TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa, mengatakan ada lima alasan pasangan calon presiden dan wakil presiden Jokowi - Ma'ruf Amien unggul dibanding Prabowo-Sandiaga Uno menjelang pilpres 2019. Hal itu tergambar dari hasil survei LSI Denny JA pada 18-26 Maret 2019.
Baca juga: Survei CSIS: Jokowi - Ma'ruf 51,4 Persen, Prabowo - Sandi 33,3
Menurut Ardian, metode yang digunakan dalam survei tersebut adalah multistage random sampling dengan 1.200 responden. Margin of error sebesar lebih kurang 2,8 persen. “Wawancara dilakukan dengan tatap muka responden menggunakan kuesioner,” Ardian melalui keterangan tertulis, Selasa, 2 April 2019.
Pertama, kata Ardian, kepuasaan terhadap kinerja Jokowi sebagai presiden inkumben. Dalam hukum besi pemilu langsung, seorang inkumben akan mudah terpilih kembali jika mayoritas masyarakat puas dengan kinerja selama menjabat.
Survei LSI Denny JA menunjukan bahwa 69,5 persen, pemilih menyatakan puas dengan kinerja Jokowi sebagai presiden. "Hanya 25,6 persen pemilih saja yang menyatakan tidak puas dengan kinerja Jokowi sebagai presiden," ujar Ardian.
Alasan kedua, kata Ardian, keunggulan Jokowi adalah sejumlah program populis yang diketahui luas dan disukai.Sejumlah programJokowiyang dikenal luas dan disukai antara lain Kartu Indonesia Sehat(KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP),ProgramKeluarga Harapan (PKH), pembangunan infrastruktur, dana desa, dan beras sejahtera (rastra).
"Program-program ini dikenal rata-rata diatas 70 persen, dan rata-rata diatas 60 persen disukai," tutur dia. Selanjutnya, Ardian menyampaikan kepribadian Jokowi lebih disukai dibandingkan Prabowo. Hampir semua aspek kepribadian Jokowi dinilai publik lebih unggul dibanding Prabowo.
"Kepribadian tersebut di antaranya Jokowi dinilai lebih jujur, pintar, nasionalis, dan perhatian terhadap rakyat." Ardian menjelaskan alasan keempat, yakni Jokowi unggul telak di kantong pemilih loyal, yaitu pemilih minoritas.
Survei LSI Denny JA menunjukan bahwa Jokowi-Ma'ruf unggul telak di pemilih minoritas. Dukungan Jokowi-Ma'ruf di segmen minoritas adalah 74, 5% - 80,9 persen. "Meski pemilih minoritas ini populasinya hanya di bawah 10 persen, namun pemilih ini cenderung loyal dukungannya terhadap Jokowi-Ma'ruf," papar dia.
Terakhir, kata Ardian Jokowi unggul telak di kantong pemilih besar dan penting. Kantong pemilih berpopulasi besar dan penting tersebut adalah pemilih wong cilik. Jumlah pemilih wong cilik sebesar 75 persen.
Baca juga: Lima Tanda Kemenangan Jokowi - Ma'ruf Menurut Indo Barometer
Di segmen pemilih ini, Jokowi - Ma'ruf juga unggul jauh dibanding Prabowo-Sandiaga. "Range dukungan Jokowi-Maruf di segmen pemilih wong cilik dengan pendapatan di bawah 1 juta adalah 59,2 - 65,6 persen. Sementara di pemilih wong cilik yang pendapatannya di antara 1-3 juta, dukungan Jokowi-Maruf sebesar 58,8-65,2 persen," ucap dia.