TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Ferdinand Hutahaean menanggapi video pengakuan Vincentia Tiffany, seorang mahasiswi di Sleman, Yogyakarta yang sebelumnya diberitakan meminta menjadi istri kedua Sandiaga. Dalam video yang beredar di media sosial, Vincentia mengaku ucapan itu dia lontarkan lantaran diminta oleh panitia.
Baca juga: Reaksi Sandiaga Saat Dilamar Perempuan yang Siap Jadi Istri Kedua
Ferdinand mengatakan pertanyaan tersebut bukan kebohongan atau sandiwara. Kata dia, hal itu justru menunjukkan kreativitas dan kejutan dari panitia untuk Sandiaga.
"Yang pertama harus dilihat bahwa itu bukan sebuah kebohongan, tapi sebuah kreativitas dari panitia," kata Ferdinand kepada Tempo, Rabu, 27 Maret 2019.
Ferdinand mengatakan, Sandiaga juga tak mengetahui bahwa pertanyaan itu terlontar karena disuruh panitia. Dia berujar Sandiaga juga tak meminta agar ditanya demikian. Namun, Sandiaga terlihat kaget dan tertawa, begitu pun orang-orang lainnya yang hadir.
"Apanya yang salah? Apakah itu harus disebut sandiwara? Tidak begitulah. Harus dilihat sebagai sebuah kreativitas kampanye," kata Ketua DPP Partai Demokrat ini.
Momen "dilamarnya" Sandiaga itu terjadi pada Sabtu, 24 Maret 2019 saat dialog dan pameran produk Usaha Kecil dan Menengah di Cengkir Heritage Resto and Coffee di Ngaglik, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Dalam sesi tanya jawab, Vincentia melontarkan pertanyaan ihwal menjadi istri kedua Sandiaga.
"Boleh nggak, Pak, saya jadi istri kedua Bapak. Tapi dijawab ya, Pak ya, bener, demi saya, Pak. Terus kalau bisa sama alasannya ya, Pak ya," tanya Vincentia.
Baca juga: Di Pantura Lamongan, Sandiaga Janjikan Kesejahteraan Nelayan
Belakangan, Vincentia membuat video pengakuan. Dia mengaku beredarnya berita dan video pertanyaannya kepada Sandiaga itu merugikan studi dan karirnya.
"Saya diundang sebagai model, dan saya diminta panitia untuk bertanya bagaimana kalau saya jadi istri Bapak Sandiaga Uno," kata dia.