Badan Pemenangan Nasional Prabowo - Sandiaga mengklaim elektabilitasnya hampir menyamai lawannya. "Saat ini jarak (elektabilitas) capres Prabowo - Sandi hanya terpaut 6 persen lebih kecil. Saya berharap pergantian tahun nanti sudah bisa menyamakan," kata Djoko Santoso selaku Ketua Badan Pemenangan Nasional Capres Prabowo Subianto - Sandiaga Uno di Semarang, Selasa, 4 Desember 2018.
Baca juga: Unggul Elektabilitas, Jokowi: Tanyakan ke LSI
Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat ini optimistis elektabilitas pasangan nomor urut 02 ini bisa mengimbangi elektabilitas Jokowi - Ma'ruf Amin jika melihat dari luas wilayah Indonesia. Di beberapa wilayah, seperti Provinsi Sulawesi Selatan dan Sumatera Utara, menurut Djoko, elektabilitas Prabowo - Sandi diprediksi bisa mengungguli Jokowi - Ma'ruf Amin.
Kendati demikian, Djoko mengakui diperlukan kerja keras dari tim koalisi jika ingin unggul dalam perolehan suara Pilpres 2019. Terutama untuk merebut daerah Papua, Nusa Tenggara Timur, Bali, dan Jawa Timur, serta Provinsi Jawa Tengah.
Menurut Djoko, secara garis besar yang harus dilakukan timnya adalah mempertahankan basis suara capres Prabowo Subianto pada Pilpres 2014. Djoko menyebutkan dukungan terbesar untuk pasangan Prabowo Prabowo- Sandiaga berasal dari masyarakat kalangan ekonomi dan pendidikan menengah ke atas. Sedangkan masyarakat menengah ke bawah, belum bisa ditembus oleh tim pemenangan dengan berbagai pertimbangan.
"Kami menargetkan bisa mengambil suara separuh di antaranya, sehingga keberadaan relawan yang totalnya sampai saat ini berjumlah 2 juta sangat diperlukan dan harus dirangkul oleh parpol koalisi. Jangan sampai jalan sendiri-sendiri tanpa koordinasi," kata Djoko memaparkan strateginya pada acara Pembekalan Lintas Ormas, Lembaga Swadaya Masyarakat, dan Sukarelawan Jawa Tengah pendukung Capres Prabowo-Sandi di di Hotel Santika Premiere Semarang.
Versi Lembaga Survei