AHY Klaim Demokrat Tak Bergantung Efek Ekor Jas dari Prabowo

Senin, 12 November 2018 05:47 WIB

Kader Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memberi pernyataan pers di hari ulang tahunnya serta dukungan kepada Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di rumah SBY, Kuningan, Jakarta, Jumat, 10 Agustus 2018. Tempo Rezki Alvionitasari

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komando Satuan Tugas Bersama atau Kogasma Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY mengatakan partainya tak bergantung kepada efek ekor jas atau coat tail effect dari pasangan calon presiden-wakil presiden yang diusung. AHY, sapaan Agus, mengatakan Demokrat memiliki strategi sendiri untuk pemenangan pemilihan legislatif 2019.

"Tidak. Kalau bergantung di coat tail effect itu berarti kami terlalu berharap. Hope is not strategy," kata Agus seusai penutupan pembekalan calon anggota legislatif Dewan Perwakilan Rakyat Partai Demokrat di Golden Ballroom The Sultan Hotel, Jakarta, Ahad, 11 November 2018.

Baca: AHY: Partai Demokrat Kejar 15 Persen Kursi di DPR

AHY menuturkan Demokrat menyadari keinginan mendapatkan efek ekor itu berlebihan. Sebab, kata dia sejumlah lembaga survei mencatat bahwa efek ekor jas hanya akan dinikmati Partai Gerindra dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang memiliki calon presiden.

Salah satu survei yang mencatat efek ekor jas ini ialah Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA. Peneliti LSI Denny JA, Adjie Al Faraby, mengatakan figur capres Joko Widodo dan Prabowo Subianto hanya memberi efek signifikan bagi partai asal masing-masing, yakni PDIP dan Gerindra. Adjie menyebut keduanya tidak memberi insentif elektoral terhadap partai pengusung mereka di pilpres 2019.

Advertising
Advertising

Kendati begitu, kata AHY, Demokrat memahami kondisi itu sebagai realitas yang mesti dihadapi. Dia pun mengklaim partainya tak akan mengeluhkan situasi tersebut.

Baca: AHY Ajak Pendukung Soeharto Menangkan Prabowo - Sandiaga

AHY mengataka Demokrat juga memiliki strategi sendiri yang berbeda dengan anggota partai koalisi pengusung Prabowo lainnya. Demokrat, misalnya, belum berkampanye bersama Sandiaga Uno seperti yang gencar dilakukan Partai Amanat Nasional.

Menurut AHY, strategi pemenangan pileg ini menjadi kedaulatan masing-masing partai. Namun, dia enggan mengungkap strategi apa yang akan dilakukan Demokrat untuk mencapai target 15 persen kemenangan di pileg nanti.

Putra pertama Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono ini mengimbuhkan, kebersamaan partainya dengan Prabowo-Sandiaga merupakan hal niscaya. Meski begitu, Demokrat akan fokus terlebih dulu dengan pemenangan pileg. "Kami tidak ingin kemudian salah mengambil jalan ataupun salah menentukan strategi dalam pemenangan caleg," ujarnya.

Baca: Ini Posisi SBY dan AHY di Badan Pemenangan Prabowo - Sandiaga

Berita terkait

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

45 menit lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

1 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

1 jam lalu

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

Partai Demokrat menyoroti mimpi SBY setahun lalu yang serupa dengan keinginan Prabowo membuat presidential club.

Baca Selengkapnya

NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

5 jam lalu

NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

Zulhas menganggap dukungan dari NasDem dan PKB ke Prabowo sebagai sesuatu yang biasa saja. Ia mengimbau masyarakat tak baper.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

5 jam lalu

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

Politikus Demokrat anggap gagasan Prabowo Subianto yang ingin membentuk Presidential Club sebagai politik tingkat tinggi.

Baca Selengkapnya

Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

6 jam lalu

Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

Ni'matul Huda, menilai pernyataan hakim MK Arsul Sani soal dalil politisasi bansos tak dapat dibuktikan tak bisa diterima.

Baca Selengkapnya

Zulhas Dukung Presidential Club Usulan Prabowo

8 jam lalu

Zulhas Dukung Presidential Club Usulan Prabowo

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan alias Zulhas mendukung usulan pembentukan presidential club dari presiden terpilih Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran: Soal Kabinet hingga Pesan dari Luhut

8 jam lalu

Prabowo-Gibran: Soal Kabinet hingga Pesan dari Luhut

Luhut menyampaikan pesannya kepada Prabowo Subianto selaku presiden terpilih periode 2024-2029, untuk tidak membawa orang toxic ke dalam kabinet

Baca Selengkapnya

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

9 jam lalu

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

Dengan perolehan 12 kursi di Pileg, Gerindra bisa mengusung pasangan calon sendiri di Pilkada 2024 Kabupaten Bogor.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

10 jam lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya