5 Masalah Bangsa Versi Prabowo Jelang Penyusunan Visi Misi Capres

Reporter

Taufiq Siddiq

Editor

Amirullah

Selasa, 7 Agustus 2018 06:13 WIB

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berjabat tangan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto setelah memberikan keterangan pers atas pertemuan tertutup keduanya di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta, Senin, 30 Juli 2018. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto tengah menyusun visi misinya untuk maju dalam pemilihan presiden 2019. Visi misi tersebut saat ini masih dalam pembahasan para sekretaris jenderal partai koalisi Prabowo.

Baca: AHY Sebut Prabowo Adalah Sosok yang Tegas dan Hebat

Ketua DPP Partai Demokrat Jansen Sitindaon mengatakan salah satu pertimbangan dalam perumusan visi misi tersebut adalah permasalahan negara dalam empat tahun terakhir.

Prabowo dalam beberapa kesempatan pidatonya sering kesal terhadap permasalahan yang masih melanda nageri ini. Berikut lima permasalahan bangsa yang pernah diungkapkan Prabowo.

1. Indonesia Bubar 2030
Prabowo mengatakan Indonesia mungkin bubar pada 2030 jika mengacu kepada buku fiksi ilmiah berjudul Ghost Fleet: A Novel of the Next World War karya PW Singer and August Cole. Pernyataan tersebut dilantangkan Prabowo dalam Pidatonya kepada kader Partai Gerindra.

Advertising
Advertising

Baca: Gerindra Telaten Menunggu Hasil Rakornas PAN Demi Koalisi Prabowo

Prabowo menilai Indonesia mungkin bubar lantaran elite Indonesia saat ini tak peduli meski 80 persen tanah di Indonesia dikuasai oleh satu persen rakyat. Mereka juga dinilai abai saat sebagian besar kekayaan Indonesia diambil ke luar negeri.

<!--more-->

2. Utang Luar Negeri
Menurut Prabowo Subianto ketimpangan ekonomi dan tingginya utang luar negeri sudah berada di tingkat mengkhawatirkan. Prabowo memaparkan data dari sejumlah lembaga internasional, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), terkait dengan posisi Indonesia dari 200 negara di dunia.

Baca: Soal Cawapres Prabowo, Gerindra: Namanya Orang Indonesia

Dari sisi utang, Prabowo merujuk pada data Bloomberg serta data lembaga pemeringkat Moody’s, yang menyebutkan Indonesia merupakan negara paling berisiko dari sisi utang di Asia bersama India.

Prabowo menyebut total utang Indonesia. Jika utang pemerintah, badan usaha milik negara, dan swasta digabung, jumlahnya mencapai Rp 9 triliun, meski utang pemerintah hanya sekitar Rp 4.000 triliun.

<!--more-->

3. Antek Asing
Prabowo menilai Indonesia sekarang sedang berada dalam masa kritis dari segi kedaulatan ekonomi dan politik. Ia mengambil istilah state capture untuk menggambarkan Indonesia yang saat ini sedang dikuasai asing dan swasta. Sumber ekonomi lepas kendali dari penguasaan bangsa Indonesia.

Baca: Gerindra: Kami Tak Pernah Membenci Jokowi

Prabowo mengatakan, kurang dari satu persen bangsa Indonesia yang menikmati kekayaan negara. Bahkan kata dia, tidak lebih dari 300 keluarga dari 250 juta orang yang menikmati kekayaan bangsa Indonesia.

Prabowo berpesan kepada kadernya untuk tetap tegar dan teguh dalam menghadapi tantangan. Ia mengatakan Gerindra sedang menghadapi tantangan yang berat dalam membela kedaulatan bangsa. “Yang kuat yang menang. Kalau kita lengah, lemah, dan malas, kita akan menjadi budak, jadi kacung,” kata dia.

<!--more-->

4. Politik Uang
Menurut Prabowo, politik uang saat menjelang Pilkada masih marak. Dalam sebuah video diunggah di akun Facebook miliknya pada Kamis, 21 Juni 2018, dia menyampaikan anjuran masyarakat untuk menerima uang suap .

Baca: Jokowi - Mahfud MD Vs Prabowo - AHY Diprediksi Bakal Berimbang

Dia beralasan, sembako atau uang suap itu pada dasarnya merupakan hak rakyat. Prabowo meyakini uang yang digunakan untuk menyuap itu merupakan uang haram yang berasal dari rakyat Indonesia pula.

Kendati menganjurkan masyarakat menerima suap, Prabowo mengimbau masyarakat tak terpengaruh dalam memilih kandidat. Prabowo juga mengatakan, dia dan partainya tak bisa menyuap lantaran tak punya uang.

<!--more-->

5 Soal ketimpangan ekonomi

Prabowo menilai ketimpangan ekonomi yang terjadi di Indonesia sudah mencapai level yang mengkhawatirkan. Berdasarkan data yang ia miliki, rasio Gini Indonesia saat ini mencapai angka 45.

Baca: Demokrat: Koalisi Sepakat Keputusan Cawapres Terserah Prabowo

"Artinya, satu persen penduduk Indonesia menguasai 45 persen kekayaan bangsa Indonesia," ujar dia selepas bertemu Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Zulkifli Hasan, Senin, 26 Juni 2018.

Selain itu, berdasarkan data Oxfam dan Internatonal NGO Forum on Indonesia Development (INFID), Prabowo mengatakan aset empat orang terkaya di tanah air bisa setara dengan kekayaan seratus juta orang miskin. Belum lagi, Prabowo menyoroti tanah di Indonesia yang hampir sekitar 80 persennya dikuasai oleh satu persen penduduk Indonesia.

Prabowo menilai kondisi itu sangat tidak sehat mengingat Indonesia memiliki kekayaan komoditas yang melimpah dibanding sejumlah negara Asia lain.

Berita terkait

Ganjar Putuskan Jadi Oposisi, Guntur Romli: Itu Suasana Kebatinan di PDIP

5 jam lalu

Ganjar Putuskan Jadi Oposisi, Guntur Romli: Itu Suasana Kebatinan di PDIP

Politikus PDIP, Guntur Romli, mengatakan pilihan Ganjar Pranowo yang mutuskan jadi oposisi pemerintahan Prabowo bukan sikap resmi partainya.

Baca Selengkapnya

Gibran Ungkap Adanya Pembahasan Soal Kementerian Makan Siang Gratis

6 jam lalu

Gibran Ungkap Adanya Pembahasan Soal Kementerian Makan Siang Gratis

Gibran mengungkapkan bahwa pihaknya sempat membahas soal adanya kementerian yang mengurus makan siang gratis.

Baca Selengkapnya

Bappenas Sebut Program Makan Siang Gratis Dijalankan Tahun Depan, Bujet Rp 20 Ribuan per Anak

6 jam lalu

Bappenas Sebut Program Makan Siang Gratis Dijalankan Tahun Depan, Bujet Rp 20 Ribuan per Anak

Deputi Bappenas memastikan program makan siang gratis akan mulai berjalan mulai tahun 2025 dengan bujet Rp 20 ribuan per anak.

Baca Selengkapnya

Kadin Sebut Swasembada Air Harus jadi Program Utama Pemerintah: Ada di Visi Misi Prabowo-Gibran

6 jam lalu

Kadin Sebut Swasembada Air Harus jadi Program Utama Pemerintah: Ada di Visi Misi Prabowo-Gibran

Waketum Kadin Indonesia Bidang Perindustrian, Bobby Gafur Umar, menyebut bahwa ketersediaan air harus jadi perhatian pemerintah.

Baca Selengkapnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang Toxic, Pengamat Sebut Kontra dengan Narasi Rekonsiliasi

6 jam lalu

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang Toxic, Pengamat Sebut Kontra dengan Narasi Rekonsiliasi

Pernyataan Luhut disebut kontra dengan narasi rekonsiliasi dan gotong royong membangun Indonesia yang terus digaungkan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Jokowi akan Minta Prabowo Garap 78 Ribu Hektare Tambak Mangkrak Senilai Rp 13 Triliun

7 jam lalu

Jokowi akan Minta Prabowo Garap 78 Ribu Hektare Tambak Mangkrak Senilai Rp 13 Triliun

Presiden Jokowi akan meminta Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk menggarap tambak mangkrak di Pantura sekitar 78.000 hektare.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Presidential Club Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung, Ini Alasannya

7 jam lalu

Pakar Sebut Presidential Club Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung, Ini Alasannya

Menurut pakar, Prabowo lebih baik menggunakan Wantimpres ketimbang menghidupkan kembali Dewan Pertimbangan Agung.

Baca Selengkapnya

Hujan Kritik, Wacana Tambah Pos Kementerian di Kabinet Prabowo

7 jam lalu

Hujan Kritik, Wacana Tambah Pos Kementerian di Kabinet Prabowo

Majalah Tempo melaporkan bahwa Prabowo berupaya membangun koalisi besar di pemerintahannya.

Baca Selengkapnya

Publik Menunggu Susunan Kabinet Prabowo-Gibran, Begini Aturan Pembentukan Kabinet?

7 jam lalu

Publik Menunggu Susunan Kabinet Prabowo-Gibran, Begini Aturan Pembentukan Kabinet?

Masyarakat menunggu bentukan kabinet Prabowo-Gibran. Bagaimana aturan pembentukan dan di pasal mana menteri tak boleh rangkap jabatan?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut 26 Menteri Cukup dalam Kabinet: Banyak Kementerian Saling Tabrak

8 jam lalu

Pakar Sebut 26 Menteri Cukup dalam Kabinet: Banyak Kementerian Saling Tabrak

Dalam Kajian Pusat Studi Konstitusi Unand, Feri Amsari menyatakan Indonesia hanya membutuhkan 26 menteri.

Baca Selengkapnya