TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto menceritakan dirinya pernah melamar Sandiaga Uno dan Erwin Aksa sebagai calon wakil saat pemilihan presiden 2014. Cerita ini diungkapkan Prabowo saat menghadiri pertemuan dan deklarasi dari para pengusaha di Ballroom Djakarta Theater, Jakarta, Kamis malam ini, 21 Maret 2019.
Baca: Prabowo Kick Off Kampanye Terbuka di Makassar, Sandiaga di Sragen
Prabowo awalnya mengaku bersyukur dipertemukan dengan Sandiaga sebagai calon wakil presidennya kali ini. Kata dia, keinginan "meminang" Sandiaga itu sebetulnya sudah ada saat pilpres 2014.
"Sebetulnya saya sudah minta dia dari 2014. Betul? Ngaku lo. Lu ngaku lu," kata Prabowo dalam pidatonya. Sandiaga yang berdiri di sampingnya hanya tertawa.
Prabowo menuturkan sederet alasannya memilih Sandiaga. Ketua Umum Partai Gerindra ini mengatakan, dia memegang prinsip memilih wakil yang lebih muda, sehat pintar, dan mapan. Ia beralasan, membutuhkan wakil yang lebih muda karena dirinya sudah menginjak usia 68 tahun.
Selain itu, Prabowo menuturkan bahwa dirinya membutuhkan wakil yang tidak cuma mapan tetapi harus berakhlak baik agar tak korupsi. Ia menambahkan, wakilnya juga harus mahir dalam pergaulan internasional. Karena itu, dia menganggap kemampuan berbahasa Inggris menjadi penting.
Baca: Menakar Kekuatan Prabowo: Lemah di Timur, Kuat di Barat
Prabowo menuturkan, kriteria yang disebutkannya itu ada pada Sandiaga. Menurut dia, tak banyak orang yang memenuhi kapasitas sesuai keinginannya itu. Dalam kesempatan itu, ia juga mengungkapkan pernah menginginkan Erwin Aksa sebagai calon wakil presiden.
"Termasuk Saudara Erwin Aksa saya minta. Mana Erwin, ngaku lo. Ya kalau enggak Sandi ya Erwin. Saya minta bener-bener ini," ucap mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus ini.
Pada pilpres 2014, Prabowo berpasangan dengan politikus Partai Amanat Nasional Hatta Rajasa. Mereka mendapatkan 46,85 persen, kalah dari pasangan Joko Widodo - Jusuf Kalla yang meraup 53,15 persen suara.
Baca: Gaet Pemilih Golput, BPN Prabowo: Kami Tawarkan Program Konkret
Adapun keputusan Prabowo berpasangan dengan Sandiaga Uno di pilpres 2019 diumumkan kurang dari 20 jam sebelum pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Sebelumnya, penentuan cawapres di kubu Prabowo sempat alot. Beberapa nama sempat muncul, di antaranya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Anies Baswedan. Ada pula nama cawapres usulan Ijtima Ulama, yakni mubalig Abdul Somad dan Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera Salim Segaf Al Jufri.