TEMPO.CO, Jakarta - Peredaran Tabloid Indonesia Barokah sudah luas. "Penyebarannya hampir ke seluruh Indonesia," kata anggota Bawaslu, Fritz Edward Siregar, Selasam, 29 Januari 2019.
Provinsi yang sudah dimasuki tabloid Indonesia Barokah adalah Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Barat, Papua Barat, NTT, NTB, Bali, Sumatera Selatan, Sumatera Utata, dan Kalimantan Timur. "Paling banyak di daerah Yogyakarta. Tapi sudah terdistribusi hampir ke seluruh provinsi.”
Baca: JK Sebut Tabloid Indonesia Barokah Tak Ada Kaitannya dengan TKN
Bawaslu Pekanbaru yang menemukan 153 bungkus Tabloid Indonesia Barokah di Kantor Pos, Pekanbaru, Riau meminta pihak Kantor Pos menahan tabloid itu. "Kami meminta Kantor Pos menahan sementara sambil menunggu keputusan pengkajian dari Bawaslu RI dan Dewan Pers," kata Anggota Bidang Pengawasan dan Hubungan Antar Lembaga Bawaslu Pekanbaru, Rizki Abadi, kepada Tempo, Selasa, 29 Januari 2019.
Bawaslu Pekanbaru belum memastikan berapa jumlah eksemplar tabloid yang terbungkus dalam 153 bungkus itu karena belum bisa membuka sebelum ada keputusan Bawaslu RI. Dari keterangannya, kata Rizki, tabloid itu dikirim oleh Redaksi Tabloid Indonesia Barokah yang beralamat di Bekasi, Jawa Barat.
Tujuan pengirimannya ke sejumlah kecamatan di Provinsi Riau. "Di antaranya Kecamatan Enok, Indragiri Hilir; Kecamatan Bangkinang, Kampar, dan Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru." Bawaslu telah menanti-nanti kedatangan tabloid itu sejak Senin pekan lalu, 21 Januari 2019.
Baca:Dituduh Dalang Tabloid Indonesia Barokah, Ini Jawaban Ipang Wahid
Di Kalimantan Tengah, kepolisian menyita tabloid yang masih berada di kantor pos. Kepala Bidang Humas Polda Kalteng Komisaris Besar Hendra Rochmawan menjelaskan pihaknya dihubungi oleh Kantor Pos Palangka Raya dan Bawaslu Kalteng tentang adanya kiriman ratusan tabloid Indonesia Barokah.
Tabloid yang dikirim lewat pos itu sebanyak 119 sampul surat dengan 3 eksemplar dalam setiap sampul surat. "Sehingga tabloid ini totalnya mencapai 347 eksemplar," kata Hendra.
Muncul di beberapa daerah dan dikirim ke masjid-masjid dan pesantren. Tabloid yang belum diketahui pembuatnya ini meresahkan tim pemenangan calon presiden Prabowo Subianto karena dianggap kampanye hitam dan menyudutkan calon presiden Prabowo - Sandiaga Uno.
Simak: Dewan Pers Persilakan Polri Usut Tabloid Indonesia Barokah
Indonesia Barokah awalnya beredar di Kabupaten Kuningan, pertengahan Januari 2019. Pengawas pemilu di kecamatan-kecamatan menemukan tabloid itu beredar luas di masyarakat. Bawaslu Kabupaten Kuningan melaporkan adanya ratusan tabloid yang disebar ke pesantren dan pengurus masjid di 32 kecamatan.
Koordinator Divisi Pengawasan Bidang Pengawasan Pemilu, Bawaslu Jawa Barat, Zaki Hilmi mengatakan, peredaran tabloid Indonesia Barokah di Jawa Barat sudah menembus 21 kabupaten dan kota. Ia juga mengatakan tabloid itu terakhir ditemukan berada di Kota Depok pada 29 Januari 2019."Terakhir hari ini ditemukan di Kota Depok," kata Zaki di Sekretariat Bawaslu Jawa Barat di Bandung, kemarin.
KARTIKA ANGGRAENI | RIYAN NOFITRA | KARANA WW | SYAFIUL HADI