Kunjungi Daarut Tauhid, Sandiaga Tak Berjumpa Aa Gym

Rabu, 17 Oktober 2018 08:47 WIB

Calon Wakil Presiden (Cawapres) Sandiaga Uno dikerumuni warga di Taman Alun-Alun Bandung, Selasa, 16 Oktober 2018. Cawapres nomor urut 2 ini mengunjungi pesantren dan komunitas-komunitas dalam lawatannya di Jawa Barat. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno, bertandang ke Yayasan Daarut Tauhid yang dipimpin mubalig Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym. Kunjungan itu berlangsung pada Selasa kemarin, 16 Oktober 2018.

Baca: Tiga Kiat Berselfie Ala Sandiaga Uno untuk Para Pendukungnya

Sandiaga berkunjung pada pukul 17.00 WIB. Namun, Aa Gym tak menyambutnya lantaran tengah berada di Jakarta. "Saya kebetulan lagi di Bandung. Pagi-pagi kontak Aa Gym, pengen melihat ekonomi umat yang dibangun di Daarut Tauhid dan juga ingin mendapat masukan," kata Sandiaga seperti dikutip dari keterangan tertulis pada Selasa, 16 Oktober 2018.

Sandiaga mendatangi sejumlah toko yang berlokasi di depan area Pondok Pesantren Daarut Tauhid. Dia mengaku sebenarnya ingin melihat lebih jauh ke dalam area Pondok Pesantren Daarut Tauhid.

Namun, keinginannya terganjal aturan Komisi Pemilihan Umum yang melarang calon presiden dan wakil presiden berkampanye di dalam lembaga pendidikan. Akhirnya, Sandiaga hanya membeli sejumlah produk yang dijajakan para pedagang toko itu. Dia lantas membeli susu kambing.

Advertising
Advertising

Baca: Sandiaga Tangkal Winter is Coming dengan Jaket Kulit Garut

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini mengaku tertarik mempelajari sistem ekonomi yang diterapkan di Yayasan Daarut Tauhid itu. "Wakaf produktif yang bisa membina ekonomi berbasis kerakyatan, ekonomi berbasis pemberdayaan komunitas, juga bagaimana bersandingnya pondok pesantren dan kegiatan ekonomi ini bisa berkelanjutan berkesinambungan," kata Sandiga.

Sandiaga pun berniat mengadopsi dan menduplikasi sistem wakaf dan berbasis umat itu untuk program Prabowo-Sandiaga nantinya. Sandiaga menilai, sistem perekonomian ini unggul lantaran lebih memperhatikan ekonomi masyarakat kecil dan pengusaha mikro. Dia menganggap, sistem perekonomian saat ini cenderung pro terhadap pengusaha besar saja. "Kalau ekonomi sekarang terlalu bebas, membiarkan import harga naik," ujarnya.

Ketua Yayasan Pondok Pesantren Daarut Tauhid Gatot Kuntakumara mengklaim, sistem perekonomian berbasis wakaf tersebut telah membiayai 1.200 pelaku usaha baru. Tahun lalu, kata dia, ada sekitar 1,4 juta orang yang menerima beasiswa pendidikan tingkat SD, SMP, dan SMA. Gatot juga mengklaim, dana-dana wakaf yang diberikan masyarakat digunakan ke berbagai manfaat seperti program beasiswa, pelindungan dan pengembangan usaha, pendidikan, hingga dakwah.

Berita terkait

Akan ada Pungutan untuk Dana Abadi Pariwisata? Ini Penjelasan Sandiaga

13 hari lalu

Akan ada Pungutan untuk Dana Abadi Pariwisata? Ini Penjelasan Sandiaga

Jika dikenakan Rp1 ribu saja per penumpang pesawat untuk Dana Abadi pariwisata, pemerintah bisa mengantongi Rp80 miliar setahun.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Sengketa Pilpres atau PHPU 2019, Putusan MK Tolak Seluruh Permohonan Prabowo - Sandiaga Uno

14 hari lalu

Kilas Balik Sengketa Pilpres atau PHPU 2019, Putusan MK Tolak Seluruh Permohonan Prabowo - Sandiaga Uno

Sengketa Pilpres 2024 tengah dibacakan MK. Pada PHPU 2019, putusan MK menolak seluruh permohonan Prabowo - Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Putusan Sengketa Pilpres 2014 dan 2019

15 hari lalu

Kilas Balik Putusan Sengketa Pilpres 2014 dan 2019

MK akan membacakan putusan sengketa Pilpres 2024 pada Senin, 22 April 2024. Seperti apa putusan MK terkait sengketa Pilpres 2014 dan 2019?

Baca Selengkapnya

Cerita Sandiaga di Hari Lebaran 2024, dari Salat Id, Temui Orang Tua hingga Hadir di Istana

25 hari lalu

Cerita Sandiaga di Hari Lebaran 2024, dari Salat Id, Temui Orang Tua hingga Hadir di Istana

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno membagikan momen lebarannya di akun Instagram pribadi @sandiuno.

Baca Selengkapnya

Gairah Nonton Film Indonesia Meningkat, Sandiaga: Sudah Jadi Tuan Rumah di negeri Sendiri

33 hari lalu

Gairah Nonton Film Indonesia Meningkat, Sandiaga: Sudah Jadi Tuan Rumah di negeri Sendiri

Sandiaga mengatakan, kemajuan film Indonesia bisa dilihat dari angka penonton yang setiap tahun melampaui target.

Baca Selengkapnya

Respons Sandiaga soal Harga Tiket Pesawat Mahal: Itu Kelas Bisnis, Kelas Ekonomi Masih Sesuai Aturan

34 hari lalu

Respons Sandiaga soal Harga Tiket Pesawat Mahal: Itu Kelas Bisnis, Kelas Ekonomi Masih Sesuai Aturan

Sandiaga Uno merespons keluhan masyarakat soal harga tiket pesawat domestik yang dinilai lebih mahal ketimbang tiket penerbangan ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Beberkan Alasan Penetapan PIK 2 Menjadi PSN

35 hari lalu

Sandiaga Beberkan Alasan Penetapan PIK 2 Menjadi PSN

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno buka suara soal penetapan pengembangan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 menjadi Proyek Stratgis Nasional (PSN).

Baca Selengkapnya

Wacana PPP Gabung Koalisi Prabowo, Sandiaga Uno: Perlu Kesatuan yang Kuat

35 hari lalu

Wacana PPP Gabung Koalisi Prabowo, Sandiaga Uno: Perlu Kesatuan yang Kuat

Soal wacana PPP masuk koalisi Prabowo-Gibran, Sandiaga Uno Kutip Ceramah Gus Miftah soal perlunya kesatuan atau ukhuah yang kuat untuk kemajuan bangs.

Baca Selengkapnya

Film Horor Jadi Sorotan Usai Kontroversi Kiblat, Sandiaga: Seharusnya untuk Tingkatkan Takwa

36 hari lalu

Film Horor Jadi Sorotan Usai Kontroversi Kiblat, Sandiaga: Seharusnya untuk Tingkatkan Takwa

Sandiaga mengatakan, saat ini Kemenparekraf juga selalu berkomunikasi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) terkait polemik film horor Kiblat.

Baca Selengkapnya

Banjir Kritik Pedas, Berikut Kronologi Penolakan Film Kiblat

41 hari lalu

Banjir Kritik Pedas, Berikut Kronologi Penolakan Film Kiblat

Poster film Kiblat menuai kecaman, dianggap kampanye hitam umat Islam.

Baca Selengkapnya