TEMPO.CO, Jakarta - Hasil sigi Lingkaran Survei Indonesia atau LSI Denny JA menunjukkan, debat capres putaran pertama tidak signifikan mempengaruhi elektabilitas pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang akan berlaga di pemilihan presiden 2019, Jokowi - Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
Baca: LSI Denny JA: Jokowi Unggul 5-1 atas Prabowo di Debat Capres
"Survei kami pasca debat menunjukkan bahwa tak ada perubahan
signifikan dari elektabilitas kedua pasangan calon," ujar peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby, di kantor LSI, Jakarta Timur pada Rabu, 30 Januari 2019.
Adjie memaparkan, setengah dari pemilih menonton debat kandidat, yakni 50,6 persen. Sementara yang tak menonton jumlahnya imbang sebanyak 46,7 persen dan 2,7 persen tidak tahu/tidak jawab.
Dari jumlah tersebut, hanya sebesar 5,8 persen publik (yang menonton debat) yang menyatakan akan mengubah pilihan setelah menonton debat pertama. Dan sebesar 82,1 persen dari mereka yang menonton menyatakan tidak akan mengubah pilihan capres-cawapres mereka.
"Artinya, hanya sebesar 2,9 persen dari populasi (baik mereka yang menonton maupun mereka yang tidak menonton) yang akan mengubah pilihannya pasca debat," ujar dia.
Survei terbaru LSI Denny JA akhir Januari 2019 menunjukkan bahwa elektabilitas Jokowi - Ma'ruf sebesar 54,8 persen, sementara elektabillitas Prabowo - Sandi sebesar 31,0 persen. Pada Desember 2018, elektabilitas Jokowi - Ma'ruf sebesar 54,2 persen. Sementara elektabilitas Prabowo - Sandi sebesar 30,6 persen
"Jika dibandingkan dengan survei LSI Denny JA pada Desember 2018 (sebelum debat), elektabilitas kedua pasangan calon cenderung stagnan," ujar Adjie.
Baca: KPU Siapkan 8 Calon Panelis di Debat Capres Putaran Kedua
Survei ini digelar pada sehari setelah debat perdana, 18-25 Januari 2019. Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan wawancara tatap muka menggunakan kuesioner. Jumlah responden sebanyak 1.200 orang dengan margin of error 2,8 persen.