TEMPO.CO, Jakarta - Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno berkunjung ke markas Muhammadiyah Jawa Barat di Jalan Sancang Bandung, Selasa siang, 16 Oktober 2018. Sandiaga datang bersama istri Nur Asia dan Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan. Di tempat itu, Sandiaga dan Zulkifli takut berkampanye.
Baca juga: Larangan Kampanye di Pesantren, Tim Jokowi: Sama-sama Dewasa Saja
Menurut Sandiaga, pihaknya harus berhati-hati karena aula tempat pertemuannya dengan sebagian warga Muhammadiyah ini berada tepat di bawah masjid. "Saya tidak lakukan visi misi takut menyalahi aturan (kampanye), jadi hanya sambutan," kata Sandiaga.
Di antara kerumunan terlihat petugas berkemeja hitam bertuliskan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu). Sandiaga juga menyadari kehadiran pengawas pemilu itu. "Ini wilayah mesjid tapi aula, kita harus hati-hati taat aturan," katanya. Sandiaga menyebut ada tiga tempat yang dilarang untuk kampanye yaitu tempat ibadah, pendidikan, dan pemerintahan.
Setelah mengatur posisi hadirin yang di belakang agar maju ke depan panggung, Sandiaga bercerita sekilas profilnya. Dimulai dari perkenalan dengan istrinya sejak masih Sekolah Menengah Pertama hingga kini dikaruniai tiga orang anak. "Yang paling kecil Sulaeman usianya enam tahun," katanya.
Sandiaga juga mengenalkan ibunya Mien Uno yang berasal dari Indramayu, ayahnya dari Sulawesi, dan ia lahir di Sumatera. "Kalau istri asli Betawi, sukanya semur jengkol," ujarnya.
Baca juga: Sandiaga Uno: Rambut Saya Jadi Hijau karena Kampanye Terus
Alih-alih bicara soal wakil presiden, Sandiaga bercerita soal kiprahnya selama tiga tahun di BPH (Badan Pembina Harian) Universitas Muhammadiyah Jakarta periode 2015-2019. Di badan itu Sandiaga tercatat sebagai bendahara.
Pada kesempatan orasinya, Sandiaga Uno menanyakan ke hadirin soal harga-harga yang naik, listrik, bensin, sehingga belanja jadi mahal. Cara serupa diulangi Zulkifli Hasan. "Ini masjid, gimana cara biar nggak kena semprit, biar enak tanya saja," katanya.
Sekitar sejam di sana, Sandiaga, Zulkifli, dan rombongan beralih ke acara temu kader Partai Amanat Nasional se-Bandung Raya untuk berkampanye