TEMPO.CO, Jakarta - Calon wakil presiden Sandiaga Uno mengatakan popularitasnya masih rendah di kalangan masyarakat. Sandiaga mengatakan, rendahnya popularitas inilah yang menjadi alasan dirinya lebih kerap berkampanye di daerah ketimbang calon presiden Prabowo Subianto.

Baca juga: Ke Muhammadiyah Bandung, Sandiaga Uno Takut Kampanye

"Saya relatif pengenalannya masih rendah, oleh karena itu mulai mengenalkan ke bawah," kata Sandiaga di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis, 18 Oktober 2018.

Sandiaga menuturkan, masyarakat di daerah bahkan masih mengenalnya sebagai Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini mengaku kerap dipanggil dengan sebutan "Pak Anies" oleh orang-orang yang dia jumpai.

"Di beberapa daerah saja saya masih dipanggil 'Pak Anies'. Jadi saya masih kerja keras," ujarnya sembari terkekeh.

Hingga hari ke-26 masa kampanye pemilihan presiden 2019 ini, Sandiaga memang lebih banyak berkampanye ke daerah ketimbang pasangannya, Prabowo Subianto. Timpangnya intensitas kampanye ini bahkan menuai kritik dari Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief.

Andi sempat mempertanyakan keseriusan Prabowo menjadi calon presiden. Kata Andi, Prabowo harus lebih banyak turun ke daerah dan menyapa masyarakat jika ingin memenangi pilpres 2019.

Dalam sejumlah kesempatan sebelumnya, politikus Partai Gerindra mengatakan Prabowo tengah berfokus merumuskan gagasan dan solusi yang akan ditawarkan kepada masyarakat. Para pejabat teras Partai Demokrat juga menampik Prabowo tak serius.

Baca juga: Sandiaga Uno: Rambut Saya Jadi Hijau karena Kampanye Terus

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sugiono sebelumnya mengatakan, kegiatan yang dijalani Prabowo sebenarnya sangat padat kendati tak diekspos ke publik. Sugiono mengatakan, Prabowo juga tak ingin kampanyenya menjadi pencitraan semata.

"Pak Prabowo memiliki gaya dan caranya sendiri. Kampanye pemilu tidak harus selalu tampil di depan umum untuk membangun pencitraan saja," kata Sugiono, Senin lalu, 15 Oktober 2018.