Andi Arief Bicara Seni Tingkat Tinggi untuk Partai Kubu Prabowo

Reporter

Vindry Florentin

Editor

Amirullah

Selasa, 11 September 2018 14:20 WIB

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief seusai menghadiri perayaan hari jadi Partai Demokrat yang ke-17 dan ulang tahun Susilo Bambang Yudhoyono yang ke-69 di Jalan Mega Kuningan Timur VII, Jakarta Selatan, Ahad, 9 September 2019. TEMPO/Budiarti Utami Putri.

TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Demokrat Andi Arief mengatakan partainya harus melakukan seni tingkat tinggi dalam pemilihan umum kali ini. Begitu pula koalisi Prabowo Subianto-Sandiaga Uno lainnya, yaitu PAN dan PKS.

Baca: Kata Gerindra Soal Politik Dua Kaki Politikus Partai Demokrat

Andi menuturkan, seni tingkat tinggi diperlukan lantaran ketiga partai menghadapi tantangan yang berat. Sebabnya, mereka mengusung pasangan pemimpin yang keduanya berasal dari Partai Gerindra. Partai harus mencari dukungan untuk kader yang bukan dari partai sendiri dan berbagi elektabilitas.

Menurut Andi, koalisi Gerindra, Demokrat, PAN dan PKS harus mendiskusikan seni yang tinggi itu agar keuntungan elektoral bisa proporsional. "Kalau tidak dengan seni tinggi maka keuntungan elektabilitas akan masuk hanya ke Gerindra," kata Andi melalui akun Twitternya, @AndiArief__, Selasa, 11 September 2018.

Dia menuturkan, Gerindra harus berlapang dada dan tidak boleh egois dalam menghadapi langkah politik Demokrat, PAN, dan PKS. Menurut Andi, Gerindra sudah pasti mendapat elektabilitas tinggi. Sementara ketiga partai koalisinya masih harus bekerja keras agar bertahan di parlemen.

Advertising
Advertising

"Demokrat mungkin di zona aman. Tapi berdasarkan survei, posisi PAN dan PKS harus berjuang soal lolos PT (presidential threshold). Soal ini harus dibicarakan di koalisi," ujar Andi.

Baca: Bungkus Tiga Juta Suara, 4 Kader Demokrat Dikabarkan Pro Jokowi

Cuitan Andi Arief ini dilakukan di tengah sorotan politik dua kaki yang dilakukan Demokrat di Pilpres 2019. Demokrat menyatakan mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Namun Demokrat berencana memberikan dispensasi kepada DPD Demokrat di sejumlah provinsi yang mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin.

Salah satu kader yang mendukung lawan adalah Gubernur Papua Lukas Enembe. Demokrat menyatakan tak akan memberi sanksi lantaran mempertimbangkan pendapat mayoritas kader di Papua yang ingin mendukung Jokowi.

Berita terkait

Sengketa Pileg, KPU Tegaskan Tak Ada Pengalihan Suara Demokrat ke PKB di Dapil Jateng 5

54 menit lalu

Sengketa Pileg, KPU Tegaskan Tak Ada Pengalihan Suara Demokrat ke PKB di Dapil Jateng 5

Kuasa hukum KPU mengatakan, berdasarkan analisis hasil pemilihan, tidak ada penambahan suara sebagaimana yang dituduhkan Pemohon.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024 Kota Semarang: PKS dan Golkar Jajaki Koalisi, Demokrat Usung Yoyok Sukawi

4 jam lalu

Pilkada 2024 Kota Semarang: PKS dan Golkar Jajaki Koalisi, Demokrat Usung Yoyok Sukawi

PKS dan Golkar Kota Semarang jajaki koalisi untuk memenuhi syarat 20 persen kursi legislatif guna mengusung calon di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok dan Anies Digadang-gadang Maju Lagi, Demokrat Berharap Pilkada Jakarta Tidak Panas Seperti Dulu

6 jam lalu

Ahok dan Anies Digadang-gadang Maju Lagi, Demokrat Berharap Pilkada Jakarta Tidak Panas Seperti Dulu

Demokrat tidak mempermasalahkan majunya kembali Anies Baswedan maupun Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Reaksi Internal KIM atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

7 jam lalu

Reaksi Internal KIM atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Gerindra menyatakan Prabowo sudah mendiskusikan pembentukan presidential club sejak bertahun-tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Respons Kubu Prabowo-Gibran atas Pesan Luhut agar Tak Bawa Orang Toxic ke Pemerintahan

10 jam lalu

Respons Kubu Prabowo-Gibran atas Pesan Luhut agar Tak Bawa Orang Toxic ke Pemerintahan

Gibran mengaku tak tahu siapa yang dimaksud Luhut soal orang toxic yang jangan dibawa ke pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Gerindra Jajaki Koalisi dengan Parpol Lain di Pilkada Jawa Tengah, Ini Alasannya

18 jam lalu

Gerindra Jajaki Koalisi dengan Parpol Lain di Pilkada Jawa Tengah, Ini Alasannya

Gerindra sebelumnya sudah berkomunikasi dengan Demokrat untuk Pilkada Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Gerindra dan Demokrat Respons Luhut soal 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

1 hari lalu

Gerindra dan Demokrat Respons Luhut soal 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

Partai Demokrat dan Partai Gerindra respons begini soal Luhut yang meminta Prabowo untuk tidak membawa 'orang toxic' ke kabinetnya.

Baca Selengkapnya

KPU Bantah Gugatan Demokrat di Sengketa Pileg Banten: Perolehan Suara Versi Pemohon Tidak Benar

1 hari lalu

KPU Bantah Gugatan Demokrat di Sengketa Pileg Banten: Perolehan Suara Versi Pemohon Tidak Benar

KPU membantah gugatan Partai Demokrat pada perkara Nomor 183-01-14-16/PHPU.DPR-DPRD-XXII/2024 dalam sidang sengketa Pileg

Baca Selengkapnya

Sepakat dengan Luhut, Demokrat Tak Ingin 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

1 hari lalu

Sepakat dengan Luhut, Demokrat Tak Ingin 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

Partai Demokrat sepakat dengan pesan Luhut Binsar Pandjaitan kepada Presiden terpilih Prabowo untuk tidak membawa orang toxic ke kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Usulan Menteri di Kabinet Prabowo: PAN Siapkan Eko Patrio, Demokrat Utamakan AHY

1 hari lalu

Usulan Menteri di Kabinet Prabowo: PAN Siapkan Eko Patrio, Demokrat Utamakan AHY

Siapa yang bakal mengisi posisi menteri di kabinet Prabowo menjadi perhatian publik. PAN dan Demokrat masing-masing menyebut nama Eko Patrio dan AHY.

Baca Selengkapnya