TEMPO.CO, Probolinggo - Calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo atau Jokowi, mengaku sekujur tubuhnya basah kuyup ketika berkampanye di Gedung Olahraga Kedopok, Kota Probolinggo, Jawa Timur, pada Rabu, 10 April 2019. "Ini panas banget. Saya ini sudah basah kuyup dari atas sampai bawah," kata Jokowi di tengah-tengah orasinya.
Baca: 3 Kepala Daerah di Jawa Timur Hadiri Kampanye Jokowi
Jokowi saat itu mengenakan kemeja lengan panjang berwarna putih dan celana hitam. Cuaca di Probolinggo saat itu panas karena teriknya matahari. Hawa panas semakin terasa ketika di dalam GOR. Gedung tersebut diisi banyak pendukung Jokowi. Meski dinyalakan beberapa pendingin ruangan, orang yang ada di dalamnya tetap kepanasan. Tak terkecuali Jokowi.
Tak lama kemudian, di tengah orasinya, Jokowi mengelap wajahnya dengan handuk kecil. "Panas. Basah kuyup semua," ujarnya sambil menyeka keringat yang bercucuran.
Baca juga: HUT BUMN dan Kampanye Akbar, Jokowi: Tidak Ada Campur Aduk
Jokowi kemudian melanjutkan orasinya mengenai sejumlah tuduhan kepada dirinya selama 4,5 tahun memimpin. Ia menuturkan bahwa banyak orang yang menuduhnya anggota PKI dan antek asing. Padahal, kata dia, pencapaian yang dilakukan justru berbanding terbalik dengan tuduhan itu. Misalnya, Blok Mahakam dan Rokan yang selama puluhan tahun dikelola pihak asing, kini sudah 100 persen diambil alih Pertamina yang merupakan BUMN. "Itu dituduh antek asing. Yang mana?" ucapnya.
Tak ketinggalan, Jokowi juga memperkenalkan program kartu yang akan dimulai tahun depan. Yaitu Kartu Indonesia Pintar Kuliah, Kartu Pra-Kerja, dan Kartu Sembako Murah. Ia menegaskan kepada para pendukungnya bahwa program kartu-kartu tersebut baru dianggarkan tahun ini karena merupakan program capres.
Sebagai penutup orasi, Jokowi mengingatkan kepada pendukungnya untuk mengenakan baju putih saat datang ke tempat pemungutan suara (TPS) pada 17 April mendatang.
Baca: Massa Kampanye Jokowi di GBK Diklaim Bakal Penuh Sampai Thamrin
"Tanggal 17 April kita ajak saudara, teman berbondong-bondong ke tempat pemungutan suara bersama-sama. Saya mengajak untuk memakai baju putih. Kalau enggak punya baju putih, pakai baju lain enggak apa-apa. Tapi yang penting yang dicoblos bajunya yang putih," kata dia.