Calon wakil presiden Ma`ruf Amin menghadiri acara Maulid Nabi Muhammad SAW Majelis Taklim Habib Abubakar Bin Hasan Al Attas di Tanah Baru, Depok, Ahad, 4 November 2018. TEMPO/Irsyan
TEMPO.CO, Jakarta-Calon wakil presiden nomor urut 01, KH Ma'ruf Amin, menggelar dialog dengan tokoh lintas agama di rumahnya, Jalan Situbondo, Jakarta Pusat, Senin, 5 November 2018. Dialog dihadiri para tokoh perwakilan dari organisasi enam agama, Islam, Protestan, Katolik, Hindu, Buddha dan Kong Hu Cu.
Ketua Umum Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi), Siti Hartati Murdaya, yang ikut dalam dialog mengatakan pertemuan itu membahas persoalan jangka pendek, agar umat lintas agama dapat terus saling mengasihi. “Lalu bagaimana tokoh lintas agama berbuat sesuatu yang lebih baik, untuk negeri, untuk semua tanpa pamrih,” ujar dia.
Menurut Hartati ia ditemui langsung oleh Ma’ruf Amin selaku tuan rumah. Hartati berujar dalam kesempatan itu Ma’ruf menyatakan komitmennya untuk terus membawa misi Nahdlatul Ulama, yang menurutnya sesuai dengan cita-cita bangsa dan negara.
Hartati sendiri menyatakan akan berupaya untuk menjaga persahabatan dengan semua agama. Menurutnya ada kepentingan besar yang harus didahulukan, yakni kepentingan rakyat, negeri, dan bangsa. Untuk itu pula hadir beberapa cendikiawan dari Ikatan Sarjana Nahdlatul Utama (ISNU).
“Dari keompok cendikiawan tentu mereka semua mempunyai cara berpikir yang agak lebih cendikia. Mudah-mudahan semua bisa tercapai,” ujar orang terkaya ke-13 di Indonesia versi majalah Forbes ini.
Hartati menampik pertemuan tokoh lintas agama dengan Ma'ruf Amin terkait dengan agenda pemilihan presiden 2019. Hartati berdalih pertemuan ini murni urusan menjaga kerukunan bersama.
Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah
7 hari lalu
Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah
Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.