Partai Berkarya Jual Orba, SMRC: Tak Ada yang Bisa Dijual karena

Reporter

Dewi Nurita

Rabu, 21 November 2018 13:55 WIB

Calon presiden Prabowo Subianto berdialog dengan korban gempa saat mengunjungi tenda posko pengungsian Desa Guntur Macan, Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat, NTB, Rabu, 5 September 2018. Prabowo ditemani Ketua Dewan Pembina Partai Berkarya Siti Hediati Hariyadi alias Titiek Soeharto dalam kunjungan tersebut. ANTARA/Ahmad Subaidi

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) Djayadi Hanan mengatakan tidak ada yang bisa dijual dari presiden kedua RI, Soeharto dengan Orde Barunya. “Apanya yang mau dijual?” ujar Djayadi kepada Tempo, Rabu, 21 November 2018. Pernyataan itu disampaikan Djayadi sehubungan dengan Partai Berkarya yang “menjual” Soeharto dan Orde Baru (Orba) untuk menarik suara bagi pasangan calon presiden Prabowo – Sandiaga Uno.

Ketua Dewan Pertimbangan Partai Berkarya Titiek Soeharto mengatakan Indonesia akan kembali seperti masa Orba jika pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno menang pemilihan presiden 2019. "Sudah cukup. Sudah saatnya Indonesia kembali seperti waktu era kepemimpinan Bapak Soeharto yang sukses dengan swasembada pangan, mendapatkan penghargaan internasional dan dikenal dunia," ujar Titiek. Djayadi menyampaikan beberapa alasan bahwa Soeharto dan Orde Barunya tidak akan mampu menarik suara untuk Partai Berkarya yang mendukung Prabowo, yaitu:

Baca: Gedung Keluarga Cendana yang Jadi Kantor Partai Berkarya Disita ...

  1. Dari sisi ekonomi, bukankah Orba yg membawa Indonesia pada krisis paling parah sepanjang sejarah pada 1998?
  2. Sistem politik zaman orba adalah sistem otoriter yang didominasi Soeharto dan kroninya. Sejak 1998 sampai sekarang, ujar dia, data jajak pendapat publik menunjukkan masyarakat Indonesia menghendaki demokrasi. “Lebih dari 70 persen masyarakat Indonesia menganggap demokrasi sebagai sistem yang cocok untuk Indonesia meskipun memiliki banyak kelemahan.”
  3. Generasi yang saat ini mendominasi Indonesia adalah yang mulai dewasa di era 90-an, dan setelahnya. Generasi ini dinilai belum sempat merasakan ‘keindahan Orba’ seperti yang didengungkan Titiek Soeharto. “Yang mereka ingat ya krisis politik dan ekonomi tahun 1998 itu. Jadi sulit untuk menjual isu orba itu,” ujar Djayadi.

Baca: Partai Berkarya: Gedung Granadi yang Disita ...

Sejak lolos verifikasi untuk bertarung di pemilihan presiden 2019, Partai Berkarya besutan putera bungsu Soeharto, Hutomo Mandala Putra itu menyatakan akan menjual romantisme Orba untuk memenangkan pemilu 2019.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Ketahui Asal-Asul 1 Mei Diperingati sebagai Hari Buruh Internasional

4 hari lalu

Ketahui Asal-Asul 1 Mei Diperingati sebagai Hari Buruh Internasional

Asal-usul Hari Buruh bermula dari tragedi Haymarket yang terjadi di Chicago, Amerika Serikat, pada 1 Mei 1886.

Baca Selengkapnya

Asal Usul 29 April Ditetapkan sebagai Hari Posyandu Nasional

4 hari lalu

Asal Usul 29 April Ditetapkan sebagai Hari Posyandu Nasional

Presiden Soeharto menetapkan 29 April 1985 sebagai Hari Posyandu Nasional.

Baca Selengkapnya

Sejarah Hari Ini, Kilas Balik Kematian Ibu Tien Soeharto 28 Tahun Lalu

5 hari lalu

Sejarah Hari Ini, Kilas Balik Kematian Ibu Tien Soeharto 28 Tahun Lalu

Walaupun telah meninggal, mendiang Ibu Tien Soeharto tetap dikenang dalam perjalanan sejarah bangsa.

Baca Selengkapnya

Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

10 hari lalu

Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) mengkritik wacana penggunaan lahan 1 juta hektare di Kalimantan untuk adaptasi sawah padi dari Cina.

Baca Selengkapnya

Lokasi Patung Kuda Arjuna Wijaya Jakarta Kerap Jadi Pusat Unjuk Rasa, Begini Sejarah Pendiriannya

12 hari lalu

Lokasi Patung Kuda Arjuna Wijaya Jakarta Kerap Jadi Pusat Unjuk Rasa, Begini Sejarah Pendiriannya

Patung Kuda Arjuna Wijaya di Jalan Medan Merdeka Jakarta kerap jadi sentral unjuk rasa. Terakhir demo pendukung 01 dan 02 terhadap sengketa pilpres.

Baca Selengkapnya

49 Tahun TMII Gagasan Tien Soeharto, Pembangunannya Tuai Pro-kontra

14 hari lalu

49 Tahun TMII Gagasan Tien Soeharto, Pembangunannya Tuai Pro-kontra

Tie Soeharto menggagas dibangunnya TMII sebagai proyek mercusuar pemerintahan Soeharto. Proses pembangunannya menuai pro dan kontra.

Baca Selengkapnya

Berawal Ide Tien Soeharto, Begini Sejarah Taman Mini Indonesia Indah atau TMII di Usia 49 Tahun

14 hari lalu

Berawal Ide Tien Soeharto, Begini Sejarah Taman Mini Indonesia Indah atau TMII di Usia 49 Tahun

Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dibangun pada 1972 dan diresmikan pada 20 April 1975, berawal dari ide Tien Soeharto.

Baca Selengkapnya

64 Tahun PMII, Respons Mahasiswa Muslim terhadap Situasi Politik

16 hari lalu

64 Tahun PMII, Respons Mahasiswa Muslim terhadap Situasi Politik

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) merupakan salah satu dari sekian banyak organisasi mahasiswa yang masih eksis sampai saat ini.

Baca Selengkapnya

Ramai Open House Jokowi di Istana Negara, Ini Sejarah Open House di Kalangan Pejabat Negara

24 hari lalu

Ramai Open House Jokowi di Istana Negara, Ini Sejarah Open House di Kalangan Pejabat Negara

Tradisi open house di kalangan pejabat Indonesia makin menguat sejak Orde Baru era kepemimpinan Soeharto.

Baca Selengkapnya

Pasang Surut Hubungan Indonesia-Cina dalam Rentang 74 Tahun

32 hari lalu

Pasang Surut Hubungan Indonesia-Cina dalam Rentang 74 Tahun

Prabowo Subianto, memilih Cina sebagai negara pertama yang dikunjunginya, menandai pentingnya hubungan Indonesia-Cina.

Baca Selengkapnya