TEMPO.CO, Jakarta - Calon wakil presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin, kembali menyinggung soal isu yang beredar bahwa dirinya hanya diperalat oleh Calon Presiden inkumben Joko Widodo atau Jokowi di pemilihan presiden atau Pilpres 2019. Isu yang beredar, kata Ma'ruf, Jokowi sengaja memilih pendamping yang sudah tua agar bisa diperalat.
Baca: Ma'ruf Amin Ingin UMKM Halal Jadi Kekuatan Baru Perekonomian
Jika biasanya Ma'ruf Amin menampik isu tersebut, kali ini dia menjadikan isu ini sebagai bahan kampanye. "Kalau untuk kebaikan, saya siap menjadi alat," kata Ma'ruf Amin sambil tersenyum dalam acara Mudzakaroh Alim Ulama se-Indonesia di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta pada Ahad, 4 November 2018.
Menurut Ma'ruf, hijrah dirinya dari jalur kultural ke jalur struktural, memang untuk menjadi alat politik demi membangun bangsa dan negara. "Memang tujuan kami ke sana. Sekali lagi, saya siap menjadi alat untuk itu," ujar Ma'ruf.
Sebelumnya, Ma'ruf sedikit keras menjawab isu tersebut. "Ada yang bilang Kiai Ma'ruf ini hanya sebagai alat saja. Masa' Pak Jokowi dituduh memperalat saya. Ini isu yang kejam," ujar Ma'ruf Amin saat berpidato di Pondok Pesantren Cipasung, Tasikmalaya pada Senin, 22 Oktober 2018.
Menurut Ma'ruf, dirinya sama sekali tidak merasa diperalat dan Jokowi juga tidak pernah memperalat dirinya untuk kepentingan politik. "Masak Rais Aam bisa jadi alat, itu jangan didengar. Kebangetan itu, jangan didengar itu," kata mantan Rais Aam PBNU itu.
Simak: Kubu Prabowo dan Jokowi Berebut Suara di Jawa Timur
Menurut dia, Jokowi memilih Ma'ruf karena mantan Gubernur DKI Jakarta itu mencintai ulama dan mencintai santri. "Sebenarnya Pak Jokowi bisa saja memilih politikus atau profesional, tapi beliau memilih saya. Berarti Pak Jokowi mencintai santri," ujar Ma'ruf.