Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menjawab pertanyaan media sebelum menjalani pemeriksaan lanjutan di Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa, 17 Juli 2018. Fahri melaporkan Presiden PKS Sohibul Iman atas dugaan pencemaran nama baik. TEMPO/M Taufan Rengganis
TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Fahri Hamzah, mengatakan koalisi Joko Widodo atau Jokowi akan sangat mudah dikalahkan dalam pemilihan presiden atau pilpres 2019. “Pak Jokowi mudah sekali untuk dikalahkan," katanya di Kompleks Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Jakarta, Rabu, 25 Juli 2019.
Perasaan bahwa Jokowi akan kalah dalam pertarungan itu pun sangat kuat. Menurut Wakil Ketua DPR tersebut, berikut ini faktor-faktor yang membuat Jokowi gagal melanjutkan pemerintahannya hingga dua periode.
Koalisi Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. "(Jokowi) bablas itu," kata Fahri.
Masyarakat saat ini punya paham arus anti-Jokowi yang begitu besar. Kesimpulan Fahri itu didasari hasil diskusi #NgopibarengFahri, yang baru saja digelarnya di Bima, Nusa Tenggara Barat. Fahri mengatakan, dalam kesempatan acara bertajuk "Empat Tahun Kerja, Kerja Apa?” itu, ia bertemu dengan kelompok yang selama ini kontra terhadapnya. "Saya mengundang haters saya, dan saya tanyakan siapa yang mendukung pemerintah, itu sama sekali enggak ada (yang menjawab)."
Pemerintahan Jokowi menutupi kenyataan dengan politik pencitraan berlebihan. "Semua proyek atau pencitraan pemerintah nyaris tak ada hubungannya dengan kehidupan rakyat lapisan bawah," ucap Fahri.
Pemerintahan Jokowi tidak mampu menyentuh kaum muda. "Anak-anak muda ini gagal dilayani sehingga bisa dibilang mereka tidak tersentuh inkumben," tutur Fahri.