Prabowo Kritik Pemerintah, Hasto: Lihat Saja Rekam Jejaknya

Reporter

Syafiul Hadi

Editor

Juli Hantoro

Sabtu, 18 Agustus 2018 09:00 WIB

(Dari kanan ke kiri) Sekjen Partai NasDem Johnny G. Plate, Sekjen Partai Golkar Lodewijk Friedrich Paulus, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, Sekjen PPP Arsul Sani, Sekjen PSI Raja Juli Antoni, dan Sekjen Perindo Ahmad Rofiq, bertemu untuk membahas struktur tim kemenangan calon presiden Joko Widodo di Gedung Joang, Jakarta Pusat, Sabtu, 4 Agustus 2018. TEMPO/Syafiul Hadi

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan bakal capres Prabowo Subianto memang banyak mengkritik pemerintah sebagai oposisi. "Pak Prabowo banyak mengkritik karena jurus itu yang bisa dilakukan," ujar Hasto di DPP PDIP Lenteng Agung, Jakarta, Jumat, 17 Agustus 2018.

Baca juga: Prabowo Terima "The Star of Soekarno"

Meski Prabowo sering mengkritik pemerintah, kata Hasto, rekam jejak masa lalu Ketua Umum Partai Gerindra ini dapat dipertanyakan rakyat. Menurut dia, selama ini sejarah menunjukkan rekam jejak Prabowo yang kurang baik. "Rekam jejak dalam memimpin korporasi, itu aja banyak masalah," katanya.

Hasto melanjutkan banyak rekam jejak Prabowo lain yang juga dapat dilihat rakyat. Dia mengatakan rakyat dapat menilai sendiri bagaimana sepak terjang Prabowo dahulu. "Rekam jejak dalam keluarga beliau, rekam jejak dalam karier politik beliau, itu semua terbuka secara transparan, dan rakyat yang menilai," ucapnya.

Hasto juga mempertanyakan apakah seorang pemimpin layak menjadi pemimpin nasional ketika diwarnai politik uang. Selain itu, kata dia, dalam pemilu ini rakyat harus memilih pemimpin yang tak mempunyai beban sejarah masa lalu. "Yang tak punya tradisi yang berlawanan dengan kemanusiaan itu sendiri, yang bersih, dan tidak memperjuangkan keluarganya sebagai upaya untuk mendapatkan kepentingan sesaat," kata dia.

Advertising
Advertising

Baca juga: PDIP Sebut Pertemuan JK dan Prabowo Tak Perlu Dipolitisir

Sebelumnya, sindiran Hasto mengenai politik uang ini diduga terkait dugaan mahar politik oleh cawapres Sandiaga Uno yang mencuat lewat cuitan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief di Twitter.

Andi menuding Sandiaga menjanjikan masing-masing Rp 500 miliar kepada Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Amanat Nasional (PAN). Andi menyebut Sandi memberikan uang itu agar kedua partai membolehkannya maju sebagai cawapres Prabowo.

Berita terkait

Beda Sikap Soal Wacana Penambahan Jumlah Kementerian di Kabinet Prabowo

28 menit lalu

Beda Sikap Soal Wacana Penambahan Jumlah Kementerian di Kabinet Prabowo

Wacana penambahan jumlah kementerian di kabinet Prabowo perlu kajian ilmiah.

Baca Selengkapnya

Rencana Penambahan Jumlah Kementerian Kabinet Prabowo Masih Terus Digodok

2 jam lalu

Rencana Penambahan Jumlah Kementerian Kabinet Prabowo Masih Terus Digodok

Prabowo berencana menambah jumlah pos kementerian di kabinetnya, mengingat gemuknya koalisi partai pendukung.

Baca Selengkapnya

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

2 jam lalu

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

Prabowo diharapkan tidak terjebak dalam politik merangkul yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Bappenas Sebut Makan Siang Gratis akan Disalurkan 3-5 Kali Tiap Pekan

2 jam lalu

Bappenas Sebut Makan Siang Gratis akan Disalurkan 3-5 Kali Tiap Pekan

Mulai berjalan 2025, Bappenas perkirakan program makan siang gratis akan disalurkan sebanyak 3-5 kali dalam seminggu

Baca Selengkapnya

Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

3 jam lalu

Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

Jokowi mengumpulkan menteri dan kepala lembaga negara di Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu siang. Bahan soal anggaran operasi khusus Papua.

Baca Selengkapnya

Pilkada Jawa Timur, Figur Khofifah Menguat di Internal PDIP

9 jam lalu

Pilkada Jawa Timur, Figur Khofifah Menguat di Internal PDIP

PDIP masih melakukan penjaringan calon yang akan diusung dalam Pemilihan Kepada Daerah atau Pilkada Jawa Timur 2024.

Baca Selengkapnya

Kata Pakar Soal Kaitan Keputusan Ganjar Jadi Oposisi dengan Sikap PDIP

9 jam lalu

Kata Pakar Soal Kaitan Keputusan Ganjar Jadi Oposisi dengan Sikap PDIP

Pakar menilai sikap oposisi Ganjar akan bermakna bila PDIP juga mengambil jalan yang sama.

Baca Selengkapnya

Ganjar Putuskan Jadi Oposisi, Guntur Romli: Itu Suasana Kebatinan di PDIP

10 jam lalu

Ganjar Putuskan Jadi Oposisi, Guntur Romli: Itu Suasana Kebatinan di PDIP

Politikus PDIP, Guntur Romli, mengatakan pilihan Ganjar Pranowo yang mutuskan jadi oposisi pemerintahan Prabowo bukan sikap resmi partainya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tak Masalah Fotonya Dicopot di Kantor PDIP Daerah

10 jam lalu

Jokowi Tak Masalah Fotonya Dicopot di Kantor PDIP Daerah

Jokowi menganggap bingkai foto presiden yang tidak terpasang cuma sekadar foto.

Baca Selengkapnya

Gibran Ungkap Adanya Pembahasan Soal Kementerian Makan Siang Gratis

10 jam lalu

Gibran Ungkap Adanya Pembahasan Soal Kementerian Makan Siang Gratis

Gibran mengungkapkan bahwa pihaknya sempat membahas soal adanya kementerian yang mengurus makan siang gratis.

Baca Selengkapnya