Ahli Psikologi Politik: Visi Misi Jokowi dan Prabowo Tak Ada Beda

Jumat, 16 November 2018 05:47 WIB

Calon presiden inkumben Joko Widodo alias Jokowi (kanan) dan calon presiden Prabowo Subianto saling menyapa saat menghadiri acara pengambilan nomor urut capres di gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Jumat, 21 September 2018. Kedua pasangan yang bertarung dalam pilpres 2019 tampak akrab dalam acara pengambilan nomor urut capres. REUTERS/Darren Whiteside

TEMPO.CO, Jakarta - Pakar psikologi politik Universitas Indonesia, Hamdi Muluk, menyebut koalisi partai pendukung calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo dan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto sebagai koalisi ganjil.

"Saya enggak ngerti kenapa nyaris tidak ada beda platform tawaran kebijakan dua kubu. Mungkin dugaan saya karena koalisinya aneh. Koalisi ini koalisi ganjil," kata Hamdi dalam diskusi Populi Center, Jakarta, Kamis, 15 November 2018.

Baca: Beda Gaya Komunikasi Politik Jokowi dan Prabowo versi Pengamat

Hamdi mengatakan visi misi para calon presiden 2019 hampir tidak ada bedanya. Tawaran alternatif kebijakan pun, kata dia, hanya berbeda sedikit. Sehingga, yang membedakan calon presiden nomor urut 01 dan 02 hanya lah faktor personal.

"So, apa yang dipegang pemilih? Apa yang dikerjakan kedua kubu? Akhirnya yang membedakan kedua kubu faktor orang lagi. Enggak enak demokrasi kita ini," kata Hamdi.

Advertising
Advertising

Jika perbedaannya faktor personal, maka Hamdi mengaku khawatir pemilihan presiden akan diwarnai dengan delegitimasi. Masing-masing kubu bisa saja saling menyerang faktor yang bersifat personal.

Baca: Struktur Tim Pemenangan Jokowi dan Prabowo Dibentuk hingga Desa

Menurut Hamdi, hampir serupanya visi misi para calon presiden disebabkan komposisi partai pendukung pada koalisi. Semestinya, kata Hamdi, PDI Perjuangan (partai pengusung Jokowi) bisa satu kubu dengan Gerindra (partai pengusung Prabowo).

Ia menilai platform ideologi kedua partai tersebut serupa. Karena itu, kata Hamdi, tidak heran jika para calon presiden merumuskan program yang sama. "Harusnya Gerindra berantem sama PKS. Gerindra itu dekat dengan PDIP secara ideologis. Ini malah sama PKS. Jadi karena tidak ada beda ideologi bagaimana anda berharap ada beda program," kata dia.

Berikut visi misi yang disampaikan para pasangan calon presiden dan wakil presiden 2019 ke Komisi Pemilihan Umum.

<!--more-->

Joko Widodo dan Ma'ruf Amin

Pasangan petahana ini memiliki visi yang dirumuskan dalam satu kalimat, yakni: Terjuwudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-Royong. Seperti dikutip dalam visi misinya, mereka yakin bahwa persatuan Indonesia dan gotong royong terus menjadi kekuatan kerja bersama dalam melakukan transformasi dan berbagai lompatan kemajuan.

Karena itu, ke depan mereka yakin bahwa nilai persatuan, akhlakul karimah dan semangat gotong royong dapat membawa Indonesia menjadi negara yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian, sesuai amanat Pancasila dan UUD 1945.

Adapun misi Jokowi - Ma'ruf Amin di bidang ekonomi tertuang dalam dua misi penting dari 9 misi yang diajukan. Kedua misi di bidang ekonomi tersebut adalah struktur ekonomi yang produktif, mandiri dan berdaya saing serta menciptakan pembangunan yang merata dan berkeadilan.

Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno

Adapun dalam buku visi misi yang telah disampaikan kepada Komisi Pemilihan Umum, pasangan calon ini menyatakan bahwa mereka memiliki visi di bidang ekonomi yakni ingin menciptakan Indonesia yang bisa berdiri di atas kaki sendiri di bidang ekonomi. Secara lengkap pasangan calon ini menyebutkan visinya sebagai berikut:

Terwujudnya Bangsa dan Negara Republik Indonesia yang adil, makmur, bermartabat, relijius, berdaulat, berdiri di atas kaki sendiri di bidang ekonomi, dan berkepribadian nasional yang kuat di bidang budaya serta menjamin kehidupan yang rukun antarwarga negara tanpa memandang suku, agama, ras, latar belakang etnis dan sosial berdasarkan Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Dari visi tersebut, pasangan calon ini memiliki dua misi yang dijadikan patokan untuk mencapai tujuan. Pertama, adalah membangun perekonomian nasional yang adil, berkualitas, dan berwawasan lingkungan dengan mengutamakan kepentingan rakyat Indonesia melalui jalan politik-ekonomi sesuai pasal 33 dan 34 UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Kedua, mengenai ekonomi, pasangan calon ini juga bakal membangun masyarakat Indonesia yang cerdas, sehat, berkualitas, produktif dan berdaya saing dalam kehidupan yang aman, rukun, damai dan bermartabat serta terlindungi oleh jaminan sosial yang berkeadilan tanpa diskriminasi.

Baca: Tim Jokowi dan Prabowo Bersepakat Sudahi Saling Serang Pernyataan

Berita terkait

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

4 jam lalu

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

Pemerintah memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061 setelah kontrak mereka berakhir pada 2041 dengan kompensasi penambahan saham 61%

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

4 jam lalu

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.

Baca Selengkapnya

Surya Paloh Tegaskan Dukungan ke Prabowo, Singgung Sportivitas NasDem

4 jam lalu

Surya Paloh Tegaskan Dukungan ke Prabowo, Singgung Sportivitas NasDem

Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, menegaskan posisi partainya yang mendukung pemerintahan baru Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Prabowo Bakal Libatkan Ketua Parpol dan Tokoh Senior dalam Susun Kabinet, Termasuk Megawati

5 jam lalu

Gibran Sebut Prabowo Bakal Libatkan Ketua Parpol dan Tokoh Senior dalam Susun Kabinet, Termasuk Megawati

Gibran rencana Prabowo yang akan melibatkan ketua parpol dan tokoh senior, tak terkecuali Ketua Umum PDIP Megawati dalam menyusun kabinet

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

6 jam lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

7 jam lalu

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

Pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport hingga 2061. Menteri Bahlil Lahadalia klaim Freeport sudah jadi perusahaan milik Indonesia.

Baca Selengkapnya

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

8 jam lalu

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

8 jam lalu

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

Apa pesan Presiden Jokowi dan Mendikburistek Nadiem Makarim dalam peringatan Hardiknas 2024?

Baca Selengkapnya

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

8 jam lalu

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

9 jam lalu

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya