Di Hadapan Santri, Prabowo Cerita Soal Kedekatannya dengan Kiai

Rabu, 31 Oktober 2018 11:00 WIB

Calon Presiden nomer urut 02 Prabowo Subianto (tengah) mengunjungi Pondok Pesantren Darul Qur'an Salafiyah di Demakijo, Karangnongko, Klaten, Jawa Tengah, Selasa, 30 Oktober 2018. Kunjungan tersebut sebagai ajang silahturahmi dengan umat muslim di Klaten. ANTARA

TEMPO.CO, Klaten - Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto mengaku dirinya dekat dengan para kiai dan ulama sejak masih muda. "Dari dulu saya prajurit, tentara, ya sudah dekat sama ulama, kiai," kata Prabowo saat bersilaturahmi ke Pondok Pesantren Darul Qur'an Salafiyah di Desa Demakijo, Kecamatan Karangnongko, Kabupaten Klaten, pada Selasa, 30 Oktober 2018.

Baca: Saat Prabowo Kecewa Ada Spanduk Kampanye Caleg di Pesantren

Ia menegaskan, kunjungannya ke sejumlah pondok pesantren selama ini bukan untuk kampanye atau meminta dukungan karena saat ini maju sebagai calon presiden. "Saya berniat untuk sowan (bertamu), menengok, minta restu dan doa dari tokoh-tokoh yang dihormati rakyat," kata Prabowo.

Di hadapan seratusan santri, Prabowo menceritakan bagaimana kedekatannya dengan para kiai dan ulama. "Kebiasaan tentara dulu, waktu saya masih muda, kami dimandiin kiai, karena kalau mati membela bangsa, kami mati syahid," tuturnya.

Dalam kesempatan itu, Prabowo mengatakan dirinya juga menghormati seluruh pemuka agama lain. "Karena agama Islam yang saya terima dari guru-guru, ustad saya, Islam itu rahmatan lil alamin. Islam yang memberi kebaikan untuk seluruh alam semesta. Islam yang sejuk, damai, rukun, bersahabat," katanya.

Baca: Prabowo Bertemu Tokoh Lintas Agama, Bicara Soal Kebhinekaan

Karena menghormati kiai dan ulama, Prabowo tidak meminta dukungan di pondok-pondok pesantren. "Bagi saya, ulama dan pesantren itu tempatnya harus di atas politik praktis. Kiai dan ulama milik semua, milik seluruh rakyat," ujarnya. "Tapi, bahwa saya punya hubungan yang dekat dengan ulama, itu hak saya sebagai warga negara, sebagai pribadi," ucapnya.

Advertising
Advertising

Dalam kunjungannya itu, Prabowo memberikan buku untuk pondok pesantren. "Mau meninggalkan oleh-oleh buku, boleh enggak? Untuk dipelajari dan disanggah kalau ada yang tidak masuk akal," ujarnya.

Pengasuh Pondok Pesantren Darul Qur'an Salafiyah, Kiai Suntaji, mengatakan selama ini pihaknya selalu terbuka kepada politikus dari partai mana pun yang ingin meminta doa di pondok pesantren. "Tadi saya bilang ke Pak Prabowo, karena tujuannya kemari untuk silaturahmi, maka saya tidak akan menganjurkan para santri agar besok mencoblos bapak, karena saya tidak berpolitik dan tidak berpartai," kata Suntaji.

Baca: PSI Akan Laporkan Prabowo ke Bawaslu soal Gerakan Minum Susu

Suntaji menambahkan, Ponpes Darul Qur'an Salafiyah Klaten selama ini berpegang teguh pada prinsip Nahdlatul Ulama kembali ke Khtitah 1926. "Jadi NU dibebaskan berpolitik ke mana saja. Kalau misalnya ada NU di sana yang mewajibkan mencoblos Pak Jokowi, saya nggak aja lah. Saya tetap i'tiba pada Mbah Hasyim Asyari," kata putra almarhum Kiai Masyhoedi, pendiri pondok pesantren.

Berita terkait

Surya Paloh Tegaskan Dukungan ke Prabowo, Singgung Sportivitas NasDem

5 jam lalu

Surya Paloh Tegaskan Dukungan ke Prabowo, Singgung Sportivitas NasDem

Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, menegaskan posisi partainya yang mendukung pemerintahan baru Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Prabowo Bakal Libatkan Ketua Parpol dan Tokoh Senior dalam Susun Kabinet, Termasuk Megawati

5 jam lalu

Gibran Sebut Prabowo Bakal Libatkan Ketua Parpol dan Tokoh Senior dalam Susun Kabinet, Termasuk Megawati

Gibran rencana Prabowo yang akan melibatkan ketua parpol dan tokoh senior, tak terkecuali Ketua Umum PDIP Megawati dalam menyusun kabinet

Baca Selengkapnya

Cak Imin Serahkan 8 Agenda Perubahan PKB ke Prabowo, Pengamat: Gimik Hindari Dibilang Tak Konsisten

9 jam lalu

Cak Imin Serahkan 8 Agenda Perubahan PKB ke Prabowo, Pengamat: Gimik Hindari Dibilang Tak Konsisten

Cak Imin menyerahkan 8 agenda perubahan itu kepada Prabowo saat Ketua Umum Gerindra itu mengunjungi Kantor DPP PKB.

Baca Selengkapnya

PDIP Berharap Putusan PTUN Jadi Pertimbangan MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran

10 jam lalu

PDIP Berharap Putusan PTUN Jadi Pertimbangan MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran

Kata PDIP soal upaya gugatan di PTUN.

Baca Selengkapnya

Ragam Pendapat Soal Pentingnya Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

12 jam lalu

Ragam Pendapat Soal Pentingnya Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Sejumlah kalangan menilai DPR membutuhkan partai oposisi untuk mengawasi pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Prabowo Pakai Baret Merah Saat Hadiri HUT ke-72 Kopassus, Ini Arti Baret Merah

13 jam lalu

Prabowo Pakai Baret Merah Saat Hadiri HUT ke-72 Kopassus, Ini Arti Baret Merah

Prabowo mengenakan baret merah saat menghadiri peringatan HUT Kopassus ke-72. Apa arti baret merah?

Baca Selengkapnya

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

14 jam lalu

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

Pengamat menilai hubungan Jokowi dengan Megawati yang renggang membuat Jokowi dan Prabowo akan terus bersama.

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Mayor Teddy Kenakan Baret Merah Saat HUT Kopassus, Siapa Saja yang Boleh Memakainya?

14 jam lalu

Prabowo dan Mayor Teddy Kenakan Baret Merah Saat HUT Kopassus, Siapa Saja yang Boleh Memakainya?

Prabowo dan Mayor Teddy kenakan baret merah saat hadiri upacara HUT ke-72 Kopassus. Siapa saja yang boleh mengenakan baret ini?

Baca Selengkapnya

Ini Postur Kabinet dari Zaman Soeharto sampai Jokowi, Bagaimana dengan Prabowo-Gibran?

14 jam lalu

Ini Postur Kabinet dari Zaman Soeharto sampai Jokowi, Bagaimana dengan Prabowo-Gibran?

Pengamat memperkirakan kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran akan gemuk karena pasangan ini mencoba merangkul partai pesaing masuk dalam koalisi

Baca Selengkapnya

Pakar Ekonomi Ingatkan Bahayanya Kabinet Koalisi Besar Prabowo-Gibran

1 hari lalu

Pakar Ekonomi Ingatkan Bahayanya Kabinet Koalisi Besar Prabowo-Gibran

Pakar menilai kabinet koalisi Prabowo yang besar akan menguntungkan bagi pemerintahan, tetapi jadi indikasi lumpuhnya check and balances di parlemen

Baca Selengkapnya