Pertemuan SBY - Prabowo Hari Ini, Sandiaga Uno: Matangkan Koalisi

Senin, 30 Juli 2018 07:07 WIB

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY menyapa awak media saat menyambut kedatangan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebelum menggelar pertemuan tertutup di kediaman SBY, Jakarta, Selasa, 24 Juli 2018. Sebelumnya, Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria mengungkapkan, keduanya akan membahas kondisi bangsa saat ini dan masa depan, rencana koalisi, serta opsi cawapres yang akan mendampingi Prabowo. TEMPO/Budiarti Utami Putri

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Tim Pemenangan Pemilihan Presiden atau Pilpres 2019 Partai Gerindra Sandiaga Uno mengatakan agenda pertemuan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dengan Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY hari ini adalah untuk mematangkan koalisi. "Sudah di tahap pemantapan," katanya, Ahad malam, 29 Juli 2018.

Baca: Langkah SBY Tentukan Koalisi Prabowo

Jika menggunakan ukuran 1-10, kata Sandiaga, koalisi sudah hampir sempurna. Namun Sandiaga Uno menuturkan belum ada pembahasan mengenai nama calon wakil presiden (cawapres) dari koalisi. Menurut Sandiaga, Gerindra akan mematangkan koalisi lebih dulu sebelum membicarakan nama cawapres.

Sandiaga Uno menyebutkan, sejauh ini, Gerindra masih konsisten mengusung Prabowo sebagai capres dalam pilpres 2019. Menurut dia, pernyataan Prabowo yang mengatakan siap tidak maju dalam pilpres 2019 jika ada calon yang lebih baik hanyalah bentuk ucapan seorang negarawan. Sandiaga berujar Prabowo hanya ingin menegaskan bahwa dia tidak ambisius menjadi presiden.

Simak juga: SBY Bakal Bertemu Presiden PKS Hari ini, Apa Saja yang Akan Dibahas?

Advertising
Advertising

Ketua Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Demokrat Ferdinand Hutahaean mengatakan tim kecil Demokrat juga sedang mematangkan koalisi. "Hasil kerja tersebut dilaporkan ke partai masing-masing malam ini. Di Demokrat ke majelis tinggi dan di Gerindra kepada dewan pembina," ujarnya.

Sinyal masuknya Demokrat ke koalisi Gerindra sudah tampak sejak pertemuan SBY dengan Prabowo di rumah Ketua Umum Demokrat itu pada Selasa pekan lalu. Saat itu, Prabowo mengatakan Gerindra dan Demokrat sudah sejalan, hanya tinggal mematangkan beberapa hal teknis.

Baca juga: Hidayat Nur Wahid Tidak Sarankan AHY Jadi Cawapres

Keesokan harinya, sinyal koalisi menguat setelah Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan bertandang ke rumah SBY. Seusai pertemuan itu, SBY curhat ke wartawan, yang telah menunggu mereka. “Saya harus jujur, hubungan saya dengan Ibu Megawati belum pulih. Masih ada jarak," ucap SBY.

Simak: Demokrat Sebut SBY Tidak Baper Soal Hubungannya dengan Megawati

Selain mengenai hubungannya dengan Megawati, SBY mengatakan peluangnya untuk berkoalisi dengan Joko Widodo atau Jokowi sudah tertutup. SBY menuturkan salah satu penyebabnya adalah partai koalisi Jokowi, yang sudah lebih dulu bergabung, seakan enggan dengan Demokrat. “Sungguh pun saya merasakan ketulusan Pak Jokowi mengajak Demokrat. Tapi memang tidak terbuka jalan bagi Demokrat bergabung dengan koalisi Jokowi," tuturnya. "Mungkin Tuhan belum menakdirkan hubungan kami."

Berita terkait

Demokrat Wanti-wanti Jangan Ada Partai di Pemerintahan Prabowo tapi Terasa Oposisi

38 menit lalu

Demokrat Wanti-wanti Jangan Ada Partai di Pemerintahan Prabowo tapi Terasa Oposisi

Demokrat mewanti-wanti agar tak ada partai di pemerintahan rasa oposisi.

Baca Selengkapnya

Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

1 jam lalu

Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

Gerindra mengatakan Gelora tak tolak PKS gabung ke pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

1 jam lalu

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

PDIP menilai oposisi diperlukan dalam sistem pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

11 jam lalu

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

Politikus Senior PDIP, Andreas Hugo Pareira, merespons soal keinginan Prabowo Subianto yang membentuk presidential club atau klub kepresidenan.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

12 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

12 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

13 jam lalu

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

Partai Demokrat menyoroti mimpi SBY setahun lalu yang serupa dengan keinginan Prabowo membuat presidential club.

Baca Selengkapnya

NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

16 jam lalu

NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

Zulhas menganggap dukungan dari NasDem dan PKB ke Prabowo sebagai sesuatu yang biasa saja. Ia mengimbau masyarakat tak baper.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

17 jam lalu

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

Politikus Demokrat anggap gagasan Prabowo Subianto yang ingin membentuk Presidential Club sebagai politik tingkat tinggi.

Baca Selengkapnya

Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

17 jam lalu

Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

Ni'matul Huda, menilai pernyataan hakim MK Arsul Sani soal dalil politisasi bansos tak dapat dibuktikan tak bisa diterima.

Baca Selengkapnya