(Dari kanan ke kiri) Sekjen Partai NasDem Johnny G. Plate, Sekjen Partai Golkar Lodewijk Friedrich Paulus, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, Sekjen PPP Arsul Sani, Sekjen PSI Raja Juli Antoni, dan Sekjen Perindo Ahmad Rofiq, bertemu untuk membahas struktur tim kemenangan calon presiden Joko Widodo di Gedung Joang, Jakarta Pusat, Sabtu, 4 Agustus 2018. TEMPO/Syafiul Hadi
TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan, deklarasi pasangan calon presiden dan calon wakil presiden kubu Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan digelar di Jakarta menjelang batas akhir pendaftaran pilpres 2019.
"Deklarasi pasangan capres-cawapres mau tidak mau itu bertempat di Jakarta karena mendekati pendaftaran ke KPU," ujar Hasto Kristiyanto di Hotel Mercure Ancol, Jakarta pada Ahad, 5 Agustus 2018.
Hasto menjelaskan, sebelum deklarasi, awal pekan ini akan ada pertemuan intensif antar partai pendukung Jokowi. "Senin ini akan ada pertemuan sekjen kembali, Selasa ada pertemuan intens mengkonsultasikan rencana pendaftaran, persiapan administratif. Rabu dan Kamis juga kami lakukan konsultasi," ujar Hasto. "Soal waktu pendaftaran ke KPU, menunggu arahan presiden".
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy membocorkan, Jokowi akan mendaftarkan diri sebagai calon presiden pada hari terakhir pendaftaran pemilihan presiden, yaitu pada Jumat, 10 Agustus 2018. “Beliau akan mendaftar tanggal 10 Agustus 2018,” ujar Romy kepada Tempo pada Jumat, 3 Agustus 2018.
Mengenai cawapres, kata Romy, Jokowi akan mengumumkannya paling cepat pada 9 Agustus 2018. Adapun Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan membuka pendaftaranpilpres pada 4 Agustus 2018 dan berakhir pada 10 Agustus 2018.
Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno mengatakan pengumuman cawapres di menit-menit terakhir merupakan bagian dari strategi politik Jokowi. “Ini bagian dari dinamika politik dan evolusi strategi,” ujar Hendrawan saat dihubungi Tempo pada Jumat lalu.