaga mengklaim berpesan kepada para tokoh yang menemuinya agar perjuangan pemenangan pilpres 2019 tidak memecah belah. Sebab, kali ini ada tokoh asal Banten yang juga bertarung di pilpres, yakni cawapres nomor urut 01, Ma'ruf Amin.
"Di Banten ini adalah tempat di mana Pak Ma'ruf berasal. Kiai Ma'ruf tokoh yang sangat kita hormati, kita muliakan. Perjuangan kita jangan sampai memecah belah," kata Sandiaga.
Baca: Sandiaga: Saya dan Prabowo Bukan Politikus Sungguhan