Situs Skandal Sandiaga, Bantahan Gerindra, dan Upaya Polda Metro

Rabu, 26 September 2018 01:20 WIB

Bakal calon wakil presiden Sandiaga Uno memberikan keterangan pers mengenai pandangan kondisi perekonomian bangsa saat ini di Rumah Kertanegara, Jakarta, 7 September 2018. Prabowo-Sandi bersama koalisi partai pengusungnya mengkritisi kondisi perekonomian bangsa saat ini pasca-melemahnya nilai tukar rupiah. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno mengatakan menyerahkan kepada tim soal situs yang berisi fitnah selingkuh yang dialamatkan kepada dirinya. Menurut mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini, fitnah tersebut bagian dari kampanye hitam.

"Masalah itu, kami serahkan pada tim yang menangani. Intinya semuanya adalah fitnah yang justru akan mengurangi dosa," kata Sandiaga di Kota Pekalongan, Jawa Tengah, Selasa, 25 September 2018.

Baca: Situs Skandal Sandiaga, Jokowi Minta Polisi Bertindak

Sandiaga yakin koalisi Indonesia Adil dan Makmur tetap komitmen untuk menolak aspek hoaks, SARA, kampanye hitam, dan politik uang. "Jadi, kami berkomitmen dan dipastikan pemilu nantinya bersih, jujur, dan transparan."

Anggota tim juru bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Andre Rosiade, mengatakan tudingan skandal itu merupakan kampanye hitam. Isu itu muncul karena performa Sandiaga dinilai cukup prima di beberapa daerah. "Ada pihak-pihak yang panik karena kerja Sandiaga itu bagus. Lihat saja dia diundang di mana-mana untuk datang," kata Andre kepada Tempo saat ditemui di Senayan, Jakarta, Selasa, 25 September 2018.

Calon wakil presiden nomor urut 2, Sandiaga Uno, berfoto sembari mengacungkan dua jari bersama warga di Pasar Wonodri, Semarang, Jawa Tengah, Senin, 24 September 2018. Sandiaga menyatakan dirinya bersama calon presiden Prabowo Subianto mempunyai dua visi utama, yakni menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok dan menciptakan lapangan kerja. ANTARA

Subdit IV Bidang Cyber Crime Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya mulai menyelidiki situs skandalsandiaga.com. Situs itu berisikan cerita seks yang membawa nama calon wakil presiden Sandiaga Salahuddin Uno.

"Pada prinsipnya polisi sudah tahu dan dari cyber crime sudah melakukan penyelidikan berkaitan dengan akun tersebut," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa, 25 September 2018.

Advertising
Advertising

Menurut Argo, polisi sedang menyelidiki akun yang tertera dalam situs itu dan sudah mengomunikasikan keberadaan laman ke Kementerian Komunikasi dan Informatika. "Kami komunikasi dengan Kemenkominfo untuk memblokir situs tersebut," ujar Argo.

Situs yang kemudian populer dengan skandal Sandiaga itu juga mencantumkan alamat redaksi di Jalan Petamburan Nomor 15, Jakarta Pusat. Hingga pukul 16.17 WIB, situs masih dapat diakses. Pantauan Tempo, artikel pertama dibuat pada 22 September 2018.

CHRISTY | ANTARA

Berita terkait

Alasan Golkar Buka Peluang Usung Irjen Ahmad Luthfi pada Pilkada Jateng

8 jam lalu

Alasan Golkar Buka Peluang Usung Irjen Ahmad Luthfi pada Pilkada Jateng

Golkar membuka peluang bagi tokoh di luar partai yang ingin maju pada Pilkada Jateng.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Kirimkan Surat Tilang E-TLE Melalui WhatsApp, Ini Alasannya

10 jam lalu

Polda Metro Jaya Kirimkan Surat Tilang E-TLE Melalui WhatsApp, Ini Alasannya

Dirlantas Polda Metro Jaya mengumumkan bahwa mulai sekarang, surat tilang akan dikirimkan melalui pesan WhatsApp (WA) dan SMS.

Baca Selengkapnya

Hujan Kritik, Wacana Tambah Pos Kementerian di Kabinet Prabowo

11 jam lalu

Hujan Kritik, Wacana Tambah Pos Kementerian di Kabinet Prabowo

Majalah Tempo melaporkan bahwa Prabowo berupaya membangun koalisi besar di pemerintahannya.

Baca Selengkapnya

Prabowo Tambah 40 Kementerian, Kata Pakar Hukum hingga Wapres Ma'ruf Amin

13 jam lalu

Prabowo Tambah 40 Kementerian, Kata Pakar Hukum hingga Wapres Ma'ruf Amin

Presiden terpilih Prabowo Subianto disebut berencana menambah jumlah kementerian di kabinetnya menjadi 40.

Baca Selengkapnya

Gerindra hingga PDIP Rencana Deklrasi Bakal Calon Wali Kota Depok Hari Ini

14 jam lalu

Gerindra hingga PDIP Rencana Deklrasi Bakal Calon Wali Kota Depok Hari Ini

Sejumlah partai yang dimotori Gerindra dan PDIP menggagas koalisi gemuk untuk memenangkan Pilkada Depok 2024.

Baca Selengkapnya

Pro-Kontra Soal Penambahan Nomenklatur Kementerian di Pemerintahan Prabowo

16 jam lalu

Pro-Kontra Soal Penambahan Nomenklatur Kementerian di Pemerintahan Prabowo

ICW khawatir wacana penambahan nomenklatur kementerian membuat kabinet Prabowo menjadi sangat gemuk.

Baca Selengkapnya

Kecam Kekerasan dan Diskriminasi Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang, YLBHI Desak Aparat Usut Tuntas dan Penuhi Hak Korban

23 jam lalu

Kecam Kekerasan dan Diskriminasi Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang, YLBHI Desak Aparat Usut Tuntas dan Penuhi Hak Korban

YLBHI dan LBH Jakarta mengecam diskriminasi dan kekerasan oleh kelompok intoleran kepada sejumlah Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang.

Baca Selengkapnya

Ragam Reaksi terhadap Deklarasi Ganjar Jadi Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

1 hari lalu

Ragam Reaksi terhadap Deklarasi Ganjar Jadi Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Pakar politik menilai deklarasi Ganjar yang akan jadi oposisi pemerintahan Prabowo-Gibran bisa saja mewakili sikap PDIP.

Baca Selengkapnya

Pakar Hukum Sebut Prabowo Bisa Langgar UU Jika Tambah Kementerian

1 hari lalu

Pakar Hukum Sebut Prabowo Bisa Langgar UU Jika Tambah Kementerian

Rencan Prabowo menambah jumlah kementerian dari 34 menjadi 40 akan melanggar Undang-Undang Kementerian Negara.

Baca Selengkapnya

Reaksi Gerindra Soal PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Reaksi Gerindra Soal PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo

Gerindra menyebut disiapkannya Eko Patrio jadi menteri menandakan Zulhas sudah berkomunikasi dengan Prabowo.

Baca Selengkapnya