Gerindra Anggap Wajar Perbedaan Dukungan Demokrat dengan Kadernya

Selasa, 11 September 2018 13:56 WIB

Presiden Joko Widodo atau Jokowi didampingi Gubernur NTB TGB Zainul Majdi mengunjungi pengungsian korban gempa bumi di Desa Madayin, Kecamatan Sambelia, Selong, Lombok Timur, NTB, Senin, 30 Juli 2018. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono menganggap wajar perbedaan pilihan politik antara partai dan kadernya di daerah seperti yang terjadi pada kasus Partai Demokrat. Menurut dia hal ini merupakan konsekuensi dari pemilihan legislatif dan pemilihan presiden yang digelar berbarengan.

Ia mengatakan fenomena serupa juga terjadi di koalisi Jokowi - Ma'ruf Amin. Dia mengatakan politikus Partai Golkar Fadel Muhammad yang menyatakan mendukung Prabowo, padahal partai beringin pendukung Jokowi. Partai Golkar bermain dua kaki? “Kan enggak, itu kan persoalan otonom masing-masing partai," ujar Ferry, di Jalan Daksa I Nomor 10, Jakarta Selatan, Senin malam, 10 September 2018.

Baca:
AHY: Kami Akan Fokus Memenangkan Partai Demokrat di Pemilu 2019
Politik Dua Kaki Demokrat Dianggap Terkait Karier Politik AHY

Menurut Ferry tak hanya Fadel politikus dari Golkar dan partai lainnya di kubu Jokowi yang mendukung Prabowo. Namun, dia menolak menyebut nama-nama lainnya. Saat ditanya apakah Aburizal Bakrie termasuk dalam daftar itu, Ferry pun tak menjawab tegas. Aburizal termasuk satu dari beberapa politikus senior Golkar yang ditemui oleh Sandiaga Uno. "Saya rasa Pak Fadel yang udah terang-terangan," kata Ferry. Namun koalisi Prabowo tidak serta merta mengatakan Partai Golkar mendukung Prabowo - Sandiaga.

Anggapan Demokrat bermain dua kaki, merebak seiring dengan wacana Demokrat mengizinkan beberapa ketua Dewan Pimpinan Daerah mendukung Joko Widodo dan Ma'ruf Amin. Padahal, Partai Demokrat secara resmi mengusung Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno pada pilpres 2019.

Advertising
Advertising

Baca: Kader Demokrat Boleh Dukung Jokowi, Ma'ruf Amin: Alhamdulillah

Ferry optimistis politik dua kaki ini tidak dilakukan Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Amanat Nasional, dua partai lain yang mengusung Prabowo - Sandiaga. Dia mengklaim kubu Prabowo relatif lebih solid ketimbang koalisi Jokowi.

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief membantah, partainya tak pernah memiliki sejarah berpolitik dua kaki. Dia menuding PKS dan PAN yang pernah memainkan politik dua kaki ini.

Simak: Sandiaga Yakin Partai Demokrat Tak Main Dua ...

Politik dua kaki PKS, kata Andi, terjadi semasa Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menjabat presiden. PKS sebagai partai kabinet justru melawan di Dewan Perwakilan Rakyat. Sedangkan PAN disebut bermain dua kaki dengan merapat ke koalisi pemerintahan Jokowi, padahal mengusung Prabowo dan kadernya sendiri, Hatta Rajasa, di pilpres 2014. "Demokrat tidak ada catatan, jangan khawatir," kata Andi melalui akun Twitternya, @AndiArief_ pada Senin, 10 September 2018.



Berita terkait

Sepakat dengan Luhut, Demokrat Tak Ingin 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

1 menit lalu

Sepakat dengan Luhut, Demokrat Tak Ingin 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

Partai Demokrat sepakat dengan pesan Luhut Binsar Pandjaitan kepada Presiden terpilih Prabowo untuk tidak membawa orang toxic ke kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Usulan Menteri di Kabinet Prabowo: PAN Siapkan Eko Patrio, Demokrat Utamakan AHY

3 jam lalu

Usulan Menteri di Kabinet Prabowo: PAN Siapkan Eko Patrio, Demokrat Utamakan AHY

Siapa yang bakal mengisi posisi menteri di kabinet Prabowo menjadi perhatian publik. PAN dan Demokrat masing-masing menyebut nama Eko Patrio dan AHY.

Baca Selengkapnya

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

4 jam lalu

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

Luhut menyebut istilah toxic saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang pemerintahan mendatang. Siapa yang dimaksud Luhut?

Baca Selengkapnya

Sikap PDIP dan Demokrat Soal Perlunya Oposisi di Pemerintahan Prabowo

5 jam lalu

Sikap PDIP dan Demokrat Soal Perlunya Oposisi di Pemerintahan Prabowo

Demokrat menilai perlu ada partai yang menjadi oposisi di pemerintahan baru agar terjadi mekanisme checks and balances.

Baca Selengkapnya

Gerindra Ungkap Ada Pihak Klaim Kerja Relawan Ingin Dapat Jabatan: Toxic yang Sesungguhnya

6 jam lalu

Gerindra Ungkap Ada Pihak Klaim Kerja Relawan Ingin Dapat Jabatan: Toxic yang Sesungguhnya

Kata Gerindra soal politik toksik.

Baca Selengkapnya

Peluang PKB Masuk Koalisi Prabowo, Muhaimin Iskandar: Tunggu Sampai Oktober

15 jam lalu

Peluang PKB Masuk Koalisi Prabowo, Muhaimin Iskandar: Tunggu Sampai Oktober

Muhaimin Iskandar bakal menentukan sikap partainya bergabung atau tidak dalam koalisi Prabowo pada Oktober mendatang.

Baca Selengkapnya

Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

19 jam lalu

Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

Politikus Gerindra mengatakan belum ada komunikasi langsung dari PKS untuk bergabung dengan koalisi Prabowo.

Baca Selengkapnya

Demokrat Bilang Prabowo Sedang Mendesain Struktur Kabinet, Sebut Ada Rencana Pemisahan Kementerian

1 hari lalu

Demokrat Bilang Prabowo Sedang Mendesain Struktur Kabinet, Sebut Ada Rencana Pemisahan Kementerian

Partai Demokrat sedang menyiapkan kadernya untuk menjadi menteri di kabinet Prabowo.

Baca Selengkapnya

Demokrat Wanti-wanti Jangan Ada Partai di Pemerintahan Prabowo tapi Terasa Oposisi

1 hari lalu

Demokrat Wanti-wanti Jangan Ada Partai di Pemerintahan Prabowo tapi Terasa Oposisi

Demokrat mewanti-wanti agar tak ada partai di pemerintahan rasa oposisi.

Baca Selengkapnya

Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

1 hari lalu

Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

Gerindra mengatakan Gelora tak tolak PKS gabung ke pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya