Pilpres 2019, Ini Kata Prabowo Soal Arah Dukungan Yenny Wahid

Rabu, 26 September 2018 07:31 WIB

Bakal calon presiden Prabowo Subianto (tengah) berbincang dengan istri mendiang presiden keempat RI-almarhum Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Shinta Nuriyah Wahid (kanan), dan anak kedua Gus Dur, Yenny Wahid (kiri), saat bersilatuhrahmi di Ciganjur, Jakarta Selatan, Kamis, 13 September 2018. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Calon Presiden Prabowo Subianto mengaku belum berkomunikasi dengan Yenny Wahid soal dukungan putri kedua Presiden Abdurrahman Wahid itu di Pilpres 2019. Dukungan itu rencananya bakal disampaikan Yenny hari ini, Rabu, 26 September 2018.

"Saya enggak tahu, belum (berkomunikasi)," kata Prabowo di Jalan Kertanegara IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa malam, 25 September 2018.
Baca : Bertemu Dubes Arab Saudi, Prabowo Tampik Dapat Dukungan

Menurut Prabowo, Yenny bebas menentukan haknya mendukung siapa pun di pilpres 2019. Dia memaklumi dukungan serta komunikasi yang intens antara Yenny dengan salah satu pasangan calon presiden-wakil presiden merupakan hal lazim dalam demokrasi.

"Ya monggo, ini demokrasi kan bebas ke mana saja," kata mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus ini.

Yenny Wahid berencana mengumumkan dukungannya di Rumah Pergerakan Politik Gus Dur, Kalibata, Jakarta Selatan pada Rabu, 26 September 2018. Menurut undangan kegiatan yang tersebar di kalangan wartawan, Yenny akan hadir di Rumah Pergerakan pada pukul 15.00 WIB.

Prabowo Subianto disambut oleh Yenny Wahid, saat mengunjungi kediaman Abdurahman Wahid alias Gus Dur di Ciganjur, Jakarta Selatan. Kamis 13 September 2018. Tempo/ Fikri Argi

Penyampaian dukungan itu digelar bertepatan dengan silaturahmi nasional (silatnas) Barisan Kader (Barikade) Gus Dur.
Baca : Prabowo: Kita Telah Diframing SARA

Selain itu akan hadir pula Gatara (Gerakan Kebangkitan Nusantara), Jaringan Perempuan Nusantara, Forum Silaturahmi Santri Nusantara, Forum Alumni Timur Tengah, dan Forum Kiai Kampung Nusantara.

Yenny Wahid sebelumnya mengungkapkan dirinya diajak oleh kedua pasangan calon presiden untuk bergabung di tim pemenangan pilpres 2019. Perempuan bernama lengkap Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid itu pun berujar, dukungan di pilpres akan diberikan mengacu pada visi misi kedua pasangan calon.

Selain itu, Yenny juga menunggu hasil istikharah dari sembilan kiai dan ulama, salah satunya murid dari ulama ternama Suriah Sheikh Wahbah Zuhaili. Yenny juga berdiskusi dan meminta izin dari ibundanya, Sinta Nuriyah Wahid.

Esok sebelum mengumumkan dukungannya, Yenny dijadwalkan menerima kunjungan dari calon wakil presiden Ma'ruf Amin. Ma'ruf dijadwalkan mengunjungi Yenny dan Sinta Nuriyah di Ciganjur, Jakarta Selatan pada pukul 08.00 WIB.
Simak juga :
Tiga Pelanggaran Pengemudi Perempuan Penerobos Rombongan Jokowi
Tahanan Kabur, Kapolres Kepulauan Seribu: Anggota Lalai Dihukum


Prabowo pun telah menemui Yenny dan Sinta Nuriyah pada Kamis, 13 September 2018. Yenny mengungkapkan, dalam pertemuan itu Prabowo menyampaikan komitmennya terhadap demokrasi yang sehat.

Yennu juga mengungkap bahwa Prabowo mengklarifikasi isu yang menyebut dirinya bakal mendirikan khilafah di Indonesia. Menurut Yenny, Prabowo mengatakan hal itu sangat tidak berdasar karena latar belakang sebagai tentara mewajibkannya menjaga kedaulatan Pancasila.


BUDIARTI UTAMI PUTRI | FRISKI RIANA | FIKRI ARIGI

Berita terkait

Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

2 jam lalu

Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

Politikus Gerindra mengatakan belum ada komunikasi langsung dari PKS untuk bergabung dengan koalisi Prabowo.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Lengkap Jubir Prabowo Soal Presidential Club

2 jam lalu

Penjelasan Lengkap Jubir Prabowo Soal Presidential Club

Presidential club adalah istilah yang bisa disematkan untuk silaturahmi para mantan presiden dengan presiden yang sedang menjabat.

Baca Selengkapnya

Luhut Diminta Klarifikasi Soal Orang Toksik di Pemerintahan Prabowo: Agar Tak Ada Tuduhan

4 jam lalu

Luhut Diminta Klarifikasi Soal Orang Toksik di Pemerintahan Prabowo: Agar Tak Ada Tuduhan

Menurut pengamat politik Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin, ada kemungkinan Luhut merujuk kepada figur atau kelompok tertentu melalui pernyataan tersebut.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Jubir Luhut Soal Orang "Toxic" di Pemerintahan Prabowo-Gibran

4 jam lalu

Penjelasan Jubir Luhut Soal Orang "Toxic" di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Juru bicara Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan maksud dari orang toxic dalam pemerintahan. Sebelumnya, Luhut menyebut istilah itu saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

6 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Demokrat Bilang Prabowo Sedang Mendesain Struktur Kabinet, Sebut Ada Rencana Pemisahan Kementerian

7 jam lalu

Demokrat Bilang Prabowo Sedang Mendesain Struktur Kabinet, Sebut Ada Rencana Pemisahan Kementerian

Partai Demokrat sedang menyiapkan kadernya untuk menjadi menteri di kabinet Prabowo.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bentuk Presidential Club, Pengamat Sebut Ada Ketegangan dalam Transisi Kepemimpinan

8 jam lalu

Prabowo Bentuk Presidential Club, Pengamat Sebut Ada Ketegangan dalam Transisi Kepemimpinan

Pengamat politik menilai, gagasan Presidential Club Prabowo mungkin saja hasil dari melihat transisi kepemimpinan Indonesia yang seringkali ada ketegangan.

Baca Selengkapnya

Demokrat Wanti-wanti Jangan Ada Partai di Pemerintahan Prabowo tapi Terasa Oposisi

10 jam lalu

Demokrat Wanti-wanti Jangan Ada Partai di Pemerintahan Prabowo tapi Terasa Oposisi

Demokrat mewanti-wanti agar tak ada partai di pemerintahan rasa oposisi.

Baca Selengkapnya

Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

11 jam lalu

Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

Gerindra mengatakan Gelora tak tolak PKS gabung ke pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

12 jam lalu

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

PDIP menilai oposisi diperlukan dalam sistem pemerintahan.

Baca Selengkapnya