JK: Ada yang Anggap Uji Materi Jabatan Cawapres Tidak Reformis

Reporter

Vindry Florentin

Editor

Amirullah

Jumat, 3 Agustus 2018 07:19 WIB

Presiden Jokowi (dua dari kiri) bersama Ibu Iriana Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (kiri) bersama Ibu Mufidah Kalla tiba di RSPAD Gatot Soebroto, Kamis, Jakarta, 19 Juli 2018. Mereka berada di ruang perawatan SBY selama 15 menit. Laily Rachev/Biro Pers Setpres

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK mengajukan diri sebagai pihak terkait dalam uji materi masa jabatan presiden dan wakil presiden di Makhamah Konstitusi (MK). Dia mengatakan, banyak pihak menganggap langkahnya tidak reformis.

Baca: Dukung Jokowi di Pilpres 2019, JK: Masa Teman Tak Didukung

JK mengatakan, keterlibatannya bertujuan untuk mengklarifikasi aturan yang berlaku. Dia memilih bertanya kepada MK agar para hakim bisa memberikan jawaban secara demokratis.

"MK memberikan kepada setiap warga negara yang berkepentingan untuk mempertanyakan undang-undang itu apa sesuai dengan konstitusi atau enggak," ujarnya di Hotel Aryaduta, Jakarta, Kamis, 2 Agustus 2018. Pasalnya MK merupakan salah satu produk reformasi.

JK mengajukan diri sebagai pihak terkait dalam uji materi masa jabatan presiden dan wakil presiden yang diajukan Partai Persatuan Indonesia (Perindo). Mereka meminta penafsiran MK, apakah presiden dan wakil presiden bisa menjabat lebih dari dua periode jika tak berturut-turut.

Gugatan ini akan menentukan langkah JK di Pilpres 2019. JK banyak diminta untuk mencalonkan diri menjadi calon wakil presiden lagi, termasuk oleh Presiden Joko Widodo sendiri. Namun dia sudah dua kali menjabat sebagai wakil presiden meski tidak berturut-turut.

Berdasarkan pendapat sejumlah pihak, JK seharusnya bisa kembali maju. UUD 1945 dan undang-undang turunannya disebut tidak menjelaskan secara gamblang aturan dua periode.

Baca: Soal Politik Identitas, JK: Tak Separah yang Dikatakan

JK menyatakan putusan MK akan mendasari langkahnya di Pilpres mendatang. "Apakah maju atau tidak, memang sangat tergantung keputusan MK yang tidak tahu kapan," katanya.

Menurut JK, keputusan untuk maju lagi sebagai calon wakil presiden juga akan bergantung kepada Presiden Joko Widodo. "Itu pun sangat tergantung dari Pak Jokowi, gimana penilaian akhirnya akibat situasi yang seperti ini," ujar dia.

Berita terkait

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

7 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

9 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Sengketa Pilpres atau PHPU 2019, Putusan MK Tolak Seluruh Permohonan Prabowo - Sandiaga Uno

10 hari lalu

Kilas Balik Sengketa Pilpres atau PHPU 2019, Putusan MK Tolak Seluruh Permohonan Prabowo - Sandiaga Uno

Sengketa Pilpres 2024 tengah dibacakan MK. Pada PHPU 2019, putusan MK menolak seluruh permohonan Prabowo - Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

11 hari lalu

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

11 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Putusan Sengketa Pilpres 2014 dan 2019

11 hari lalu

Kilas Balik Putusan Sengketa Pilpres 2014 dan 2019

MK akan membacakan putusan sengketa Pilpres 2024 pada Senin, 22 April 2024. Seperti apa putusan MK terkait sengketa Pilpres 2014 dan 2019?

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

22 hari lalu

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.

Baca Selengkapnya

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

22 hari lalu

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

Jusuf Kalla menilai positif kunjungan Roeslan Roeslani ke rumah Megawati Soekarnoputri. Soal rekonsiliasi nasional, ia menilai ada banyak waktu lain.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

22 hari lalu

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

Anies Baswedan bersamuh dengan Jusuf Kalla pada hari pertama Lebaran. Mengaku tak bicara soal politik.

Baca Selengkapnya

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

23 hari lalu

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) akan merayakan hari raya Idul Fitri 1445 H atau 2024 M di Jakarta. Rencananya, JK juga akan menerima kunjungan para kolega di kediaman pribadinya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya