Sandiaga Ceramah di Muhammadiyah, Pria Ini Sumbang Rp 500 Ribu

Reporter

Kukuh S. Wibowo

Editor

Juli Hantoro

Kamis, 27 September 2018 18:15 WIB

Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno mengunjungi kampung batik di salah satu sentra batik Pesindon, Pekalongan, Jawa Tengah, Selasa 25 September 2018. Dalam kunjungannya tersebut Sandiaga Uno menyampaikan harapannya agar pemasaran produk batik Pekalongan mendapat perhatian lebih dari kemitraan pemerintah dengan badan usaha setidaknya partisipasi sebanyak 20 persen dari pemerintah dan 80 persen dari pengusaha sehingga dapat dibuka lapangan usaha untuk perajin batik setempat. ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra

TEMPO.CO, Jakarta - Calon wakil presiden Sandiaga Uno disumbang Rp 500 ribu oleh seorang warga bernama Johansyah saat ia mengunjungi Kantor Pengurus Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur di Jalan Kertomenanggal I Surabaya, Kamis, 27 September 2018. Johansyah berujar awalnya ia hendak pergi ke masjid untuk salat asar.

Baca juga: Sandiaga Uno Akan Laporkan Pendukungnya yang Sebarkan Hoax

Namun saat mau berangkat ia mendengar kabar bahwa Sandiaga akan berkunjung ke kantor Muhammadiyah Jawa Timur yang berjarak tak jauh dari rumahnya. “Saya langsung mengambil uang simpanan Rp 500 ribu untuk sumbangan perjuangan Prabowo – Sandiaga,” kata Johansyah.

Sandiaga yang menerima pemberian sumbangan itu mengaku terharu atas keikhlasan Johansyah. Menurut Sandi uang sumbangan itu akan dimasukkan ke rekening Badan Pemenangan Nasional Prabowo – Sandiaga. “Ini sumbangan warga pertama secara spontanitas, terus terang saya terharu. Doakan kami diberi amanah memimpin bangsa ini,” kata dia.

Sumbangan Johansyah memantik peserta pertemuan di aula lantai tiga kantor Muhammadiyah Jawa Timur untuk ikut-ikutan berdonasi buat Prabowo - Sandiaga Uno. Dalam waktu singkat terkumpul uang Rp 7 juta dan 19 dollar Singapura. Sumbangan itu pun langsung diserahkan pada Sandi.

Advertising
Advertising

Baca juga: Sandiaga: Tempe di Solo Tidak Setipis ATM

Ketua Pengurus Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur Saat Ibrahim menuturkan Muhammadiyah merupakan organisasi keagamaan yang tidak berpolitik. Soal pemilu presiden ia membebaskan warganya untuk memilih calon yang dinilai cocok.

Saat ini Ibrahim hanya memberi dua panduan memilih figur pemimpin, yakni yang dapat menjaga agama dan yang dapat mengendalikan urusan dunia. Bila memilih pemimpin dengan kategori tersebut, kata Ibrahim, maka si pemilih akan mendapat dua pahala. “Kami hanya memberi arahan seperti itu, soal pilihan terserah masing-masing,” katanya.

Berita terkait

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

2 hari lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

4 hari lalu

Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

Kolaborasi antara Baznas dengan Muhammadiyah dalam pemanfaatan dana zakat, bisa memberikan manfaat yang besar bagi kepentingan umat

Baca Selengkapnya

Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

5 hari lalu

Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

Darmaningtyas mengatakan tak masalah jika Mendikbud era Prabowo dari Muhammadiyah, asal tokoh tersebut berlatar belakang dunia pendidikan.

Baca Selengkapnya

Kata Ketum Muhammadiyah Soal Gugatan PDIP di PTUN

6 hari lalu

Kata Ketum Muhammadiyah Soal Gugatan PDIP di PTUN

Apa kata Ketum Muhammadiyah soal gugatan PDIP di PTUN?

Baca Selengkapnya

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

9 hari lalu

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

Reaksi PBNU, PP MUhammadiyah, Kadin Terhadap Penetapan Prabowo - Gibran Pemenang Pilpres 2024 oleh KPU

Baca Selengkapnya

Tanggapan Demokrat dan Muhammadiyah Soal Kabinet Prabowo-Gibran

9 hari lalu

Tanggapan Demokrat dan Muhammadiyah Soal Kabinet Prabowo-Gibran

Muhammadiyah menyatakan belum ada pembahasan soal formasi kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Respons PBNU dan Muhammadiyah terhadap Putusan MK

10 hari lalu

Respons PBNU dan Muhammadiyah terhadap Putusan MK

Haedar Nashir puji Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud yang menerima hasil putusan MK.

Baca Selengkapnya

Kata Ketum PP Muhammadiyah Soal Sikap Ganjar dan Anies Terkait Putusan MK

11 hari lalu

Kata Ketum PP Muhammadiyah Soal Sikap Ganjar dan Anies Terkait Putusan MK

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir angkat bicara ihwal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal sengketa hasil Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Akan ada Pungutan untuk Dana Abadi Pariwisata? Ini Penjelasan Sandiaga

11 hari lalu

Akan ada Pungutan untuk Dana Abadi Pariwisata? Ini Penjelasan Sandiaga

Jika dikenakan Rp1 ribu saja per penumpang pesawat untuk Dana Abadi pariwisata, pemerintah bisa mengantongi Rp80 miliar setahun.

Baca Selengkapnya

'Tragedi' Lebaran 2011, Opor Ayam Sudah Dibuat Penetapan Idul Fitri Mundur Sehari

22 hari lalu

'Tragedi' Lebaran 2011, Opor Ayam Sudah Dibuat Penetapan Idul Fitri Mundur Sehari

Masih ingat Lebaran 2011, saat pemerintah mundurkan sehari Idul Fitri. Emak-emak protes opor yang sudah dibuat tak jadi disantap esok hari.

Baca Selengkapnya