TEMPO.CO, Jakarta - Di kubu pasangan calon presiden-wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno terdapat sejumlah tokoh penting yang perannya tidaklah kecil dalam menghadapi pemilihan presiden 2019. Beberapa di antara mereka adalah orang lama yang memang telah loyal terhadap Prabowo. Namun, sebagian adalah orang yang bergabung dalam pilpres 2019 ini. Mereka dari berbagai kalangan, seperti organisasi masyarakat, milenial, perempuan, purnawirawan, sampai ulama.
Baca: Tim Jokowi Vs Prabowo Sibuk Atur Strategi Menjelang Debat Pilpres
Maju kembali sebagai penantang Joko Widodo atau Jokowi, Prabowo yang kini berpasangan dengan Sandiaga bersama timnya berusaha menggaet suara dari kelompok milenial dan emak-emak. Cawapres pendamping Prabowo ini optimistis bisa menggaet kedua kelompok itu dengan pendekatan isu ekonomi. "Ekonomi itu isu utama dan kami punya tawaran yang menarik untuk kaum milenial serta emak-emak," kata Sandiaga di Jakarta, Rabu, 22 Agustus 2018.
Berikut deretan tokoh penting di kubu Prabowo-Sandiaga dan perannya.
1. Djoko Santoso
Mantan Panglima TNI ini didapuk menjadi Ketua Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga. Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra ini dipilih langsung oleh Prabowo dan disetujui oleh partai-partai koalisi yang bergabung.
Ketua Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Djoko Santoso, dalam acara Ngobrol Bareng Bersama Joksan di Kopi Bos, Jalan Asem Baris, Tebet, Jakarta Selatan. Kamis, 20 Desember 2018. TEMPO/Fikri Arigi.
Menurut Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo Djoko ditunjuk menjadi pimpinan tim pemenangan karena punya kemapuan melobi, dekat dengan semua kelompok, dan bisa diterima di semua kalangan. "Beliau adalah tokoh nasional, jenderal yang sangat berdedikasi," kata Edhy, Selasa, 14 Agustus 2018.
Sebagai Ketua BPN, Djoko pernah mengeluarkan kebijakan di timnya untuk memboikot stasiun televisi swasta Metro TV karena dianggap tidak berimbang dalam memberitakan capres-cawapres nomor urut dua.
Baca: Cerita Djoko Santoso soal Boikot Metro TV: Dia Ngerjain Terus
Selain Djoko, banyak tokoh lain yang berlatar purnawirawan di kubu Prabowo. Di antaranya Laksamana TNI (purn) Tedjo Edhy Purdijatno yang juga merupakan Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Partai Berkarya, Letnan Jenderal (purn) Yunus Yosfiah, Mayor Jenderal (purn) Glenny Kairupan, dan Mayjen (purn) Musa Bangun.
2. Dahnil Anzar Simanjuntak
Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Muhammadiyah 2014-2018 ini memutuskan melepas statusnya sebagai pegawai negeri sipil (PNS) karena memilih menjadi koordinator juru bicara BPN Prabowo-Sandiaga. Ia mengaku diminta langsung oleh Prabowo dan Sandiaga.
Di tengah kesibukannya di tim pemenangan Prabowo, Dahnil diperiksa polisi terkait kasus dugaan korupsi anggaran kegiatan Kemah Pemuda Islam Indonesia 2017. Ia pun mengaitkan pemeriksaannya itu sebagai upaya mencari-cari kesalahan karena sikapnya yang sering mengkritik pemerintah.
Prabowo juga sempat menyinggung pemanggilan Dahnil oleh kepolisian. “Pak Dahnil ini karena begitu gigih menjadi jubir kita, sekarang sering dipanggil-panggil,” kata Prabowo saat acara Konferensi Nasional Partai Gerindra di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Senin, 17 Desember lalu.
Dahnil beberapa kali tampil bersama Prabowo dalam video pendek yang kemudian disebar melalui media sosial. Salah satu Prabowo menjelaskan makna gerakan joget. Dia juga yang membuat Prabowo tampil mengenakan rombi berbahan jins ditempeli sejumlah emblem.
Kata Dahnil, mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus itu merasa lebih muda 35 tahun setelah mengenakan rompi jins itu. “Mirip dengan kostum anak vespa. Pak Prabowo kan suka dengan vespa besar yang tua,” kata Dahnil di Jakarta, Selasa, 23 Oktober 2018.
Selain Dahnil, tokoh Muhammadiyah lain yang juga bergabung di Badan Pemenangan Nasional, yakni Bendahara Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Suyatno. Bendahara Umum PP Muhammadiyah periode 2015-2020 itu juga menjabat sebagai Rektor di Universitas Muhammadiyah Profesor Doktor Hamka Jakarta.
Irfan Yusuf