Pemilih Mengambang dan Milenial Tak Goyah oleh Kampanye Tagar

Rabu, 12 September 2018 17:04 WIB

Dari kiri: Pengusaha Lius Sungkarisma, Ahmad Dhani, Sang Alang, dan Fadli Zon berfoto dalam konferensi pers Kontes Menyanyi #2019GantiPresiden di Jakarta, Jumat, 29 Juni 2018. Peserta akan dinilai Ahmad Dhani, Neno Warisman, Sang Alang, dan Fadli Zon.TEMPO/Nurdiansah

TEMPO.CO, Jakarta - Tagar-tagar bermuatan kampanye politik di media sosial tidak akan masif menggoyahkan pilihan pemilih mengambang dan generasi milenial dalam pemilihan presiden 2019. “Pemilih mengambang rata-rata tergolong pemilih yang rasional,” kata Direktur Eksekutif Indonesia New Media Watch Agus Sudibyo seusai diskusi Polemik Tagar di Tjikini Lima, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu, 12 September 2018.

Sedangkan milenial adalah pemilih yang kritis, yang akan memantapkan pilihannya dengan membuka banyak referensi.

Baca:
Tim Kampanye Jokowi - Ma'ruf: #2019GantiPresiden Tak Mendidik ...
Kubu Jokowi - Ma'ruf Segera Rampungkan Tim Kampanye Daerah ...

Menurut Agus, tagar hanya bakal membuat suasana kampanye di dunia maya lebih riuh. Ia tak khawatir ada pertarungan ramai soal tagar di media sosial, baik dari kubu pendukung calon presiden inkumben Jokowi - Ma'ruf Amin maupun dari kubu pendukung oposisi Prabowo - Sandiaga Uno.

Karakter pemilih mengambang dan milenial yang rasional ini biasanya akan membaca tagar dan isu-isu hoax, tapi mereka tak berhasrat menggunakannya sebagai referensi tunggal. Namun milenial akan lebih reaktif membuka macam-macam media, mulai media sosial hingga media televisi, koran, dan portal berita. Pemilih dalam kategori itu juga akan memilih calon berbasis fakta data yang ditampilkan di media.

Baca: Kepala Daerah Pro Jokowi - Ma'ruf Tidak Boleh ...

Meski begitu, bukan berarti pilihan pemilih mengambang tak bisa digoyahkan oleh kampanye. Agus mengatakan karakter pemilih yang rasional justru dapat dibelokkan dengan isu-isu yang menyangkut sentimen primordial. Hal itu terbukti terjadi saat pemilihan presiden Amerika Serikat, yang mempertarungkan Donald Trump dan Hillary Clinton.

"Lihat bagaimana Amerika yang sangat rasional itu dipecah-belah karena sentimen primordial dinaikkan di media masa," ucap Agus. Hal itu juga terbukti terjadi sewaktu pilkada DKI, beberapa waktu lalu.

Berita terkait

DPR Sebut Lembaga Kepresidenan Masuk Kajian Revisi UU Pemilu, Apa Alasannya?

1 hari lalu

DPR Sebut Lembaga Kepresidenan Masuk Kajian Revisi UU Pemilu, Apa Alasannya?

Komisi II DPR telah mengusulkan revisi UU Pemilu dan UU Pilkada sejak awal masa bakti 2019.

Baca Selengkapnya

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

2 hari lalu

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

Tim kampanye Joe Biden berkata mereka tidak akan berhenti menggunakan TikTok, meski DPR AS baru mengesahkan RUU yang mungkin melarang penggunaan media sosial itu.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Sebut Tak Akan Ada Pemilu Lagi Jika Ia Kalah

41 hari lalu

Donald Trump Sebut Tak Akan Ada Pemilu Lagi Jika Ia Kalah

Donald Trump memprediksi akhir dari pemilu di AS jika ia kalah dari Joe Biden pada November mendatang.

Baca Selengkapnya

Terbaru Sindir Speaker Masjid, Ini Deretan Kontroversi Gus Miftah

45 hari lalu

Terbaru Sindir Speaker Masjid, Ini Deretan Kontroversi Gus Miftah

Gus Miftah mengkritisi larangan pemerintah terkait penggunaan speaker masjid di bulan Ramadan.

Baca Selengkapnya

Bawaslu Temukan Pembagian Bahan Kampanye saat Pemungutan Suara Ulang di Kuala Lumpur

45 hari lalu

Bawaslu Temukan Pembagian Bahan Kampanye saat Pemungutan Suara Ulang di Kuala Lumpur

Bawaslu menemukan adanya kegiatan kampanye di TPS saat PSU di Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya

Anggota Bawaslu RI Beberkan Sejumlah Kejanggalan PSU di Kuala Lumpur

45 hari lalu

Anggota Bawaslu RI Beberkan Sejumlah Kejanggalan PSU di Kuala Lumpur

Pemungutan Suara Ulang di Kuala Lumpur, Malaysia, menorehkan sejumlah catatan dari Bawaslu RI. Anggota Bawaslu ini membeberkannya.

Baca Selengkapnya

Sederet Kontroversi Ratna Sarumpaet, Terbaru Keluar Pakai Mobil saat Perayaan Nyepi di Bali

46 hari lalu

Sederet Kontroversi Ratna Sarumpaet, Terbaru Keluar Pakai Mobil saat Perayaan Nyepi di Bali

Ratna Sarumpaet kembali menjadi perbincangan publik lantaran aksinya keluar rumah dengan mobil saat perayaan Nyepi di Bali.

Baca Selengkapnya

Generasi Z dan Milenial Terbanyak Terjerat Kredit Macet Pinjol, Apa Sebabnya?

46 hari lalu

Generasi Z dan Milenial Terbanyak Terjerat Kredit Macet Pinjol, Apa Sebabnya?

Ekonom Yusuf Wibisono angkat bicara soal akar masalah fundamental dari maraknya kredit macet Pinjol pada generasi muda.

Baca Selengkapnya

Heboh Dikira Mau Nikah Lagi, Marshanda Ternyata Kampanye Ini

52 hari lalu

Heboh Dikira Mau Nikah Lagi, Marshanda Ternyata Kampanye Ini

Aktris Marshanda membagikan unggahan ia mengenakan gaun biru, lengkap dengan buket cantik. Apa ia sedang menyebarkan undangan pernikahan?

Baca Selengkapnya

Mendag dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan Terbukti Langgar Administrasi Pemilu 2024, Ini Kronologi dan Sanksi Bawaslu

56 hari lalu

Mendag dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan Terbukti Langgar Administrasi Pemilu 2024, Ini Kronologi dan Sanksi Bawaslu

Mendag dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan terbukti melanggar administrasi pemilu terkait cuti kampanye. Lantas, bagaimana kronologi dan sanksi Bawaslu?

Baca Selengkapnya