Ke Wartawan Asing, Kubu Prabowo Bahas Make Indonesia Great Again

Jumat, 19 Oktober 2018 19:53 WIB

Pengusaha sekaligus adik dari Prabowo Subianto, Hashim Sujono Djojohadikusumo menemui Gubernur Anies Baswedan di Balai Kota Jakarta, Kamis, 26 Oktober 2017. TEMPO/Larissa

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Media dan Informasi Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Hashim Djojohadikusumo membeberkan sejumlah gagasan dan visi misi Prabowo - Sandiaga dalam Pemilihan Presiden atau Pilpres 2019 kepada sejumlah media asing. Dalam diskusi bertajuk "Foreign Media Briefing" itu, Hashim menjelaskan ihwal pernyataan Prabowo "Make Indonesia Great Again" yang kontroversial belakangan ini.

Baca: Purnawirawan TNI Dukung Jokowi, Timses Prabowo: Tim Mereka Lemah

Hashim mengatakan, pernyataan Prabowo itu tak ada kaitannya dengan slogan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Adik Prabowo ini mengatakan gagasan membuat Indonesia kembali berjaya atau "Make Indonesia Great Again"sudah dipikirkan sejak sekitar 10 tahun lalu.

Menurut Hashim, gagasan itu mencakup kepedulian Prabowo ihwal sistem ekonomi, kesehatan, pendidikan, dan pengelolaan sumber daya alam Indonesia. "Ini isu yang sudah kami bicarakan sejak lama. Indonesia punya semua sumber daya, kita seharusnya berjaya di dunia," kata Hashim di kawasan Sriwijaya, Jakarta Selatan, Jumat, 19 Oktober 2018.

Hashim berbicara di depan belasan jurnalis media asing dalam bahasa Inggris. Dalam diskusi itu, hadir pula Direktur Hubungan Luar Negeri Badan Pemenangan Nasional Prabowo - Sandiaga Irawan Ronodipuro dan politikus muda Partai Gerindra Harryadin Mahardika.

Advertising
Advertising

Hashim juga membeberkan alasan Prabowo maju kembali di Pilpres 2019 setelah bertarung di dua pilpres sebelumnya. Prabowo, kata dia, terpanggil lantaran menyaksikan kondisi Indonesia yang tak membaik di era pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, melainkan makin buruk.

Hashim lantas merujuk pada data-data Bank Dunia menyangkut beberapa indikator. Salah satunya, kata dia, angka stunting growth sebesar 38 persen. Hashim mengklaim, kakaknya adalah sosok yang sangat menaruh perhatian terhadap persoalan gizi dan kesehatan masyarakat Indonesia.

Hashim juga mengenalkan buku karya Prabowo yang bertajuk "Paradoks Indonesia". Buku itu dibagikan kepada jurnalia yang hadir, bersama dengan sebuah DVD berjudul "Harimau yang Lapar" yang disebut berisi gagasan Prabowo soal stunting. "Indonesia negara yang kaya, tetapi rakyatnya miskin. Itu paradoks," kata Hashim.

Simak juga: Zulkifli Hasan Sebut Prabowo Sibuk Melobi Dukungan

Beberapa jurnalis asing yang hadir dalam acara Prabowo - Sandiaga itu di antaranya dari The Straits Time, South China Morning Post, Australia Newspaper, Jiji Press, Associated Press, Asahi Shimbun, EFE News, Channel News Asia, ABC News, Voice of America, Reuters, Sydney Morning Herald, dan sebagainya.

Berita terkait

Soal Pesan Luhut ke Prabowo, Pengamat Sebut 'Orang Toxic' Bisa Menyasar Siapapun

21 menit lalu

Soal Pesan Luhut ke Prabowo, Pengamat Sebut 'Orang Toxic' Bisa Menyasar Siapapun

Menurut Adi, menteri toxic yang dimaksud Luhut bisa menjadi racun bagi presiden dan merugikan pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Usulan Menteri di Kabinet Prabowo: PAN Siapkan Eko Patrio, Demokrat Utamakan AHY

43 menit lalu

Usulan Menteri di Kabinet Prabowo: PAN Siapkan Eko Patrio, Demokrat Utamakan AHY

Siapa yang bakal mengisi posisi menteri di kabinet Prabowo menjadi perhatian publik. PAN dan Demokrat masing-masing menyebut nama Eko Patrio dan AHY.

Baca Selengkapnya

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

2 jam lalu

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

Luhut menyebut istilah toxic saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang pemerintahan mendatang. Siapa yang dimaksud Luhut?

Baca Selengkapnya

Sikap PDIP dan Demokrat Soal Perlunya Oposisi di Pemerintahan Prabowo

3 jam lalu

Sikap PDIP dan Demokrat Soal Perlunya Oposisi di Pemerintahan Prabowo

Demokrat menilai perlu ada partai yang menjadi oposisi di pemerintahan baru agar terjadi mekanisme checks and balances.

Baca Selengkapnya

Peluang PKB Masuk Koalisi Prabowo, Muhaimin Iskandar: Tunggu Sampai Oktober

12 jam lalu

Peluang PKB Masuk Koalisi Prabowo, Muhaimin Iskandar: Tunggu Sampai Oktober

Muhaimin Iskandar bakal menentukan sikap partainya bergabung atau tidak dalam koalisi Prabowo pada Oktober mendatang.

Baca Selengkapnya

Alasan PAN Siapkan Eko Patrio sebagai Calon Menteri Kabinet Prabowo

14 jam lalu

Alasan PAN Siapkan Eko Patrio sebagai Calon Menteri Kabinet Prabowo

Eko Patrio dianggap telah berhasil memimpin PAN untuk meraih kursi dalam DPRD DKI Jakarta dan DPR RI.

Baca Selengkapnya

Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

17 jam lalu

Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

Politikus Gerindra mengatakan belum ada komunikasi langsung dari PKS untuk bergabung dengan koalisi Prabowo.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Lengkap Jubir Prabowo Soal Presidential Club

17 jam lalu

Penjelasan Lengkap Jubir Prabowo Soal Presidential Club

Presidential club adalah istilah yang bisa disematkan untuk silaturahmi para mantan presiden dengan presiden yang sedang menjabat.

Baca Selengkapnya

Luhut Diminta Klarifikasi Soal Orang Toksik di Pemerintahan Prabowo: Agar Tak Ada Tuduhan

18 jam lalu

Luhut Diminta Klarifikasi Soal Orang Toksik di Pemerintahan Prabowo: Agar Tak Ada Tuduhan

Menurut pengamat politik Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin, ada kemungkinan Luhut merujuk kepada figur atau kelompok tertentu melalui pernyataan tersebut.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Jubir Luhut Soal Orang "Toxic" di Pemerintahan Prabowo-Gibran

19 jam lalu

Penjelasan Jubir Luhut Soal Orang "Toxic" di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Juru bicara Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan maksud dari orang toxic dalam pemerintahan. Sebelumnya, Luhut menyebut istilah itu saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang kabinetnya.

Baca Selengkapnya