Survei Y-Publika, Elektabilitas Jokowi - Ma'ruf Amin Masih Tinggi

Senin, 3 September 2018 15:52 WIB

Presiden Jokowi bersama Ketua Umum MUI Ma'ruf Amin (kanan) dan Ketua MUI Bidang Pemberdayaan Ekonomi Umat Lukmanul Hakim bersiap melakukan peletakan batu pertama proyek pembangunan Menara MUI di Bambu Apus, Jakarta, Kamis, 26 Juli 2018. Pembangunan menara MUI ditargetkan akan rampung pada 2020. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

TEMPO.CO, Jakarta-Hasil survei Y-Publica memperlihatkan elektabilitas pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin ( Jokowi - Ma'ruf) mengungguli Prabowo Subianto-Sandiaga Uno (Prabowo - Sandiaga) dengan perolehan suara terpaut jauh. "Elektabilitas pasangan Jokowi - Ma'ruf Amin hampir dua kali lipat dari Prabowo - Sandiaga," kata Direktur Eksekutif Y-Publica Rudi Hartono di Bakoel Coffie, Jakarta, Senin, 3 September 2018.

Elektabilitas Jokowi - Ma'ruf mencapai 52,7 persen, adapun Prabowo - Sandiaga hanya 28,6 persen. Sebanyak 18,7 persen responden menyatakan belum memutuskan pilihan mereka di pemilu presiden 2019.

Baca: Survei Alvara: Selisih Elektabilitas Jokowi dan Prabowo Mengecil

Jokowi - Ma'ruf tercatat unggul di beberapa kategori pemilih. Dalam kategori pemilih Islam, sebanyak 54,6 persen di antaranya mendukung Jokowi - Ma'ruf, sedangkan Prabowo-Sandiaga didukung 29,3 persen responden.

Jokowi - Ma'ruf juga unggul di antara pemilih non-Islam meski suaranya menurun. Keduanya dipilih 49,2 persen. Di kategori ini Prabowo-Sandiaga mengalami peningkatan elektabilitas menjadi sebesar 39,7 persen.

Rudi menduga penurunan dukungan di pemilih non-Islam karena Ma'ruf Amin dinilai konservatif dan cenderung sektarian. Salah satunya menyarankan umat Islam untuk tidak mengucapkan selamat Natal serta sikapnya terhadap kasus mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Simak: Survei Alvara: Jokowi Kalahkan Elektabilitas Prabowo di Banten

Dalam kategori gender, sebanyak 51,2 persen pemilih perempuan mendukung Jokowi - Ma'ruf, sedangkan Prabowo-Sandiaga memperoleh 35,9 persen. Pemilih laki-laki pun lebih banyak mendukung Jokowi - Ma'ruf dengan total 50,5 persen, sementara lawannya hanya 29,8 persen.

Di kalangan pemilih milenial, Jokowi - Ma'ruf juga unggul 47,4 persen dibandingkan Prabowo-Sandiaga yang hanya 28,9 persen. Namun jumlah pemilih milenial yang tidak menjawab dan merahasiakan pilihannya cukup tinggi, yaitu 23,9 persen.

Di kalangan non-milenial atau pemilih berusia 35 tahun ke atas, Jokowi - Ma'ruf juga unggul dengan 52,1 persen, sedangkan Prabowo-Sandiaga 34,8 persen. Pemilih yang belum memutuskan sebanyak 13,1 persen.

Lihat: Survei LSI: Jokowi Unggul di Kalangan Pemilih Muslim

Survei Y-Publica menggunakan metode kuantitatif dengan 1.200 responden yang dipilih secara acak bertingkat (multistage random sampling). Mereka mewakili 120 desa dari 34 provinsi di Indonesia.

Survey dilakukan melalui wawancara tatap muka. Responden terpilih disurvei menggunakan kuisioner. Pengambilan data dilakukan pada 13-23 Agustus 2018. Margin of error survei ini sebesar 2,98 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Berita terkait

Survei Pilwalkot Bogor 2024: Elektabilitas Sekpri Iriana Jokowi Buntuti Petahana Dedie A Rachim

2 hari lalu

Survei Pilwalkot Bogor 2024: Elektabilitas Sekpri Iriana Jokowi Buntuti Petahana Dedie A Rachim

Ada sejumlah tokoh yang didagang mau dalam Pilwalkot Bogor 2024, termasuk Sekpri Iriana Jokowi dan eks Wakil Wali Kota Bogor.

Baca Selengkapnya

Alasan Golkar Terapkan Survei Tiga Lapis untuk Usung Calon di Pilkada 2024

3 hari lalu

Alasan Golkar Terapkan Survei Tiga Lapis untuk Usung Calon di Pilkada 2024

Partai Golkar menerapkan aturan ketat bagi para kandidat yang akan diusung sebagai calon kepala daerah dalam kontestasi Pilkada 2024

Baca Selengkapnya

Google Form, Apa Saja Fungsinya?

11 hari lalu

Google Form, Apa Saja Fungsinya?

Google Form platform online yang memungkinkan pengguna untuk membuat formulir, survei, kuis, dan polling

Baca Selengkapnya

Fakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal

11 hari lalu

Fakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal

Kapuspen TNI Mayjen Nugraha Gumilar mengatakan tentara Amerika tersebut ditemukan sudah dalam keadaan meninggal di hutan Karawang.

Baca Selengkapnya

KPK Tak Dipercayai Publik, IM57: Sudah Direncanakan untuk Pembubaran

13 hari lalu

KPK Tak Dipercayai Publik, IM57: Sudah Direncanakan untuk Pembubaran

IM57+ Insitute merespon temuan survei Indikator Politik Indonesia soal kepercayaan publik kepada KPK. KPK, lembaga paling tidak dipercaya publik.

Baca Selengkapnya

Survei Indikator: 55,1 Persen Pendukung PDIP Tidak Setuju PSU Tanpa Prabowo-Gibran

13 hari lalu

Survei Indikator: 55,1 Persen Pendukung PDIP Tidak Setuju PSU Tanpa Prabowo-Gibran

Sebanyak 55,1 persen pendukung PDIP tidak setuju dengan PSU tanpa Prabowo-Gibran. Begini rinciannya.

Baca Selengkapnya

Terkini: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga Senin, Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah

13 hari lalu

Terkini: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga Senin, Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah

Penutupan Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara diperpanjang hingga Senin, 22 April 2024 akibat erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Survei LSI: Kepercayaan ke MK Naik Jadi 73 Persen Efek Sidang Sengketa Pilpres

16 hari lalu

Survei LSI: Kepercayaan ke MK Naik Jadi 73 Persen Efek Sidang Sengketa Pilpres

Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan, menyebut hasil survei menunjukkan MK mengalami tren peningkatan efek sidang sengketa hasil pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pilkada disebut Permainan Pencitraan, Pengamat: Perlu Dorong Popularitas Kandidat

16 hari lalu

Pilkada disebut Permainan Pencitraan, Pengamat: Perlu Dorong Popularitas Kandidat

Menurut Pakar Politik Ujang Komarudin, hal terpenting dalam pilkada adalah elektabilitas para kandidat.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Kecanggihan Rudal dan Drone Iran hingga Warga Israel Ogah Balas Iran

17 hari lalu

Top 3 Dunia: Kecanggihan Rudal dan Drone Iran hingga Warga Israel Ogah Balas Iran

Berita Top 3 Dunia pada Rabu 17 April 2024 diawali oleh kabar kecanggihan drone dan rudal Iran yang mampu lewati dua negara sebelum tiba di Israel

Baca Selengkapnya