Ma'ruf Amin Sebut Budek dan Buta, Timses Jokowi: Menyindir Lawan

Minggu, 11 November 2018 11:47 WIB

Calon wakil presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin, bersama Ketua Arus Baru Indonesia Lukmanul Hakim menghadiri acara Konser Nasyid dan Sholawat untuk Kerukunan Bangsa di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu, 20 Oktober 2018. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf Amin, Abdul Kadir Karding menjelaskan bahwa pidato Ma’ruf Amin yang menyebut mereka yang tak melek kesuksesan Jokowi adalah orang yang ‘buta’ dan ‘budek’, hanya kiasan untuk menyindir kubu lawan yang tak mengakui prestasi pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi selama empat tahun belakangan.

Baca: Ma'ruf Amin: Hanya Orang Buta-Budek yang Tak Akui Sukses Jokowi

Karding mengatakan, pernyataan Ma'ruf soal budek dan buta itu sebenarnya hanya bahasa yang biasa dipakai semacam kiasan agar masyarakat mudah mengerti dan mudah memahami. “Itu kiasan yang sangat biasa, sehari-hari. Artinya Kiai Ma'ruf mendorong semua pihak termasuk oposisi itu bisa berfikir dan bersikap obyektif,” kata Karding lewat keterangannya pada Ahad, 11 November 2018.

Menurut Karding, pernyataan Ma’ruf tersebut ditujukan kepada kubu Prabowo Subianto. Intinya, Ma'ruf Amin ingin mengatakan bahwa selama ini narasi-narasi dibangun pihak lawan seakan-akan tidak mengakui banyak prestasi Jokowi.

Misalnya, di bidang infrastruktur, program yang berpihak kepada masyarakat, serta menurunkanya kemiskinan menurun. “Ini tidak diakui (mereka). Jadi itulah bahasa yang paling mudah menyampaikan ke rakyat bahwa orang-orang seperti itu namanya budek dan buta,” ujar Karding.

Advertising
Advertising

Pidato Ma’ruf Amin tersebut menuai kritik dari tim kubu Prabowo Subianto–Sandiaga Uno (Prabowo - Sandiaga). Koordinator juru bicara Badan Pemenangan Nasional, Dahnil Anzar Simanjuntak menilai luapan pernyataan Ma’ruf itu tak elok dan jauh dari akhlak baik serta sikap kewarganegaraan. “Bagi saya, itu merendahkan saudara-saudara yang difabel,” kata Dahnil kepada Tempo pada Sabtu malam, 10 November 2018.

Dahnil mengatakan seharusnya sah-sah saja masyarakat berbeda pandangan seperti soal kesuksesan inkumben. Sebab, dalam ruang politik, ia memandang siapa pun dapat beradu gagasan.

Simak: Bantah Kriminalisasi Ulama, Jokowi: Ma'ruf Amin Paling Top

Bila dikritik, kata Dahnil, politikus tak perlu menebar tudingan-tudingan dengan diksi miring seperti yang dilakukan Ma'ruf Amin. Dahnil pun meminta masing-masing pasangan capres dan cawapres bergembira menyikapi pertarungan dalam pemilihan presiden atau Pilpres serta pemilihan umum atau Pemilu 2019.

Berita terkait

NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

1 jam lalu

NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

Zulhas menganggap dukungan dari NasDem dan PKB ke Prabowo sebagai sesuatu yang biasa saja. Ia mengimbau masyarakat tak baper.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

1 jam lalu

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

Politikus Demokrat anggap gagasan Prabowo Subianto yang ingin membentuk Presidential Club sebagai politik tingkat tinggi.

Baca Selengkapnya

Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

2 jam lalu

Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

Ni'matul Huda, menilai pernyataan hakim MK Arsul Sani soal dalil politisasi bansos tak dapat dibuktikan tak bisa diterima.

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

2 jam lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

3 jam lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Zulhas Dukung Presidential Club Usulan Prabowo

4 jam lalu

Zulhas Dukung Presidential Club Usulan Prabowo

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan alias Zulhas mendukung usulan pembentukan presidential club dari presiden terpilih Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran: Soal Kabinet hingga Pesan dari Luhut

4 jam lalu

Prabowo-Gibran: Soal Kabinet hingga Pesan dari Luhut

Luhut menyampaikan pesannya kepada Prabowo Subianto selaku presiden terpilih periode 2024-2029, untuk tidak membawa orang toxic ke dalam kabinet

Baca Selengkapnya

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

5 jam lalu

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

Dengan perolehan 12 kursi di Pileg, Gerindra bisa mengusung pasangan calon sendiri di Pilkada 2024 Kabupaten Bogor.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

6 jam lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

7 jam lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya