Sandiaga Uno Pertanyakan Alasan UGM Larang Seminar

Sabtu, 13 Oktober 2018 18:55 WIB

Calon wakil presiden nomor urut 2, Sandiaga Uno (kiri), melakukan kampanye di Pasar Pocong, Bojong Kulur, Bogor, Jawa Barat, Rabu, 26 September 2018. Sandiaga Uno menyerap aspirasi pedagang dan pembeli terkait dengan harga bahan pokok. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

TEMPO.CO, Jakarta - Calon wakil Presiden Sandiaga Uno mempertanyakan pembatalan seminar yang sedianya dihadiri dua anggota tim pemenangannya, Sudirman Said dan Ferry Mursyidan Baldan di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogayakarta. Sandiaga berpendapat, mimbar akademik seharusnya menjadi terbuka untuk menyampaikan pendapat.

Baca: Nasi Ayam Singapura-Indonesia Jadi Polemik, Ini Kata Sandiaga

"Semuanya harus menghormati itu, jadi saya harus menghargai keterbukaan menyampaikan satu pandangan," kata Sandiaga di kawasan Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, Sabtu, 13 Oktober 2018.

Sudirman Said dan Ferry Mursyidan Baldan sedianya menjadi pembicara dalam seminar Seminar Kebangsaan Kepemimpinan Era Milenial yang digelar di auditorium Fakultas Peternakan UGM pada Jumat kemarin, 12 Oktober 2018. Namun, seminar itu dibatalkan.

Dekan Fakultas Peternakan UGM Ali Agus mengatakan pembatalan dilakukan lantaran kegiatan itu bukan berasal dari Badan Eksekutif Mahasiswa. Ali pun menampik pembatalan terjadi karena Sudirman dan Ferry merupakan anggota Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. Dua mantan menteri yang dipecat Jokowi itu menjabat sebagai Direktur Materi dan Debat dan Direktur Relawan.

Advertising
Advertising

Menurut Ali, UGM terbuka dengan diskusi terkait politik. Namun, kata Ali, pembicara yang diundang harus berimbang antara kedua kubu calon presiden dan wakil presiden.

Sandiaga mengaku mendapat laporan langsung dari Sudirman ihwal pembatalan itu. Kata dia, pembatalan tersebut memang berlangsung di menit-menit akhir. "Kalau untuk menyampaikan satu pandangan aja sekarang sudah dilarang-dilarang, apakah akan menjadi sesuatu preseden yg baik? Itu yang harus dipertanyakan."

Baca juga: Bertemu Pengusaha Tionghoa, Sandiaga: Sekarang Cuan Enggak?

Sandiaga pun mengatakan dia dan timnya akan terus menyampaikan pandangan-pandangan kepada publik meski ada potensi mengalami pelarangan. "Kami harus tetep all out. Walaupun dilarang-larang tapi kebenaran atau pandangan itu harus terus diungkap," kata Sandiaga.

Berita terkait

Guru Besar UGM Anjurkan Daun Pegagan untuk Terapi Daya Ingat, Begini Cara Kerjanya

4 hari lalu

Guru Besar UGM Anjurkan Daun Pegagan untuk Terapi Daya Ingat, Begini Cara Kerjanya

Tanaman liar pegagan dianggap bisa membantu terapi daya ingat. Senyawa aktifnya memulihkan fungsi hipokampus, bagian krusial pada otak.

Baca Selengkapnya

Usai Putusan Sengketa Pilpres, Zainal Arifin Mochtar Sebut MK Punya Banyak PR

4 hari lalu

Usai Putusan Sengketa Pilpres, Zainal Arifin Mochtar Sebut MK Punya Banyak PR

Pakar hukum tata negara UGM, Zainal Arifin Mochtar, menilai MK punya banyak pekerjaan rumah alias PR pasca-putusan sengketa pilpres.

Baca Selengkapnya

UGM Buka Pendaftaran Seleksi Mandiri, Simak Syarat dan Panduan Pendaftaran

4 hari lalu

UGM Buka Pendaftaran Seleksi Mandiri, Simak Syarat dan Panduan Pendaftaran

Universitas Gajah Mada buka pendaftaran online seleksi mandiri UGM sejak 17 April hingga 7 Mei 2024. Lokasi ujian mandirinya?

Baca Selengkapnya

Pakar Hukum UGM Sebut Ada 3 Genre Hakim dalam Putusan MK

5 hari lalu

Pakar Hukum UGM Sebut Ada 3 Genre Hakim dalam Putusan MK

Pakar hukum di UGM sebut ada 3 genre hakim dalam memutus perkara. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakar Hukum UGM Nilai Ada 3 Kejanggalan Putusan MK soal Sengketa Pilpres

5 hari lalu

Pakar Hukum UGM Nilai Ada 3 Kejanggalan Putusan MK soal Sengketa Pilpres

MK sebelumnya telah menolak gugatan sengketa pilpres 2024 yang diajukan kubu Anies dan Ganjar.

Baca Selengkapnya

Akan ada Pungutan untuk Dana Abadi Pariwisata? Ini Penjelasan Sandiaga

5 hari lalu

Akan ada Pungutan untuk Dana Abadi Pariwisata? Ini Penjelasan Sandiaga

Jika dikenakan Rp1 ribu saja per penumpang pesawat untuk Dana Abadi pariwisata, pemerintah bisa mengantongi Rp80 miliar setahun.

Baca Selengkapnya

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

6 hari lalu

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Penulisan jurnal ilmiah bagi dosen akan membantu menyumbang angka kredit dosen, meskipun tak wajib publikasi di jurnal Scopus.

Baca Selengkapnya

Dosen dan Mahasiswa UGM Gelar Aksi Kampus Menggugat, Tuntut Putusan MK yang Adil

7 hari lalu

Dosen dan Mahasiswa UGM Gelar Aksi Kampus Menggugat, Tuntut Putusan MK yang Adil

Sejumlah aktivis perempuan termasuk dosen dan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta menggelar aksi Kampus Menggugat dalam peringatan Hari Kartini di Balairung UGM Yogyakarta Minggu 21 April 2024.

Baca Selengkapnya

Gelar Kampus Menggugat di Hari Kartini, Guru Besar UGM: Kita Bagian Kerusakan Demokrasi di Era Jokowi

7 hari lalu

Gelar Kampus Menggugat di Hari Kartini, Guru Besar UGM: Kita Bagian Kerusakan Demokrasi di Era Jokowi

Kegiatan Kampus Menggugat ini menyorot kondisi demokrasi di penghujung kepemimpinan Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang merupakan alumnus UGM.

Baca Selengkapnya

Aktivis hingga Dosen Perempuan Kumpul di UGM Gelar Kampus Menggugat Kawal Putusan MK

7 hari lalu

Aktivis hingga Dosen Perempuan Kumpul di UGM Gelar Kampus Menggugat Kawal Putusan MK

Dia mengatakan MK adalah anak kandung Reformasi, yang dilahirkan dengan harapan bisa menjaga negara agar tetap berpijak pada konstitusi.

Baca Selengkapnya